Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

capres.banjirAvatar border
TS
capres.banjir
Jokowi Harusnya Revolusi Mental Sendiri Supaya J-U-J-U-R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo, kembali dikritik terkait tulisan mengenai Revolusi Mental. Belakangan diakui yang bersangkutan, bahwa tulisan itu bukan karangannya sendiri.

link berita

Tulisan berjudul "Revolusi Mental" yang diterbitkan di kolom opini Harian Kompas pada Sabtu (10/5/2014) lalu, diakui Jokowi bahwa tulisan tersebut bukan hasil karyanya sendiri meski hanya mencantumkan namanya. Kepada wartawan di bandara Sultan Hasanudin, Jokowi mengakui tulisan tersebut merupakan buah karya dirinya dan tim yang ia bentuk.

"Saya kan membuat strukturnya, poin-poinnya, kemudian kita rembuk dalam tim, baru kita buat," katanya.

Mengenai hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, mengatakan seharusnya tidak hanya nama Jokowi yang dicantumkan dalam tulisan tersebut.

"Harusnya penulisnya Jokowi dan tim. Kalau dia mengklaim tulisannya sendiri, itu pelanggaran akademik. Tidak etis. Dia menulis kan bukan gagasannya sendiri. Dia tulis garis besar, yang menulis orang lain," ujar Zaki saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2014).

"Kalau judulnya Revolusi Mental tapi modelnya sudah melanggar seperti itu, jadi bertanya-tanya. Retorika atau apa. Jokowi harusnya revolusi mentalnya sendiri supaya jujur," tuturnya.


Zaki menambahkan, seharusnya diakui saja bahwa Jokowi hanya sedikit berkontribusi dalam penulisan Revolusi Mental. Menurutnya hal itu lebih baik ketimbang mengklaim tulisan tim suksesnya sebagai tulisannya sendiri.

"Kalau yang menulis beberapa orang, tulis saja. Atau tulis tim Jokowi. Klaim seolah-olah itu tulisan dia semua, patut dipersoalkan. Hanya menulis poin-poin dan yang menulis orang lain, dia hanya sedikit berkontribusi," imbuhnya.

Sebelumnya, saat bertandang ke kantor Tribun Timur di Makassar, Jokowi kembali ditanyakan soal revolusi mental. Dalam kesempatan itu ia menyinggung soal kurangnya kurikulum pembentukan karakter di sekolah-sekolah, salah satunya adalah agar seluruh warga negara memiliki ideologi yang sama soal kemajuan bangsa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Jika karakter seorang anak hingga dewasa belum juga terbentuk, kata dia bisa saja anak itu dikirim untuk menjalani pendidikan bela negara. "Bisa saja masukin pulau, (dididik bela negara) kalau dirasa masih kurang," tuturnya.


berita


perbuatan klop sama perkataan. sebelumnya janji dua kali mau menyelesaikan masa jabatan, ternyata bohong. kecewa bawahan telat masuk, dia sendiri telat. kecewa bawahan bolos tanpa ijin, dia sendiri bolos ke kuburan.

sekarang, pasukan nasi kotak muji revolusi mental. eh yang nulis artikelnya ternyata bukan jokowi. mereka diboongin sendiri sama jokowi
emoticon-Ngakak
0
2.3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.