Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggebrak politik nasional karena namanya mengungguli tokoh nasional dalam survei sebagai Capres 2014. Jokowi memiliki tingkat elektabilitas tinggi sebesar 21,2 persen mengalahkan Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan, dan Jusuf Kalla.
Politisi Senior Partai Golkar Jusuf Kalla memberikan isyarat setuju jika masyarakat Indonesia menjadikan Jokowi sebagai capres 2014. "Yang memilih itu masyarakat, saya. Tidak hanya saya saja, tergantung masyarakat," kata Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Kamis (7/2).
Menurut JK, Jokowi masih perlu waktu untuk melenggang sebagai Capres 2014. Ketua PMI ini mengakui jika Jokowi saat ini menjadi pusat perhatian semua pihak. Baik itu media, warga Jakarta dan hingga tingkat nasional.
"Tetapi perlu waktu lah untuk bicara itu (Capres 2014)," kata JK.
Diketahui, Jokowi maju dan menjadi sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan usulan dan skenario Jusuf Kalla. Tidak menutup kemungkinan, JK juga mempersiapkan skenario agar Jokowi sebagai Capres 2014.
Menteri BUMN Dahlan Iskan memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan jadi capres PDIP. Dahlan mendukung pencapresan mantan wali kota Solo tersebut.
"Iyalah saya dukung," kata Dahlan sembari tersenyum.
Hal ini disampaikan Dahlan kepada wartawan di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (04/6/2013).
Lalu apakah Dahlan tertarik duet dengan Jokowi di 2014? Dahlan menjawab diplomatis terkait rencananya ke Pilpres 2014 ini.
"Kita lihatlah, saya mau kerja dulu," kilah Dahlan.
Sebelumnya Dahlan mengutarakan warning kepada capres senior akan kemunculan Jokowi. Menurut Dahlan, Jokowi akan dicapreskan PDIP.
"Semua calon presiden harus melihat fenomena baru bahwa Jokowi akan menjadi capres dari partai Ibu Megawati," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alais Jokowi telah dideklarasikan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sejak Jumat, 14 Maret 2014. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md mengaku senang atas melenggangnya Jokowi menjadi calon RI 1 itu.
Hal itu terungkap dari cuitan Mahfud Md melalui akun twitternya, @mohmahfudmd. Salah satu pengikut akunnya bernama @erick_firman bertanya, "Respon bapak terhadap pencapresan Jokowi?." "Saya senang Jokowi jadi capres karena arus dukungannya besar, tapi saya juga terus jalan," jawab dia.
Namun ketika ditanya andai saja dia menjadi calon wakil presidennya Jokowi, Mahfud tak menjawabnya dengan gamblang. "Kalau diminta untuk jadi cawapres Jokowi bagaimana Pak?" tanya pemilik akun @bro_ich. "Nunggu pileg (pemilihan legislatif) dulu. Saya dan Jokowi sama-sama ingin perbaiki Indonesia," jawab Mahfud.
Guru besar di Universitas Islam Indonesia itu menjadi salah kandidat calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. Selain dia, PKB juga mengusung Jusuf Kalla dan Rhoma Irama. Namun, ketika ditemui saat menjadi pembicara di Surabaya, Jumat lalu, Mahfud mengaku sangat optimistis menghadapi lawannya. "Kalau tidak optimistis, tidak akan ada presiden, kepala daerah atau bupati," ujar dia.
PDI Perjuangan resmi mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada Jumat, 14 Maret 2014. Akun Twitter PDIP mengumumkan pencalonan Jokowi sekitar pukul 14.44 WIB. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membacakan mandat penunjukan Jokowi didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani.
Selain menunjuk Jokowi sebagai capres, Megawati memberi tiga perintah harian kepada jajaran PDI Perjuangan. PDIP juga merilis logo pencapresan Jokowi dengan gambar wajahnya serta latar belakang warna merah khas PDI Perjuangan dan tanda pagar #JKW4P lewat Twitter.
Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad layak jadi presiden karena konsisten dalam pemberantasan korupsi. Abraham pun balik mendukung pencapresan Jokowi.
"Saya justru akan mendukung Pak Jokowi untuk jadi presiden," kata Abraham dalam pesan singkat kepada detikcom, Kamis (20/3/2014).
Di mata Abraham, Jokowi adalah sosok yang sederhana. Pria kelahiran Makassar ini yakin Jokowi bisa membawa kemajuan bagi Indonesia.
"Karena beliau adalah figur yang merakyat dan sederhana bisa membawa Indonesia lebih baik dan sejahtera," katanya.
Sebelumnya diberitakan Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad pantas jadi presiden. Tak hanya jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Sangat layak. Cocoknya jadi presiden malahan. Karena masih muda," kata capres PDIP ini di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).
Di mata Jokowi, sosok Abraham Samad konsisten dalam pemberantasan korupsi. Sehingga pantas jadi tokoh muda alternatif.
"Berani, konsisten dalam memperjuangkan, terutama dalam memperjuangkan anti korupsi," ungkap Jokowi.