- Beranda
- The Lounge
[Renungan] Kisah seorang ayah, anak dan seekor keledai
...
![cecekletu](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/06/22/avatar3098631_6.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
cecekletu
[Renungan] Kisah seorang ayah, anak dan seekor keledai
Sebelumnya TS minta maaf kalo thread ini ternyata![Blue Repost emoticon-Blue Repost](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_repost1.gif)
Renungan. Ada sebuah kisah di mana seorang ayah dan anaknya akan pergi ke kampung sebelah. Mereka membawa tunggangan seekor keledai. Saat berangkat dari rumah, karena hanya membawa seekor keledai, Si Ayah menaiki keledainya sementara sang anak menuntunnya di depan, saat melewati kerumunan orang di pasar, ada yang nyeletuk, "Dasar orang tua tidak punya kasian, dia enak-enakan naik keledai, anaknya disuruh jalan kaki". Mendengar itu si ayah turun.
Maka, si anak disuruh naik keledai, dan ayahnya menuntun keledai itu. Baru setengah perjalanan, mereka melewati sekumpulan orang. Maka terdengar lagi orang nyeletuk, "Wah...anak nggak punya sopan santun, dia enak-enakan naik keledai, ayahnya disuruh menuntun!". Karena mendengar omongan seperti itu, maka turunlah si anak. Ayahnya bilang," Sudah kita naik bareng saja!".
Maka mereka naik keledai bersama-sama, ternyata ketika mereka bertemu orang lagi, mereka disindir," Dasar nggak punya perasaan, masak keledai kecil begitu dinaiki berdua, apa nggak kasian?". Merekapun turun, dan melanjutkan perjalanan tanpa menaiki keledai itu, belum juga kesal diomongkan orang hilang, ada oranng menyindir lagi, "Dasar orang bodoh, ada kendaraan kok nggak dipakai, malah jalan kaki!".Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menggendong keledai itu karena semua cara yang telah mereka tempuh dianggap salah oleh orang-orang yang mereka lewati.Baru beberapa meter melangkah sekumpulan orang tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan ayah dan anak ini."Woi orang gila, pada ngapain keledai diangkat-angkat begitu!!abis bensin keledainya!".Begitulah ledekan seorang diantara mereka diikuti gelak tawa yang lainnya.
Maka berhentilah mereka di pinggir sungai, dan dilepaskanlah keledai itu. Sambil duduk istirahat di pinggir sungai, Si Ayah berkata pada anaknya," Anakku pelajaran apa yang kamu dapat hari ini?", Si Anak bingung, Dia menjawab,"Aku tidak tahu ayah, setahuku mulai tadi kita disalahkan terus sama orang-orang, betul begitu ayah?".
Dengan bijaksana Si Ayah berkata,"Ya..begitulah hidup anakku, manusia itu hanya bisa menilai dan mengkritik, padahal hal itu tidak ada manfaatnya bagi mereka. Kalaulah kita menuruti setiap omongan manusia, maka selamanya kita tidak akan bisa benar, karena pendapat setiap orang berbeda dan relatif, kita harus punya pendirian dan prinsip, selama kita tidak merugikan orang lain, dan tidak melanggar syariat Allah SWT dan RasulNya, maka jalankanlah."
Kadang kita sering menghadapi hal semacam itu, ketika kita melakukan suatu hal ataupun banyak orang yang mendukung dan tidak jarang yang menjatuhkan kita dengan omongan dan sindiran-sindirannya. Sebagai seorang muslim, kita harus yakin selama perbutan kita tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar syariat, maka Allah SWT pasti menolong kita. Janganlah berbuat sesuatu karena manusia, tapi berbuatlah segala sesuatu itu karena Allah SWT. Apabila kita selalu terpaku pada pendapat manusia, bukan karena Allah SWT dan RasulNya, maka kehancuran yang akan menimpa hidup kita.
Sekian thread ane kali ini mudah-mudahan ada energi positif yang bisa agan-agan peroleh setelah membaca thread ini.
Tolong di
atau mau kasih
juga boleh ![2 Jempol emoticon-2 Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1x373yj.gif)
![Blue Repost emoticon-Blue Repost](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_repost1.gif)
Renungan. Ada sebuah kisah di mana seorang ayah dan anaknya akan pergi ke kampung sebelah. Mereka membawa tunggangan seekor keledai. Saat berangkat dari rumah, karena hanya membawa seekor keledai, Si Ayah menaiki keledainya sementara sang anak menuntunnya di depan, saat melewati kerumunan orang di pasar, ada yang nyeletuk, "Dasar orang tua tidak punya kasian, dia enak-enakan naik keledai, anaknya disuruh jalan kaki". Mendengar itu si ayah turun.
Maka, si anak disuruh naik keledai, dan ayahnya menuntun keledai itu. Baru setengah perjalanan, mereka melewati sekumpulan orang. Maka terdengar lagi orang nyeletuk, "Wah...anak nggak punya sopan santun, dia enak-enakan naik keledai, ayahnya disuruh menuntun!". Karena mendengar omongan seperti itu, maka turunlah si anak. Ayahnya bilang," Sudah kita naik bareng saja!".
Maka mereka naik keledai bersama-sama, ternyata ketika mereka bertemu orang lagi, mereka disindir," Dasar nggak punya perasaan, masak keledai kecil begitu dinaiki berdua, apa nggak kasian?". Merekapun turun, dan melanjutkan perjalanan tanpa menaiki keledai itu, belum juga kesal diomongkan orang hilang, ada oranng menyindir lagi, "Dasar orang bodoh, ada kendaraan kok nggak dipakai, malah jalan kaki!".Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menggendong keledai itu karena semua cara yang telah mereka tempuh dianggap salah oleh orang-orang yang mereka lewati.Baru beberapa meter melangkah sekumpulan orang tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan ayah dan anak ini."Woi orang gila, pada ngapain keledai diangkat-angkat begitu!!abis bensin keledainya!".Begitulah ledekan seorang diantara mereka diikuti gelak tawa yang lainnya.
Maka berhentilah mereka di pinggir sungai, dan dilepaskanlah keledai itu. Sambil duduk istirahat di pinggir sungai, Si Ayah berkata pada anaknya," Anakku pelajaran apa yang kamu dapat hari ini?", Si Anak bingung, Dia menjawab,"Aku tidak tahu ayah, setahuku mulai tadi kita disalahkan terus sama orang-orang, betul begitu ayah?".
Dengan bijaksana Si Ayah berkata,"Ya..begitulah hidup anakku, manusia itu hanya bisa menilai dan mengkritik, padahal hal itu tidak ada manfaatnya bagi mereka. Kalaulah kita menuruti setiap omongan manusia, maka selamanya kita tidak akan bisa benar, karena pendapat setiap orang berbeda dan relatif, kita harus punya pendirian dan prinsip, selama kita tidak merugikan orang lain, dan tidak melanggar syariat Allah SWT dan RasulNya, maka jalankanlah."
Kadang kita sering menghadapi hal semacam itu, ketika kita melakukan suatu hal ataupun banyak orang yang mendukung dan tidak jarang yang menjatuhkan kita dengan omongan dan sindiran-sindirannya. Sebagai seorang muslim, kita harus yakin selama perbutan kita tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar syariat, maka Allah SWT pasti menolong kita. Janganlah berbuat sesuatu karena manusia, tapi berbuatlah segala sesuatu itu karena Allah SWT. Apabila kita selalu terpaku pada pendapat manusia, bukan karena Allah SWT dan RasulNya, maka kehancuran yang akan menimpa hidup kita.
Sekian thread ane kali ini mudah-mudahan ada energi positif yang bisa agan-agan peroleh setelah membaca thread ini.
Tolong di
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![2 Jempol emoticon-2 Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1x373yj.gif)
0
2K
18
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya