apa ga malu punya pemimpin yg ga ngerti politik luar negeri ? politik luar negeri sangat denkat dengan posisi tawar bangsa , posisi tawar bangsa adalah cerminan kedaulatan , kedaulatan disini bukan hanya masalah teritori tetapi juga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan hukum international , jika pemimpin nantinya tidak bisa menaikan posisi tawar bangsa , siap siap saja kita di dikte oleh malaysia dikawasan malaka , di dikte cina di perairan laut cina selatan dan jgn lupa ada australia dibawah , masih byk lagi tekanan asing , salah satunya corporasi asing yg menggurita , bayangkan saja keuntungan corporasi multinasional asing di indonesia mencapai 10% per bulan dari APBN , disini kedaulatan ekonomi benar benar dikikis , bayakngkan saja 10% / bulan dari APBN setara dengan 10.000 lapangan kerja baru dengan asumsi pertumbuhan ekonomo diatas 8 % pertahun , dengan degradasi angka kemiskinan 7 % pertahun dengan begitu indeks perkapita bisa menyentuk 6500 , indonesia keluar dari zona negara berkembang selangkah setara dengan dengan maju , posisi tawar bangsa sangat penting , masih teringat dengan kemampuan alusista dalam negeri yg di boikot asing , hanya saja karena membahayakan produksi mereka , jadilah kita bangsa kambing congek yg selalu ditekan , perlu di ingat setiap pemimpin di negara manapun pasti ada muatan kepentingan asing , sekarang tinggal bagaimana meminimalisir kepatingan asing itu , JAWABAN KARAKTER PEMIMPIN YG PAS ADALAH PEMIMPIN YG DI BENCI ASING , DAN ASING TERKESAN MENGHALANG HALANGI , JANGAN PILIH PEMIMPIN YG DI DUKUNG ASING , KARENA SARAT MUATAN KEPENTINGAN ASING ,, MUNGKIN BANYAK YG TIDAK KALIAN TAHU BAHWA KOPASSUS BEGITU DI REMEHKAN DAN DI RENDAHKAN OLEH ASING DI ZAMAN SOEHARTO , MERUJUK ALUR LOGIKA DIATAS , PRABOWO ATAU SBY ADALAH PEMIMPIN YANG IDEAL BISA MENJAGA JARAK DENGAN AMERIKA , RUSSIA DAN CHINA