Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
Perut Terus Membesar, Imam Syafi’i Bocah Lima Tahun Hanya Tergolek Lemas


Imam Syafi’i bocah 5 tahun asal Dusun Kepuh, Desa/Kecamatan Gerih, Ngawi, nasibnya tidak seperti bocah lainya. Sudah lima tahun lamanya hanya tergolek ditempat tidur lantaran mengalami penderitaan berupa pembesaran di perutnya. Dan terlihat seperti busung lapar hal ini disebabkan adanya gangguan pada usus 12 jari yang terlalu lemah. Dampaknya, korban kesulitan untuk Buang Air Besar (BAB).

Kondisi ini, memicu perut penderita semakin membesar layaknya orang hamil 7 bulan. Anak ketujuh dari pasangan suami istri Suhadi (53) dan Sukarti (43) hanya mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. “Tidak bisa berbuat banyak dengan penderitaan anak kami, uang dari mana untuk biaya pengobatan kami bingung,” terang Sukarti dengan meneteskan air mata, Jum’at (09/05).

Tanpa adanya tindakan operasi untuk menyembuhkan penyakit yang diderita korban itu disebabkan penghasilan kedua orang tuanya hanya sebagai buruh tani. Dengan demikian sampai berita ini diturunkan Imam Syafi’i hanya dirawat dirumahnya tanpa ada tindakan apapun. Sukarti mengatakan anak bungsunya itu sudah pernah diperiksakan ke puskesmas terdekat dan RSUD dr Soedono Madiun. Berdasarkan pemeriksaan medis, anaknya mengalami penderitaan usus lemah. Kondisi itu membuat perut penderita semakin membesar dan susah Buang Air Besar (BAB).

“Memang sempat kami bawa ke RSUP dr Soedono Madiun menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk operasi, akan tetapi, ditolak dokter dan diminta pulang dengan alasan anak saya sudah bisa BAB, padahal kondisinya masih sama, susah BAB,” terangnya lagi.

Sedangkan bapak penderita, Suhadi mengaku jika keluarga masih keberatan untuk mengurus jaminan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Alasannya, karena masih mengeluarkan biaya untuk membayar iuran setiap bulan. Sebagai keluarga dibawah garis kemiskinan Suhadi mengaku keberatan kalau toh harus membayarnya meski tidak seberapa besar. Selain itu, Suhadi mengaku selama bertahun-tahun penderitaan anak bungsunya itu, tidak pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial Pemkab Ngawi.

“Makanya kami pasrah melihat penderitaan anak saya ini, mau bagaimana lagi kalau harus membayar puluhan juta untuk operasi,” katanya. Kami hanya sebagai buruh tani. Kalau harus membayar biaya operasi puluhan juta, dapat uang darimana,” katanya.

Oleh karenanya, Suhadi berharap Pemkab Ngawi dapat memberikan membantu pengobatan untuk anak bungsunya yang menderita usus lemah selama lima tahun terakhir itu. Tujuannya, agar anaknya bisa sembuh dan bisa kembali normal seperti anak-anak lain seusianya.

sumber
0
743
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.