Samarinda - Seorang warga korban penganiayaan di Berau, Kalimantan Timur, Kamis (8/5/2014) siang, meninggal dunia. Tiga orang diduga pelaku penganiayaan dibawa ke Polda Kaltim dan kepolisian terus bersiaga penuh.

"Korban yang sebelumnya luka-luka, meninggal dunia di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Fajar Setiawan, saat dikonfirmasi, Kamis (8/5/2014).

Fajar menerangkan, berdasar hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban awalnya ditemukan tergeletak di pinggir jalan, Rabu (7/5/2014) malam kemarin, di Jl Singkuang, Tanjung Redeb, Berau. Keterangan warga setempat, sebelumnya korban dikeroyok.

"Korban awalnya dipukuli, tergeletak di pinggir jalan dan pelaku melarikan diri. Ditemukan warga sekitar dan dibawa ke rumah sakit," ujar Fajar.

"Polres Berau bergerak cepat dan menangkap 3 orang diduga pelaku penganiayaan. Ketiga orang itu masing-masing inisial I, A dan H dibawa ke Polda Kaltim di Balikpapan, sekarang dalam perjalanan," tambahnya.

Belum diketahui jelas motif penganiayaan sekaligus pengeroyokan itu lantaran ketiga orang diduga pelaku belum menjalani pemeriksaan. Keputusan kepolisian untuk membawa ketiga orang tersebut ke Polda Kaltim dengan alasan keamanan.

"Ini diduga hanya salah paham karena ada indikasi rekan-rekan korban akan melakukan aksi balasan. Untuk itu, lebih aman dibawa ke Polda Kaltim," sebutnya.

"Muspida di Berau sudah bertindak dan menyampaikan bahwa ini tindak kriminal murni, jangan terpancing isu SARA dan jangan terprovokasi. Semua harus menahan diri," jelas Fajar.

Situasi terkini di Berau saat ini, sambung Fajar, sekelompok orang diduga rekan korban masih berkumpul-kumpul, meminta agar ketiga orang diduga pelaku dibawa kembali ke Berau.

"Kepolisian terdekat dari Polres Bulungan dan Polres Tarakan juga Brimob di Tarakan, tetap bersiaga sewaktu-waktu untuk ke Berau. Situasi sejauh ini kondusif, aman," tegasnya.

"Kami dari kepolisian mengimbau, semua pihak menahan diri. Ini kriminal murni dan sudah dalam penanganan kepolisian. Percayakan kepada aparat kepolisian," tutupnya.

Sejak pagi tadi, situasi di sebagian wilayah Berau mencekam sebagai buntut penganiayaan salah seorang warga. Mobilitas sekelompok orang, berdatangan menuju Berau sambil menenteng senjata tajam. Pengamanan situasi saat ini masih melibatkan aparat Polres Berau bersama aparat TNI setempat.

sumber
http://news.detik.com/read/2014/05/0...ya?nd772204btr
http://news.detik.com/read/2014/05/0...ya?nd771104bcj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suasana mencekam meliputi Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sejak Kamis (8/5) siang hingga malam ini. Situasi ini menyusul perkelahian dua warga di daerah itu yang terjadi pada Rabu (7/5) malam.

“Memang ada sedikit konflik antara dua warga Berau, yang menyebabkan salah satunya masuk rumah sakit. Saya dengar, pemicunya adalah masalah lahan,” kata tokoh masyarakat Bulungan (daerah tetangga Berau—Red), Budi Mulyadi, saat dihubungi ROL, Kamis (8/5).

Ia menuturkan, setelah perkelahian tersebut, rekan-rekan korban langsung bergerak untuk mencari pelaku. Karena korban kebetulan berasal dari suku Dayak, maka mobilisasi massa pun menyebar hingga melibatkan anggota-anggota komunitas Dayak lainnya di wilayah Berau.

Budi mengatakan, konflik semacam ini sebenarnya sudah sering terjadi di Berau. “Tapi baru kali ini panglima Dayak-nya turun langsung mencari pelaku, sehingga semakin mendorong solidaritas masyarakat Dayak lainnya untuk ikut membantu rekannya yang menjadi korban,” ujarnya.

Berdasarkan perkembangan terakhir, kata Budi lagi, sejumlah aparat keamanan termasuk anggota Brimob sudah disiagakan di beberapa titik di Berau. Sementara, tokoh-tokoh masyarakat di Bulungan pun telah menggelar pertemuan guna mengatisipasi kemungkinan menyebarnya konflik tersebut ke daerah mereka.

“Bulungan itu berbatasan langsung dengan Berau. Karenanya, kita berharap konflik ini bisa cepat selesai dan jangan sampai merebak ke mana-mana,” kata Budi.

sumber:
http://www.republika.co.id/berita/na...-cepat-selesai

http://epaper.beraupost.co.id/
(edisi 8 Mei 2014)