Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ucanewsAvatar border
TS
ucanews
Taman Doa, Patung Suci dan 20 Gereja Dibongkar Pihak Berwenang Cina
Pihak berwenang di Wenzhou telah membongkar semua patung rohani dan situs Katolik di puncak bukit, dan di tempat lain sebagai tindakan keras terhadap komunitas Kristiani di kota pelabuhan tenggara Cina ini.

Lebih dari 50 pekerja pemerintah menutup jalan di sekitar Bukit Longgang dan membongkar lokasi Jalan Salib dan patung-patung suci pada Sabtu, dua hari sebelum buldoser diperintahkan untuk membongkar paksa gereja Sanjiang senilai 4,8 juta dolar AS, juga di Wenzhou.

Pihak berwenang menuduh kedua situs itu dibangun secara ilegal, banyak tuduhan terhadap komunitas gereja Wenzhou yang memiliki sekitar 150.000 jemaat.

“Meskipun pemerintah menyatakan pembangunan sarana keagamaan di kawasan ini adalah melawan hukum, mereka harus membawa kami melalui jalur hukum,” kata Joseph, seorang Katolik Wenzhou yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya demi alasan keamanan.

“Ini bisa membantu menegakkan supremasi hukum di masyarakat dan menghentikan korupsi.”

Tidak ada perlawanan pada Sabtu karena otoritas berjanji tidak akan merusak patung-patung suci Paviliun seperti Bunda Maria, Yesus Kristus dan St. Yoseph.

Para pekerja pemerintah membangun tembok di sekitar patung di taman berukuran 1,3 hektar karena patung-patung itu terlalu berat – sekitar lima ton – untuk menyembunyikan mereka dari pandangan publik. Patung-patung Jalan Salib dan patung lain diangkut dengan truk dan disimpan di pelataran gereja di Hengdaiqiao, pinggiran kota Wenzhou, demikian sumber-sumber Katolik.

Semua ornamen keagamaan lain di Bukit Longgang dihancurkan, kata beberapa saksi mata.

“Sekitar 100 umat Katolik yang datang menonton pembongkaran tersebut diblokir di pintu masuk. Beberapa orang berhasil masuk dan menyanyikan lagu-lagu rohani dan berdoa. Beberapa meneteskan air mata mereka,” kata pengamat Katolik lain, yang tidak menyebutkan namanya.

Motif dibalik tindakan keras pemerintah terhadap komunitas Kristiani di kota ini yang berjumlah lebih dari tiga juta orang masih belum diketahui dan klaim bahwa akibat kebuntuan yang memicu kekerasan di antara otoritas dan Gereja.

Pada Kamis pekan lalu, pejabat pemerintah memukul dan melukai empat orang Katolik karena beradu argumen selama pembongkaran paksa gedung empat lantai yang dimiliki oleh awam Katolik di Wenzhou, seorang otoritas mengklaim tempat itu digunakan untuk pertemuan komunitas agama bawah tanah.

Dua gedung itu adalah ilegal, sesuai dengan peraturan kota. Umat Katolik menegaskan bahwa pihak berwenang tidak memiliki hak hukum untuk menghancurkan seluruh bangunan itu.

Selain itu, pihak berwenang memerintahkan penghancuran tempat kudus Gereja Protestan Sanjiang pada Senin karena pihaknya menganggap gedung itu dibangun secara ilegal di lahan pertanian.

Pihak berwenang dan para pemimpin gereja itu telah terlibat dalam enam minggu dan para jemaat menduduki situs itu dalam upaya menghalangi buldoser. Beberapa anggota gereja telah ditahan, dan dermawan setempat diperingatkan untuk menghentikan dukungan keuangan untuk gereja itu.

Laporan dari pihak ambulans bahwa warga mengalami luka-luka atau mungkin telah meninggal selama pembongkaran di gereja Sanjiang itu. Pihak otoritas terus mengancam jemaat Protestan di Wenzhou untuk tetap diam, dan membongkar 14 salib di gereja-gereja Protestan lainnya di daerah itu.

Salinan dokumen resmi yang diperoleh ucanews.com, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, menyatakan bahwa pihak berwenang Wenzhou memutuskan pada awal Januari untuk mulai membongkar situs-situs ibadah ilegal di kota.

[URL="Pihak berwenang di Wenzhou telah membongkar semua patung rohani dan situs Katolik di puncak bukit, dan di tempat lain sebagai tindakan keras terhadap komunitas Kristiani di kota pelabuhan tenggara Cina ini. Lebih dari 50 pekerja pemerintah menutup jalan di sekitar Bukit Longgang dan membongkar lokasi Jalan Salib dan patung-patung suci pada Sabtu, dua hari sebelum buldoser diperintahkan untuk membongkar paksa gereja Sanjiang senilai 4,8 juta dolar AS, juga di Wenzhou. Pihak berwenang menuduh kedua situs itu dibangun secara ilegal, banyak tuduhan terhadap komunitas gereja Wenzhou yang memiliki sekitar 150.000 jemaat. “Meskipun pemerintah menyatakan pembangunan sarana keagamaan di kawasan ini adalah melawan hukum, mereka harus membawa kami melalui jalur hukum,” kata Joseph, seorang Katolik Wenzhou yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya demi alasan keamanan. “Ini bisa membantu menegakkan supremasi hukum di masyarakat dan menghentikan korupsi.” Tidak ada perlawanan pada Sabtu karena otoritas berjanji tidak akan merusak patung-patung suci Paviliun seperti Bunda Maria, Yesus Kristus dan St. Yoseph. Para pekerja pemerintah membangun tembok di sekitar patung di taman berukuran 1,3 hektar karena patung-patung itu terlalu berat – sekitar lima ton – untuk menyembunyikan mereka dari pandangan publik. Patung-patung Jalan Salib dan patung lain diangkut dengan truk dan disimpan di pelataran gereja di Hengdaiqiao, pinggiran kota Wenzhou, demikian sumber-sumber Katolik. Semua ornamen keagamaan lain di Bukit Longgang dihancurkan, kata beberapa saksi mata. “Sekitar 100 umat Katolik yang datang menonton pembongkaran tersebut diblokir di pintu masuk. Beberapa orang berhasil masuk dan menyanyikan lagu-lagu rohani dan berdoa. Beberapa meneteskan air mata mereka,” kata pengamat Katolik lain, yang tidak menyebutkan namanya. Motif dibalik tindakan keras pemerintah terhadap komunitas Kristiani di kota ini yang berjumlah lebih dari tiga juta orang masih belum diketahui dan klaim bahwa akibat kebuntuan yang memicu kekerasan di antara otoritas dan Gereja. Pada Kamis pekan lalu, pejabat pemerintah memukul dan melukai empat orang Katolik karena beradu argumen selama pembongkaran paksa gedung empat lantai yang dimiliki oleh awam Katolik di Wenzhou, seorang otoritas mengklaim tempat itu digunakan untuk pertemuan komunitas agama bawah tanah. Dua gedung itu adalah ilegal, sesuai dengan peraturan kota. Umat Katolik menegaskan bahwa pihak berwenang tidak memiliki hak hukum untuk menghancurkan seluruh bangunan itu. Selain itu, pihak berwenang memerintahkan penghancuran tempat kudus Gereja Protestan Sanjiang pada Senin karena pihaknya menganggap gedung itu dibangun secara ilegal di lahan pertanian. Pihak berwenang dan para pemimpin gereja itu telah terlibat dalam enam minggu dan para jemaat menduduki situs itu dalam upaya menghalangi buldoser. Beberapa anggota gereja telah ditahan, dan dermawan setempat diperingatkan untuk menghentikan dukungan keuangan untuk gereja itu. Laporan dari pihak ambulans bahwa warga mengalami luka-luka atau mungkin telah meninggal selama pembongkaran di gereja Sanjiang itu. Pihak otoritas terus mengancam jemaat Protestan di Wenzhou untuk tetap diam, dan membongkar 14 salib di gereja-gereja Protestan lainnya di daerah itu. Salinan dokumen resmi yang diperoleh ucanews.com, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, menyatakan bahwa pihak berwenang Wenzhou memutuskan pada awal Januari untuk mulai membongkar situs-situs ibadah ilegal di kota. Sumber: UCA News"]beritanya[/URL]

Sumber: UCA News

disini sumber dari luar
Quote:


A list that was compiled by Christian activists and shown to The Telegraph this week names more than 20 churches that are facing or have already suffered some form of demolition work.
0
3.7K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.