Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unyilwangAvatar border
TS
unyilwang
esemka - Pandanglah dari sisi Positif
Saya tergelitik menulis masalah ini sebagai TS karena adanya serangan masalah esemka dan dikaitkan ke Jokowi, bukti sahih orang tidak tahu apa itu esemka

Ini saya ambil dr beberapa sumber, termasuk postingan teman saya
~~~
Bagi yg tidak tahu apa itu esemka, Esemka adalah produk mobil hasil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang bekerja sama dengan institusi dalam negeri dan beberapa perusahaan lokal dan nasional. Kandungan komponen lokal (dalam negeri) berkisar antara 50%-90%.
Project yang dulu nya digagas oleh Pak Nuh ini adalah untuk semua SMK di Indonesia, ada SMK Muhammdiyah Magelang, SMK2 Surabaya, SMK1 singosari, SMK Negeri 6 Malang, SMK Negeri 10 Malang, SMK Negeri 2 Surakarta.
Tidak ada claim bahwa kandungannya 100%,
PT unisem adalah IC manufacturing - apakah kita membikin sendiri gold wire? leadframe? epoxy?
Mobil esemka secara technology tidak bisa dibandingkan dengan mobil listrik or surya. tapi setidaknya, daripada menyerang, akankah lebih baik kita bertanya ke diri kita sendiri, bagaimana agar karya anak bangsa ini diperbaiki sehingga akhirnya bisa maju dan mungkin bisa 100%
Banyak capres yang jargonnya nasionalisasi, tapi dalam kehidupan sehari2nya jauh dr barang2 nasional
JK menggunakan sepatu cibaduyut
Bos kita menggunakan batik di hari Jumat
Jokowi menggunakan mobil esemka, cuma membantu promosi dan menimbulkan kecintaan terhadap product dalam negeri, sesuatu hal yang seharusnya lumrah dilakukan oleh seorang pemimpin.
Perihal nantinya product ini gagal or tidak, dia sudah menunjukan secara sederhana apa itu arti nasionalisme...


esemka, walau jauh dari sempurna, sudah masuk ke list of asian automobile. http://en.wikipedia.org/wiki/List_of..._manufacturers
~~~

Dan ini tulisan Pak Dahlan Iskan
~~~
Mendikbud layak memberikan penghargaan kepada Wali Kota Solo Jokowi, setidaknya untuk satu hal: mempromosikan keberhasilan program kementeriannya. Khususnya, dalam pengembangan mobil Esemka. Mendikbud Mohamad Nuh-lah yang memprogramkan 23 sekolah menengah kejuruan (SMK) itu merakit mobil Esemka. Tiga di antaranya SMK swasta. Satu di antara tiga itu adalah SMK Muhammadiyah Borobudur, Magelang, yang dua tahun lalu ikut jadi korban meletusnya Gunung Merapi.

Siswa SMK Muhammadiyah ini, sebagaimana SMK Solo yang sudah dipromosikan Jokowi, bahkan sudah melewati beberapa tahap kesulitan perakitan mobil. Mula-mula merakit satu mobil. Lalu, dibongkar lagi untuk dirakit lagi. Dibongkar lagi dan dirakit lagi.

Tahap berikutnya, SMK tersebut bersama-sama dengan 23 SMK lainnya diberi wewenang (dan uang) untuk membeli suku cadang yang bisa dirangkai menjadi mobil. Boleh impor, boleh dari dalam negeri. Uangnya disediakan.

Mereka memilih mengimpor dari Tiongkok. Karena tidak mungkin setiap SMK mengimpor sendiri-sendiri, 23 SMK tersebut bersepakat menunjuk sebuah perusahaan importer. Dipilihlah spare part mesin berbasis teknologi merek Wuling dari Tiongkok.

Spare part impor itu dibagikan secara merata ke 23 SMK. Inilah yang kemudian dipakai belajar merakit dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Hasilnya sangat baik, tapi di blok mesinnya belum ada tulisan Esemka.

Tahap berikutnya lagi, blok mesin tidak didatangkan dari Tiongkok, tapi dibuat oleh industri kecil baja Ceper, Klaten. Cetakan blok mesin yang masih kasar ini dikirim ke Jakarta untuk dibubut di pabrik mobil. Juga diberi merek Esemka. Dari Jakarta, blok mesin ini dikirim ke 23 SMK untuk dirakit oleh para siswa. Tahap inilah yang berhasil dirakit menjadi mobil Jokowi. Karena itu, baik yang di Solo, di SMK Muhammadiyah Borobudur, maupun di beberapa SMK lainnya, bentuk dan modelnya sama.

Fisiknya gagah dan finishing-nya halus. Gas, kopling, rem, power steering, dan power window-nya tidak terasa beda dengan mobil produksi pabrik. Saya mencoba mobil Esemka buatan SMK Muhammadiyah ini sampai kecepatan 80 dan membawanya ngepot di lapangan rumput berlumpur. Tidak ada masalah. Rasanya, mobil Esemka buatan SMK-SMK negeri lainnya juga sama baiknya. Memang ada supervisi dari tim Mendikbud yang diberikan dalam standar yang sama untuk semua SMK.

Kini Mendikbud memberi order yang lebih besar lagi. Kepada SMK Muhammadiyah Borobudur, diberikan order untuk mempraktikkan pekerjaan yang lebih berat: membuat tiga buah bus “2 in 1″. Bus ini bisa untuk angkutan penumpang/barang dan sekaligus bisa diubah sebagai panggung kesenian.

Tiga buah bus tersebut sekarang lagi dikerjakan di bengkel SMK itu. Bagian dindingnya bisa dibuka. Diberi engsel di bagian bawahnya. Ketika dinding bus itu dibuka, jadilah dinding tersebut panggung kesenian. Tiga buah bus “2 in 1″ itu akan diberikan kepada SMK khusus bidang kesenian.

Seniman SMK bisa menuju tempat pertunjukan dengan naik bus dan membawa serta peralatan kesenian. Tiba di lokasi, dinding busnya dibuka dan dihampar sebagai panggung.

Kalau order Mendikbud ini selesai, SMK-SMK itu, seperti SMK Muhammadiyah Borobudur ini, akan memiliki catatan yang panjang: berhasil merakit sedan, SUV, ambulans, pikap, dan bus “2 in 1″.

Siapa pun akan bangga melihat perkembangan itu. Berita mengenai pelajar kita tidak lagi melulu soal perkelahian. Kini mengenai prestasi mereka. Mendikbud sendiri, mungkin karena menganggap perannya itu sebagai kewajiban yang sudah seharusnya, rupanya tidak melihat bahwa keberhasilannya tersebut sebuah success story. Jokowi-lah yang mempromosikan keberhasilan Kemendikbud itu!

Hasil promosi ini sangat nyata. Harga diri sekolah SMK naik drastis. Siswanya begitu bangga. Kini terbukti tidak harus semua lulusan SMP masuk SMA. Saya yakin anak-anak SMK tersebut akan bernasib lebih baik. Begitu lulus kelak, mereka lebih mudah mencari pekerjaan. Baik di industri perbengkelan maupun di industri otomotif. Bahkan, siapa tahu bisa mandiri sebagai pengusaha pemula di bidangnya.

http://kickdahlan.wordpress.com/2012...tiba-makrifat/
~~~
Bagi seorang Habibie lumrah dia mengatakan esemka masih jauh untuk diperbaiki

Bagi seorang Affandi lumrah dia mengatakan lukisan pemuda belasan tahun sebagai dolanan.
Tapi bila pemuda tersebut anak anda, apakah anda akan mengatakan bahwa itu dolanan, dan lukisannya sampah?
ataukah anda akan terus menyemangatinya agar dia bisa lebih baik

MAJU TERUS ADIK2 KU DI SMK, BIKIN BANGGA IBU PERTIWI, karena kalian telah melakukan sesuatu untuk kebanggaan bangsa ini, bukan cuma Jargon yang setinggi langit
~~~
0
5.9K
110
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.