Warning !!
TS bukan pendukung salah satu capres manapun, tapi hanya ingin membagikan informasi yang dialami sendiri ketika bertugas di Sidoarjo sebagai pekerja lapangan pada kerjasama dengan dinas pertambangan sidoarjo jawa timur
tujuannya hanya ingin meluruskan informasi saja gans...



1. Penanganan Kebocoran Lumpur
Mungkin semuanya juga sudah tahu, tiba tiba muncul air dari dalam tanah katanya akibat pengeboran sumur lapindo, makin lama makin besar dan akhirnya menggenangi beberapa petak sawah, air tak berhenti disana, terus menyembur dan akhirnya tak tertampung oleh sawah yang ada di sekitarnya dan akhirnya luber kemana mana.
Dinas pertambangan sidoarjo melalui ahli geologi setempat tidak tinggal diam, mereka menyarankan solusi sederhana untuk membuat parit ke sungai porong, jadi air tersebut tak akan menggenang.
Tapi apalah daya, saran cuma tinggal saran, penuh muatan sarat kepentingan, yang ada malahan membuat tanggul seperti yang kita saksikan sendiri.
Bila anda pergi ke dinas pertambangan kota sidoarjo, maka anda akan melihat peta cakupan lumpur lapindo dan siapa saja pemilik tanggul lumpur lapindo tersebut

2. Ganti rugi wuuuhuuuuiiii....
logika donk, akibat bikin tanggul yang tingginya terus disesuaikan dengan ketinggian air akhirnya tempat tinggal manusiapun ikut tergenang, tak kepalang tanggung, 2 kecamatan menghilang ditelan airrrrrr......
PT Lapindo sudah baik lho, mereka (masih) merasa bertanggung jawab atas terjadinya tragedi lumpur ini, maka dilakukanlah mediasi dengan masyarakat dijembatani oleh TPL itu lho...
dulu, sebelum ada air, tanah di sidoarjo yang tergenang itu, harganya hanya Rp.1.000 - 2.500 rupiah saja per meter, sesuai NJOP, nah sesudah kena lumpur, harganya melonjak jadi 2.500.000 per meter alias naik sampai 2.500x lipat, oaladalah, bakalan banyak milyarder baru deh....
mediasi berjalan alot, lapindo hanya sanggup nawar Rp 160.000 per meter, malah yang lebih ekstrimnya memindahkan kota porong ke tempat baru yang bebas banjirrr tapi semua di tolak karena udah pada mimpi jadi miliarder kalee..., orang yang ngobrol sama TS malahan bilang, mediasi sampai kiamatpun gak akan pernah ketemu (kecuali kalo inflasi kayak zimbabweh...)
Melihat posisi tawar yang tinggi, penduduk yang tinggal di pinggir tanggulpun tak mau ketinggalan, mereka ada yang sampai sempet sempetnya menjebol tanggul, biar disebut korban dan dapat ganti rugi....

3. Penutup yang bikin ARB mungkin bisa tidur pulas
Oke, cakupan lumpur sangat luas mencapai ribuan hektar, yang kalo ente nangkring di atas tanggul, ujung daratan rata itu hampir gak kelihatan saking luasnya
Oke, Ada ribuan penduduk terpaksa ngungsi dan ngemis ngemis rombongan nyarter bis ke jakarta pengen ketemu presiden biar cepetan jadi miliarder.
Oke, dengan skala sebesar itu, bukankah lumpur lapindo a.k.a sidoarjo ini sudah bisa dikategorikan sebagai bencana alam???........xuxuxu....
Salah satu tugas tim TPL adalah mengupayakan agar PT Lapindo tidak sampai bilang "TIDAK SANGGUP" "NYERAH" "RAPOPO" sebab kalau sampai itu terjadi maka penanganan lumpur sidoarjo ini akan dikategorikan bencana alam dan merupakan tanggung jawab pemerintah dan kayaknya bapak ARB tak akan mimpi buruk lagi soal lumpur ini...(rasain...)

terima kasih sudah mau baca pengalaman TS dan ini bukan karangan
tulisan di atas sudah di rangkum sedemikian rupa biar pendek
andaikata ada pertanyaan atau yang kurang boleh tanya dan dikoreksi bersama (kalo sempet, hehe..)