ricky2012Avatar border
TS
ricky2012
"Ikhlas Ya Mih... Renggo Sayang Mamih..."


JAKARTA, KOMPAS.com — Kematian Renggo Khadafi (11), pelajar SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur, yang diduga tewas dianiaya oleh kakak kelasnya, Sy (13), menyisakan duka mendalam bagi Yessi Puspa Dewi (31), kakak tiri sekaligus pengasuh Renggo.

Yessi merasa sangat kehilangan saat Renggo mengembuskan napas terakhir di depan matanya. Mungkin kejadian itu tidak akan pernah dilupakannya.

Saat itu, Minggu (4/5/2014) pukul 00.30, Renggo dirawat di rumahnya. Luka di wajah dan sekujur tubuhnya tampak jelas sekali.

Saat dirawat oleh Yessy, Renggo masih sempat mengucapkan kata-kata harapan sekaligus menjadi pesan terakhirnya.

"Ikhlas ya Mih... Renggo sayang Mamih... tapi Sy jangan dipenjara ya Mih, kasihan Mih...," kata Yessy, menirukan kata-kata Renggo, saat ditemui di kontrakannya, Gang Raban RT 05/05, Kelurahan Halim, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (5/5/2014) sore.

Dengan mata sembabnya, Yessy menceritakan, setelah bertutur kata seperti itu, tiba-tiba Renggo mengalami kejang-kejang. Lalu, dari mulutnya keluar darah segar.

"Saya panik, saya panggil saudara semua yang dekat rumah. Kami bawa ke RS Polri, tapi nyawanya sudah enggak tertolong. Renggo sudah enggak ada sekarang. Enggak ada lagi yang nememin saya di rumah. Enggak nyangka, kalau itu jadi kata-kata terakhirnya," ujar Yessy, dengan air mata berlinang.

Menurut Yessy, Renggo merupakan anak yang baik. Bahkan, di tempat tinggalnya dia sangat disukai para tetangganya.

Diasuh

Renggo tinggal bersama Yessy sejak usia dua tahun. Saat itu, ibunya, Entin Sukartini, meninggal karena sakit. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu hanya tinggal berdua dengan ayahnya, Yurnalis (60).

"Karena saya dan suami saya sudah sembilan tahun enggak punya anak, akhirnya Renggo kami asuh. Dia sudah seperti anak kami sendiri," tuturnya.

Mereka tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan berukuran 3 x 4 meter. Yessy dan suaminya yang seorang anggota TNI mengaku bahagia dengan kehadiran Renggo.

Olah TKP

Senin (5/5/2014) kemarin, petugas Polrestro Jakarta Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di SDN Makasar 09 Pagi. Olah TKP dilakukan untuk menyelidiki kasus tewasnya Renggo yang diduga dianiaya oleh kakak kelasnya, Sy, di sekolah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, berdasarkan hasil visum sementara atas jenazah Renggo Kadafi (11), diketahui ada kerusakan di selaput otaknya. Namun, apakah hal itu yang menjadi penyebab meninggalnya korban, Rikwanto mengaku belum dapat memastikan hal itu.

Karenanya, kata dia, untuk lebih memastikan penyebab tewasnya Renggo, polisi sudah melakukan otopsi jenazah korban.

Berikan sanksi

Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Nasrudin, mengatakan, pihaknya akan memberi sanksi tegas terhadap pihak sekolah jika memang dari hasil pemeriksaan menemukan adanya kelemahan dan kelalaian guru dalam mengawasi murid-muridnya di sekolah. Sanksi tersebut bisa berupa penurunan pangkat, mutasi, bahkan pencopotan jabatan kepala sekolah. Sanksi tersebut mengacu pada PP 53 tentang disiplin PNS.

Sri Hartini, Kepala SDN Makasar 09 Pagi, mengatakan, Sy yang diduga sebagai pelaku, merupakan anak seperti biasanya.

"Dia tergolong bukan anak nakal. Dia anak biasa seperti teman-temannya," kata Sri.

Menurut Sri, selama ini pihaknya telah memberikan pembinaan dan pengawasann terhadap murid-murid. Salah satunya pengawasan saat jam istirahat.

"Pengawasan ke anak-anak sudah kami lakukan semaksimal mungkin. Saya dicopot untuk mempertanggungjawabkan kasus ini, saya siap," katanya. (bum/suf)

sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2....Sayang.Mamih.
0
3.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.