Mungkin ane salah, tapi bisa jadi buat kita orang Indonesia, Jepang itu punya tempat rada spesial di hati kita. Kalo dibandingkan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat misalnya, yang suka dan yang benci sama banyaknya, disatu sisi bilang Amerika itu keren, di sisi lainnya bilang Amerika itu penjahat, licik sampai segala tuduhan berbau teologis. Negara negara Eropa yang maju seperti Inggris, Perancis atau Jerman ? Kedengarannya koq agak sayup sayup di negri kita, jelek enggak tapi juga ga hebat hebat amat, kalah imej sama Amerika sebagai negri barat.
Dengan negri tetangga ? Malaysia atau Singapura ? Lebih dipandang pesaing daripada sodara atau tetangga. Australia ? Suka nyebelin.
Dulu kita kenal sosok Bung Karno sebagai pribadi dan pemimpin yang sangat anti penjajahan. Perjuangan beliau menentang imperialisme dan kolonialisme tidak diragukan lagi, dunia mengakuinya. Akan tetapi, apakah kita sadar ketika era penjajahan Jepang, Bung Karno justru memilih jalan kooperatif ketimbang konfrontatif ? Bahkan sosoknya muncul dalam poster poster propaganda Jepang tentang PETA dan Heiho. Padahal ketika melawan Belanda, bung Karno sangat konfrontatif sehingga berkali kali dipenjara, dibuang dan diasingkan. Bahkan beliau juga punya istri orang Jepang, Dewi Sukarno alias Naoko Nemoto yang konon paling disayangnya. Belum lagi kisah perjodohan mereka yang juga rada bau bau politis (Walau sampai sekarang Dewi tetap bersikukuh tidak bisa melupakan Bung Karno yang dia sebut sebagai laki laki tulen)
Bangsa China dan Korea, sampai hari ini masih bersikeras tidak mau melupakan dendam kepada Jepang atas apa yang mereka derita sepanjang Perang Dunia 2. Lihat betapa reaktifnya mereka setiap kali ada berita PM Jepang berziarah ke Kuil Yasukuni. Bahkan kemarin teman gw baru pulang dari Korea cerita, kalo ada turis Jepang masuk warung atau beli dagangannya, harganya pasti di naikin. Kalo turis lain enggak. Tetapi Indonesia ? Seakan lupa dengan itu semua. Yang punya imej penjajah tetaplah Belanda, bukan Jepang, walaupun mereka faktanya juga adalah penjajah dulu. Siapa yang buat demo atas kunjungan PM Jepang ke Kuil Yasukuni di Indo ? Tidak ada ! Bahkan terpikirkan pun tidak. Padahal apa yang Jepang lakukan era PD2 dulu di China, Korea dan Indonesia juga tidak jauh berbeda.
Ini belum lagi menyangkut tentang besarnya investasi Jepang di Indonesia. Kalau ada yang protes tentang kebijakan investasi asing, yang kena pertama kali dalam asumsi kita adalah Amerika. Padahal investasi Jepang di Indonesia tidak kalah besarnya.
Bahkan sampai hal hal "sepele dan remeh" seperti di dunia hiburan. Ane pernah lihat video tentang alasan Yashashi Akimoto membuat franchise 48 pertama di luar Jepang yang menghasilkan JKT48. Menurut analisa mereka disaat itu ditengah hegemoni K-pop, Indonesia adalah satu satunya negara Asia dimana J-Pop masih bisa bertahan.

Ane mungkin terlalu lebay, tetapi ane merasa ini seperti sesuatu yang jarang disadari oleh kita. Dan ane ga mengajak untuk berprasangka negatif tentang Jepang dan rakyatnya, hanya saja ini menggelitik buat gw....