Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Slamet Riyadi : Pejuang Muda yang Tak Disangka Belanda

IvyBridge.Avatar border
TS
IvyBridge.
Slamet Riyadi : Pejuang Muda yang Tak Disangka Belanda
Slamet Riyadi
Pejuang Muda yang Tak Disangka Belanda



Letkol Van Ohl sangat terkejut saat berhadapan langsung dengan Slamet Riyadi. Ia sama sekali tak mengira betapa belia musuhnya itu.

 Slamet Riyadi : Pejuang Muda yang Tak Disangka Belanda

Slamet Riyadi lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 26 Juli 1927. Ayahnya, Idris Prawiropralebdo, merupakan seorang perwira prajurit Kasunanan Surakarta dan mendidik anaknya penuh disiplin.

Ketika Jepang mendarat di Indonesia dan menggantikan Belanda, Slamet Riyadi terpanggil untuk berjuang melancarkan aksi perjuangan. Ia berhasil melarikan kapal kayu Jepang dan menggalang kekuatan dari para pemuda eks Peta/Heiho/Kaigun sehingga terbentuk pasukan setingkat batalion.

Salah satu keberhasilan pasukan yang dipimpin Slamet Riyadi adalah merebut dan melucuti senjata tentara Jepang. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, Slamet dan pasukannya kembali bertempur dan karir militernya menanjak.

Tugas Slamet sebagai komandan adalah bertempur melawan sedadu Belanda di Kota Solo. Pasukan Slamet sangat terkenal ketangguhanya dan berkat taktik perang gerilya yang diterapkan, Belanda kerap dibuat kocar-kacir.

Tak hanya perang gerilya, di bawah komando Slamet Riyadi, pasukannya sukses melancarkan "Serangan Umum Kota Solo" yang berlangsung selama empat hari empat malam, 7 - 11 Agustus 1949. Serangan yang mengakibatkan kerugian besar bagi Belanda itu dilakukan secara frontal dan berlangsung siang malam. Sebanyak tujuh serdadu Beanda tewas tertembak dan tiga orang lainnya berhasil ditawan.

Akibat perlawanan gigih para pejuang, Belanda akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata disusul penyerahan Solo ke pangkuan Indonesia. Komandan pasukan Belanda di Solo, Letkol Van Ohl, sangat terkejut saat berhadapan langsung dengan Slamet Riyadi. Ia sama sekali tak mengira jika komandan gerilyawan yang telah memorak-porandakan pasukannya itu ternyata masih sangat muda.

Pada tahun 1950, saat pemberontakan RMS meletus, Kolonel Slamet Riyadi yang kala itu memimpin Batalion 352 juga langsung dikirim ke Ambon. Tapi tugas ini merupakan tugas yang paling terakhir karena komandan muda itu gugur di benteng Victoria Ambon akibat jebakan musuh.

(Agustinus Winardi. Sumber: angkasa.co.id)

http://nationalgeographic.co.id/beri...sangka-belanda

====================================================

info lebih lanjut :

http://id.wikipedia.org/wiki/Slamet_Rijadi & http://en.wikipedia.org/wiki/Slamet_Rijadi


bukan yang ini emoticon-Hammer2

http://www.goal.com/id-ID/people/ind.../slamet-riyadi
0
8.8K
14
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.