Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ternyata Sapi Jokowi dari Australi ( Habis nyindir BUMN, gak malu apa ya...!)

samudra.cintaAvatar border
TS
samudra.cinta
Ternyata Sapi Jokowi dari Australi ( Habis nyindir BUMN, gak malu apa ya...!)
Sapi Jokowi dari Australi



Tentu bagus jika Jokowi mengajak Pemda NTT bekerja sama menyediakan kebutuhan daging masyarakat Jakarta. Apalagi ada komitmen menganggarkan dana sebesar 2 triliun untuk program ini. Baik itu dengan cara membeli daging, membeli sapi hidup, membeli peternakan, atau membuat peternakan baru. Bagus sekali.

Tapi saya mengerutkan kening saat Jokowi menyindir BUMN yang berencana membeli peternakan di Australi. “…Dulu kan beli peternakan di Australia, kenapa? Di sini (NTT) ada, peternakan juga kok.” Katanya. Lebih-lebih langkah Jokowi ini dikaitkan dengan upaya menghentikan impor daging.

Ternyata Jokowi tidak menguasai masalah dengan baik. Dia tidak tau kalau BUMN memiliki peternakan raksasa di padang savana Kabaru-NTT. Saya katakan raksasa karena luasya mencapai 7.000 hektar. Tahun 70-an peternakan ini pernah berjaya. Tapi sejak tahun 80-an peternakan ini terbengkalai. Pada tahun 2012 Dahlan Iskan mengintruksikan PT Berdikari mengambil alih peternakan ini dari PTPN 14. Untuk dikelola secara intensif.



Walaupun peternakan seluas ini sudah dikelola dengan baik. Peternakan ini hanya mampu menyediakan 5.000 sapi siap potong pertahun. Kalaupun dikombinasikan dengan sistem kandang paling hanya meningkat sampai 10.000 ekor. Jauh dari kekurangan sapi nasional, yang mencapai setengah juta ekor pertahun.

PT Berdikari juga memiliki lahan peternakan seluas 6.000 hektar di Sidrap-Sulsel. Di sana dilakukan teknik baru dengan sistem kombong yang ditemukan oleh Ir. Ria Kusumaningrum dengan dibantu ahli Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Sistem ini sudah berhasil diuji coba. Belum ada peternakan di daerah lain atau negara lain yang melakukannya. Termasuk Jawa dan Australia. Ir. Ria merupakan alumni IPB tahun 2004 diangkat menjadi direktur PT Buli, yang merupakan anak usaha PT Berdikari. Dengan sistem ini, lahan yang mencapai 6.000 hektar itu bisa menampung 50.000 ekor sapi.





Setiap 10 hektar dibuat kandang terbuka (kombong). Pagarnya dari kayu jabung yang cepat besar, ditengah-tengah ada telaga. Disekeliling kombong itu 2 hektar ditanami rumput gajah, 3 hektar ditanami sorgum. Pada tahun 2012 Ir. Ria sudah membangun 15 kombong. Direncanakan akan ada 500 kombong di lahan 6.000 hektar. Kombong berisi 200 anak sapi, atau 150 sapi remaja, atau 100 sapi besar. Sapi-sapi yang sudah bunting dimasukkan dalam kandang tertutup untuk diberi nutrisi lebih. Karena hebatnya sistem temuan anak bangsa ini, SBY sampai menyempatkan diri meninjaunya secara langsung pada bulan Pebruari yang lalu.





PT Berdikari juga sudah menjalin kerja sama dengan Pemda NTB. PT Berdikari akan mengirim daging langsung dari Sumbawa. Bekerja sama dengan Pemda mengelola Rumah Potong hewan (RPH) di Bima dan lombok Barat. PT Berdikari juga bekerja sama dengan masyarakat Pulau Sumbawa untuk pembudidayaan sapi. Masyarakat menyediakan bibit sapi dan memelihara, PT Berdikari menyewa kandang, untuk selanjutnya dibeli kalau sudah besar.



PTPN yang mengelola jutaan hektar kebun dan milyaran pohon sawit tidak mau ketinggalan, ikut turun tangan. Berhubung daun, pelepah dan bungkil sawit bisa menjadi pakan ternak yang murah meriah. Tahun 2012 PTPN VI memulainya sebagai uji coba dengan 2.000 ekor sapi. Program ini sukses.



Pada tahun 2013 Dahlan Iskan mengerahkan lebih banyak PTPN lagi. Dan menargetkan 100 ribu ekor sapi. Tapi target ini meleset menjadi 20 ribu ekor, terkendala sulitnya mendapatkan bibit sapi. Pada tahun 2014 ini Dahlan Iskan kembali menargetkan 100 ribu ekor. Tentu dengan belajar banyak dari kegagalan pertama. Dan perusahaan-perusahaan suasta juga sudah mulai mengikuti langkah PTPN ini. Mengintegrasikan perkebunan sawit dengan sapi.



Begitu banyak yang sudah dilakukan BUMN untuk mengurangi ketergantunan impor daging. Dan begitu besar sekalanya. Tapi mendadak kerja keras dan cerdas selama bertahun-tahun ini seolah tidak ada artinya hanya dengan pemberitaan Jokowi yang bekerja sama dengan Pemda NTT. Kerja sama yang baru berupa tanda tangan. Entah berapa hektar peternakan yang akan dibangun, entah berapa sapi yang akan dihasilkan pertahun, entah menggunakan teknik apa peternakan ini, entah darimana jokowi mendapatkan bibit. Semuanya belum jelas.

Tapi bagaimanapun ketidak jelasan program Jokowi. Statemennya yang menyindir BUMN telah membuat BUMN dan pemerintah sekarang menjadi bulan-bulanan khususnya di media online. Seolah tidak pernah melakukan apa-apa. Sebaliknya. Seolah Jokowi seorang dewa, atau setidaknya pesulap yang bisa dengan sekejap membebaskan Indonesia dari ketergantungan impor.

Sekali lagi saya tidak mengatakan program Jokowi tidak baik. Sangat baik. Tapi kalau dibandingkan dengan apa yang sudah dilakukan BUMN. Program Jokowi tidak ada apa-apanya. Sangat ketinggalan. Baik dari segi waktu memulai, tehnik dan skalanya. Tidak pantas Jokowi menyindir begitu.

Kapasitas Jokowi memang belum bisa memikirkan dan menyelesaikan masalah nasional. Jokowi hanya mengandalkan perasaan. Seperti perasaannya dulu saat mengatakan masalah banjir dan macet Jakarta nampaknya tidak sulit-sulit amat diselesaikan. Tinggal mengalokasikan anggaran.

Lebih-lebih setelah Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Thobias Uly buka suara. Yang membuat orang-orang yang terlalu berlebihan menilai program Jokowi sebagaimana mereka berlebihan menilai mobil ESEMKA akan terkejut. Ternyata populasi ternak NTT masih kurang. Dana investasi sebesar 2 triliun dari Pemda DKI Jakarta itu akan digunakan untuk membangun fasilitas, meningkatkan SDM, dan mengimpor sapi dari Australia. Selanjutnya akan dilakukan proses penggemukan di NTT. Lalu dikirim ke DKI Jakarta. Wadduh…ternyata sapi Jokowi dari Australi Juga. ***

Populasi Ternak Sapi di NTT Masih Kurang

sumber


TS: Yg satu kerja riil gk pake nyindir orang, eh tiba2 dateng ujug2 sang dewa pencitraan ngomonk sapi ky ud pakarnya sapi (mao nyaingin partai sebelah ?)... di blow up di media, pake nyindir yg ud kerja cerdas & keras, tapi ujung2nya tuh sapi dari Australi juga... hadehh...emoticon-Cape d... (S)
0
4.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.