- Beranda
- Berita dan Politik
Korban Emon bertambah jadi 73 anak.
...
TS
yorkee
Korban Emon bertambah jadi 73 anak.
Quote:
Sukabumi (ANTARA News) - Hasil penyelidikan sementara Polres Sukabumi Kota menunjukkan jumlah korban kekerasan seksual oleh AS alias Emon mencapai 73 anakmenyusul tambahan jumlah keluarga korban yang melapor ke Polsek Citamiang, Kota Sukabumi.
"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih ada beberapa keluarga yang melaporkan bahwa anaknya menjadi korban Emon," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso kepada Antara, Minggu.
Menurut Hari, dari laporan yang masuk kea pihaknya anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual Emon tidak hanya di satu kecamatan namun juga di dua kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Lembursitu dan Baros.
Dia menyatakan masih terus mengembangkan kasus dan mengimbau keluarga jika ada anaknya yang menjadi korban untuk segera melapor langsung ke Polres Sukabumi Kota atau polsek terdekat.
"Kami terus berkoordinasi dengan seluruh anggota untuk mengungkap kasus ini sampai ke akarnya," tambah dia.
Sementara, satu keluarga korban baru saja melaporkan anak lelakinya menjadi korban kekerasan seksual Emon. Korban berinisial RZ (9) warga Kecamatan Sindangsari, Kecamatan Lembur Situ ini mengaku dipaksa tersangka untuk melayani hawa nafsunya.
"Dari pengakuan anak saya, tersangka melakukan hal tidak senonoh itu di dalam bekas kolam pemandian air panas di Kecamatan Citamiang, informasinya anak saya dilakukan tidak senonoh itu Januari lalu," kata ibu sang korban.
ANTARA
"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih ada beberapa keluarga yang melaporkan bahwa anaknya menjadi korban Emon," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso kepada Antara, Minggu.
Menurut Hari, dari laporan yang masuk kea pihaknya anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual Emon tidak hanya di satu kecamatan namun juga di dua kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Lembursitu dan Baros.
Dia menyatakan masih terus mengembangkan kasus dan mengimbau keluarga jika ada anaknya yang menjadi korban untuk segera melapor langsung ke Polres Sukabumi Kota atau polsek terdekat.
"Kami terus berkoordinasi dengan seluruh anggota untuk mengungkap kasus ini sampai ke akarnya," tambah dia.
Sementara, satu keluarga korban baru saja melaporkan anak lelakinya menjadi korban kekerasan seksual Emon. Korban berinisial RZ (9) warga Kecamatan Sindangsari, Kecamatan Lembur Situ ini mengaku dipaksa tersangka untuk melayani hawa nafsunya.
"Dari pengakuan anak saya, tersangka melakukan hal tidak senonoh itu di dalam bekas kolam pemandian air panas di Kecamatan Citamiang, informasinya anak saya dilakukan tidak senonoh itu Januari lalu," kata ibu sang korban.
ANTARA
Mati adalah hukuman paling pantas untuk manusia tengik macam si Emon
Hukuman mati harga mati
Quote:
TEMPO.CO, Sukabumi - Korban pelecehan seksual dengan cara disodomi yang dilakukan oleh Andri Sobari (24) alias Emon, pria asal Liosanta, Klurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabimi, terus bertambah.
"Kami masih terus melakukan intesif terhadap tersangka, yang awalnya mengaku telah melakulan pelcehan seksual korbanya hanya, 40 orang, menjadi 52 orang, dan pengakuan terakhir korbanya terus bertambah menjadi 72 orang," kata Kepala Polisi Resor Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar Hari Santoso, Ahad 4 Mei 2014. (Baca: KPAI: Orang Tua Korban Sodomi Emon Syok Berat)
Hari mengatakan, anak yang menjadi korban kejahatan seksual tersangka ini, salah satunya RV, 9 tahun, siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri di Sukabumi, didampingi oleh kedua orang tuanya datang ke Ruang Pelayanan Khusus Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Resrse Kriminal Polisi Resor Sukabumi. Mereka tiba sekitar pukul 19:00.
"Korban masih menjalani pemeriksaan intensif dan didampingi oleh kedua orang tuanya," ujar Hari.
Dari pengakuan tersangka, kata dia, penyimpangan seksual dirasakan sejak masih kecil. "Tersangka dari semenjak 5 tahun, sudah mengalami kelainan, seperti ini," kata dia.
Kepolisian akan terus menggali jumlah anak yang menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan tersangka, "Kemungkinan jika hal ini terjadi, korban akan terus bertambah, dan bisa saja korbannya bisa mencapai diatas seratus orang, tapi kami akan terus dalami," kata dia. (Baca juga: Emon Tulis Daftar Korban Sodominya di Buku Harian)
TEMPO
"Kami masih terus melakukan intesif terhadap tersangka, yang awalnya mengaku telah melakulan pelcehan seksual korbanya hanya, 40 orang, menjadi 52 orang, dan pengakuan terakhir korbanya terus bertambah menjadi 72 orang," kata Kepala Polisi Resor Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar Hari Santoso, Ahad 4 Mei 2014. (Baca: KPAI: Orang Tua Korban Sodomi Emon Syok Berat)
Hari mengatakan, anak yang menjadi korban kejahatan seksual tersangka ini, salah satunya RV, 9 tahun, siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri di Sukabumi, didampingi oleh kedua orang tuanya datang ke Ruang Pelayanan Khusus Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Resrse Kriminal Polisi Resor Sukabumi. Mereka tiba sekitar pukul 19:00.
"Korban masih menjalani pemeriksaan intensif dan didampingi oleh kedua orang tuanya," ujar Hari.
Dari pengakuan tersangka, kata dia, penyimpangan seksual dirasakan sejak masih kecil. "Tersangka dari semenjak 5 tahun, sudah mengalami kelainan, seperti ini," kata dia.
Kepolisian akan terus menggali jumlah anak yang menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan tersangka, "Kemungkinan jika hal ini terjadi, korban akan terus bertambah, dan bisa saja korbannya bisa mencapai diatas seratus orang, tapi kami akan terus dalami," kata dia. (Baca juga: Emon Tulis Daftar Korban Sodominya di Buku Harian)
TEMPO
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengatakan Andri Sobari alias Emon, 24 tahun, pelaku sodomi sekitar 52 bocah di Sukabumi, selalu mencatat nama korban-korbannya dalam buku harian. Emon, ujar dia, menulis lengkap nama maupun kegiatan yang dilakukan kepada korban-korbannya yang berusia 6-13 tahun itu.
"Emon bilang di buku itu pada saat sudah menyodomi, menuliskan siapa orangnya, di mana, ngapain aja," kata Erlinda ketika dihubungi, Ahad, 4 Mei 2014. Emon juga memberi duit Rp 25-50 ribu kepada para korban seusai melakukan aksi bejatnya tersebut. (Baca juga: KPAI: Pelaku Sodomi Puluhan Anak Tidak Sakit Jiwa)
Menurut Erlinda, buku tersebut masih belum ditemukan. "Itu lagi dicari kepolisian, bisa jadi korbannya bertambah setelah buku itu ditemukan," katanya.
Sebelumnya kasus ini terungkap berkat laporan dari Ju, 36 tahun, orang tua dari anak yang jadi korban Emon. Ju mendapati perilaku tidak wajar pada putranya. Sang anak juga mengeluh sakit pada anusnya.
Setelah ditanya, anak 11 tahun itu mengaku mengalami kekerasan seksual oleh Emon di Pemandian Liosanta, Kota Sukabumi, pada Ahad, pukul 12.00. Ju lantas melapor ke Kapolresta Sukabumi. Emon kini telah ditahan dan dilakukan pemeriksaan.
TEMPO
"Emon bilang di buku itu pada saat sudah menyodomi, menuliskan siapa orangnya, di mana, ngapain aja," kata Erlinda ketika dihubungi, Ahad, 4 Mei 2014. Emon juga memberi duit Rp 25-50 ribu kepada para korban seusai melakukan aksi bejatnya tersebut. (Baca juga: KPAI: Pelaku Sodomi Puluhan Anak Tidak Sakit Jiwa)
Menurut Erlinda, buku tersebut masih belum ditemukan. "Itu lagi dicari kepolisian, bisa jadi korbannya bertambah setelah buku itu ditemukan," katanya.
Sebelumnya kasus ini terungkap berkat laporan dari Ju, 36 tahun, orang tua dari anak yang jadi korban Emon. Ju mendapati perilaku tidak wajar pada putranya. Sang anak juga mengeluh sakit pada anusnya.
Setelah ditanya, anak 11 tahun itu mengaku mengalami kekerasan seksual oleh Emon di Pemandian Liosanta, Kota Sukabumi, pada Ahad, pukul 12.00. Ju lantas melapor ke Kapolresta Sukabumi. Emon kini telah ditahan dan dilakukan pemeriksaan.
TEMPO
Diubah oleh yorkee 04-05-2014 13:26
0
3.4K
Kutip
49
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.7KThread•41.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru