Perusahaan pendesain reaktor nuklir Terra Power, yang dikembangkan pendiri Microsoft, Bill Gates, masih mempertimbangkan untuk membangun reaktor nuklir generasi terbaru di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Batan Tekno.
"Saya sudah minta supaya dibangun di Indonesia. Saya berkomunikasi dengan Terra Power. Selain Indonesia, mereka juga menjajaki untuk bangun di Tiongkok," kata Direktur Utama PT Batan Tekno, Yudiutomo Imardjoko, di seminar "Indonesia Green Infrastructure Summit 2014", Jakarta, (30/4/2014), seperti dikutip Antara.
Reaktor nuklir generasi keempat itu menggunakan teknologi "Traveling Wave Reactor" yang dinilai Yudiutomo sangat mutakhir dengan daya listrik yang dihasilkan 500 megawatt per reaktor. Bahan bakar untuk mengoperasikan rekator ini, kata Yudiutomo, juga relatif cukup irit dengan penggantian yang berjangka waktu hingga 60 tahun.
Dari segi pengamanan, dia menjelaskan jika terjadi bencana di sekitar reaktor, terdapat sistem pendingin, sehingga dapat mengurangi resiko dampak negatif bagi manusia. "Reaktor akan dingin sendiri. Jadi manusia tidak perlu terlibat langsung untuk melakukan pendinginan," ujarnya.
Jika Bill Gates dengan Terra Power-nya merealisasikan pembangunan reaktor ini, kemungkinan besar lokasi yang dipilih adalah Pulau Kalimantan. Pasalnya, lima propinsi di Kalimantan telah mengalami peningkatan kebutuhan daya listrik seiring dengan pembangunan tempat pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk industri.
Selain itu, lokasi di Kalimantan dianggap relatif cukup aman dari bencana alam seperti gempa bumi.
"Saya inginkan di Kalimantan. Di sana risiko gempa kecil, kemudian, dengan ada smelter maka kebutuhan (daya listrik) dapayt berlipat-lipat," ujarnya.
Namun, menurut Yudiutomo, faktor perizinan dan regulasi tentang nuklir diperkirakan membuat Terra Power lebih mengutamakan Tiongkok, dibanding Indonesia. "Sekarang, bagaimana regulasi dan izin nuklir di negeri ini. Di Tiongkok lebih mudah," ujarnya.
http://m.okezone.com/read/2014/04/30/56/978223
mantap pak Bill ...
usul Pak jangan di kalimantan ya
Quote:
Original Posted By harrymuter►
hehe maaf gan mau meluruskan setau saya di kalimantan gak ada pertemuan lempeng, dan gak pernah tau juga ada sumber gempa di deket situ (dibuktikan dengan tidak ada gunungapi disana)
batuan dasar yang kuat emang bisa menahan kekuatan gempa,
kayak taun 2006 di bantul , efek gempa jauh lebih hebat karena batuan dasar di bantul berupa batuan vulkanik yang belum terkonsolidasi sempurna ,
tapi batuan dasar itu cuma tambahan efek lokal aja sih, di kalimantan juga gak semua daerah ada batubaranya kan, lagian bukannya biasanya batubara itu deket permukaan ya (bukan sebagai batuan dasar) ?
sori kalo sok tau cuma pengen ngeluruskan
Quote:
Quote:
Original Posted By khs07►Ane sih setuju setuju aja PLTN dibangun di Indonesia, masalah tempat ane yakin pasti ada tempat yang cocok buat PLTN.
Masalahnya, nyari orang Indonesia yang jujur itu susah. Nggak bisa mbayangin deh kalau misalnya air yang diapakai harusnya memiliki kemurnian sekian, gara-gara ada siluman tikus airnya dipakai kualitas rendah. Pendingin dengan ketebalan sekian, gara-gara ada siluman tikus malah cuma 1cm
Ya sorry ya ane awam banget masalah nuklir apalagi masalah perakitan PLTN-nya, tapi siluman tikus itu nyata adanya, bahaya kalau PLTN yang dibangun kualitas rendah. Ujung-ujungnya KPK lagi yang masuk berita, bukan PLTNnya
Quote:
Original Posted By risolers►
sebenarnya geotermal bisa koq dibikin di daerah non-gunung api
intinya kan geotermal itu ngebikin steam pake batuan panas di dalam bumi. Steam, ya kek power plant biasa, yang muter turbin. Di beberapa daerah non-gunung api ada batuan panas tapi letaknya jauh di bawah permukaan bumi (bisa 9000 m ke bawah), tapi batuan panas yang terletak di tempat kek gini ya kurang panas kalo dibanding yang ada di daerah gunung berapi/tektonik
solusinya luas permukaan kontak di bawah sana harus dibikin sangat-sangat luas supaya bisa ekonomis, jadinya lebih mahal daripada geotermal yang mainstream. Tapi teknologi ini udah mulai dipertimbangkan mengingat daerah tektonik sendiri ga semuanya bisa dibikinin PLTG kalo permukaan tanahnya susah dibikin konstruksinya (terlalu lunak, rapuh dll) dan ga semua ada tektoniknya
Quote:
Original Posted By harrymuter►
geothermal kan terbentuk dari beberapa komponen seperti heat source , reservoar (ada fluida) dan batuan penahan diatas reservoar,
dari penyataan anda saya simpulkan kita bisa ngebor dimana aja , ke kedalaman berapa aja, berarti hanya sebatas mengandalkan gradien geothermal ya ?
gimana dengan sistem reservoar, dan cap rocknya ? mau dinnjeksi fluida di batuan apa ? di atasnya ada penudung gak (cap rock) ?
memang di negara luar udh ada sih, yang cuma nyari heat source ( dalam hal ini intrusi vulkanik atau SISA gunungapi masa lalu) terus di injek fluida ,
biar bagaimana pun tetep yang ekonomis itu sistem hidrothermal (ada fluida, ada reservoar, ada cap rock dan jelas ada panas) menurut saya loh ya , koreksi kalo salah