Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kembali berkomentar mengenai akun-akun siluman di media sosial pendukung capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo.
Fadli menilai akun-akun di media sosial yang menyebut gerakan relawan Jokowi merupakan akun pasukan nasi bungkus dimana setiap satu orang bisa mempunyai ratusan akun yang berkomentar mendukung Jokowi atau menyerang mereka yang mengkritik Jokowi.
"Itu yang dimaksud akun-akun siluman pasukan nasi bungkus. Mereka bukan (suara) rakyat. Akun siluman itu satu orang bisa membawahi 100 atau 200 akun," kata Fadli di hotel Sari Pan Pacific, Minggu (4/5/2014).
Menurutnya akun-akun siluman pendukung Jokowi itu mempunyai tujuan untuk mendelegitimasi tokoh-tokoh lain selain Jokowi. Fadli pun menyebut dirinya tidak yakin akun-akun pasukan nasi bungkus itu merupakan gerakan relawan.
"Saya tidak yakin itu gerakan relawan. Karena isinya berusaha mendelegitimasi lawan politiknya dan isinya fitnah. Saya yakin masyarakat semakin hari semakin cerdas," imbuhnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...menebar-fitnah
Calon Presiden Tak Bisa Sekedar Bicara 'Rapopo'
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menegaskan setiap capres yang hendak maju dalam pemilu Presiden nanti seharusnya dibedah terlebih dulu mengenai bibit, bebet, dan bobotnya.
Fadli menuturkan, dalam Pilpres yang diuji adalah pertarungan figur dilihat dari latar belakangnya serta bibit, bebet, dan bobotnya. Menurutnya rakyat harus tahu siapa capres tersebut dan tidak boleh ada yang disembunyikan.
"Kita lihat pemikirannya apa, visi misi program kerjanya apa. Tidak bisa sekedar bicara rapopo. Harus diadu, rakyat bisa lihat siapa figur pemimpin sesungguhnya. Rakyat harus tahu, tidak boleh ada yang disembunyikan. Kalau ada yang disembunyikan, ya akan dibongkar," ujar Fadli di hotel Sari Pan Pacific, Minggu (4/5/2014).
Ia mengingatkan jangan sampai bangsa Indonesia terkena Joseph Estrada sindrom. Joseph Estrada sendiri merupakan mantan Presiden Filipina yang kekuasaannya hanya bertahan hingga 2001 sejak menjabat dari tahun 1998.
"Joseph Estrada popularitasnya 80 persen karena dia aktor. Tapi karena tidak tahu visi misi, akhirnya tahun kedua dijungkirkan. Kita tentu tidak ingin itu terjadi," ucapnya.
"Calon pemimpin harus dikuliti asal bukan fitnah. Saya kira sah-sah saja diungkap publik. Kampanye negatif untuk menguliti seseorang, apa ucapannya sesuai dengan perbuatan. Itu harus dibuka pada publik," tuturnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...-bicara-rapopo
wkwkwkwkw.. emg bener sih di BP banyak akun siluman pannastak
ane bukan panasbul penyanjung wowo, ane kesel aja banyak thread jokowew