Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dukun.kesantetAvatar border
TS
dukun.kesantet
aksi rasis di dunia olahraga #SayNoToRacism !!!
Aksi rasis kembali terjadi di dunia
olahraga beberapa hari terakhir ini.
Aksi ini ditujukan kepada beberapa
olahragawan yang berkulit gelap.
Dan hal itu seringkali dilakukan
melalui lemparan pisang ataupun
dengan ucapan atau teriakan yang
bernada melecehkan.

Aksi rasis yang pertama terjadi di
Liga Inggris, saat Liverpool menjamu
Chelsea akhir pekan lalu. Saat itu
beberapa pendukung Liverpool
melontarkan ucapan dan teriakan
yang bernada pelecehan terhadap
dua pemain Chelsea. Satu orang
yang dilecehkan teridentifikasi
adalah Demba Ba. Sedangkan orang
kedua, masih disembunyikan
namanya. Pelaku sendiri akhirnya
berhasil diidentifikasi dan saat ini
sedang diproses oleh pihak
berwenang setempat.

Entah karma, tapi Liverpool
menderita kekalahan dikandangnya
sendiri. Demba Ba sendiri menjadi
pencetak gol pertama Chelsea di
babak pertama. Hasil akhir, Liverpool
kalah 0-2.

Aksi rasis itu kemudian terulang lagi
di Liga Spanyol saat Barcelona
bertandang ke kandang Villareal. Hal
tersebut harus dialami bek kanan
Barcelona, yang juga punggawa
Brasil, Daniel Alves

Saat Alves sedang mengambil
ancang-ancang untuk mengambil
tendangan sudut, sebuah pisang
dilemparkan penonton ke arah
dirinya. Bukannya marah dan
mencak-mencak, Alves malah
mengambil pisang itu dan
memakannya.

Setelah aksi itu pemain lawan
melakukan dua kali gol bunuh diri ,
berkat kontribusi Alves karena
memakan pisang tersebut. Barcelona
pun memastikan kemenangan
setelah Messi mencetak gol ketiga.
Apakah Villareal mendapat balasan
atas aksi rasis pendukungnya
tersebut, karena sebelum aksi itu
terjadi Villareal sedang unggul dua
gol dari Barcelona?

Dan yang masih hangat terjadi di
Liga Basket Profesional Amerika
Serikat, NBA. Pelecehan rasial itu
justru dilakukan oleh pemilik klub LA
Clippers Donald Sterling. Hal itu
terjadi setelah pria itu kesal saat
melihat kekasihnya mengunggah foto
dengan eks bintang LA Lakers Magic
Johnson di akun media sosial.

Sterling melontarkan kata-kata yang
menghina warna kulit Johnson dan
teman sang kekasih, yang
kebanyakan dari ras kulit hitam. Dia
bahkan melarang kekasihnya
membawa teman-temannya yang
keturunan Afro-Amerika tersebut
untuk menonton Clippers
bertanding.

Atas aksi rasis nya tersebut, Donald
Sterling kemudian dihukum oleh
pihak otoritas NBA. Dia dihukum
seumur hidup tidak boleh terlibat
lagi di olahraga basket Amerika
tersebut, termasuk dalam
pengambilan keputusan di dalam
klub. Artinya, Sterling harus menjual
Clippers ke pihak lain. Selain itu, dia
diwajibkan membayar denda sebesar
2,5 juta dollar AS.

Namun bukan berarti di Indonesia
sendiri bebas dari aksi rasis
tersebut. Di Indonesia telah terjadi
beberapa kali aksi rasis di kompetisi
ISL. Yang paling gres ketika suporter
Persija The Jakmania melempari
pisang dan mengatakan monyet
kepada Mbida Messi saat masih
membela Persib Bandung.

Sejatinya, aksi rasis merupakan hal
yang sangat memuakkan di dunia
olahraga. Semua cara telah
dilakukan oleh pihak-pihak
berkompeten untuk menghilangkan
aksi rasis tersebut. Salah satunya
dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan bahayanya bila
bertindak rasis dalam kehidupan
sehari-hari, yang tentunya akan
merugikan dan mencemarkan citra
olahraga negaranya.

Kampanye anti rasis ini sudah
menjangkau masyarakat luas, mulai
dari individu-individu yang terlibat
langsung dalam olahraga hingga
masyarakat luas. Kegiatan kampanye
itu dilakukan di sekolah-sekolah
dengan menghadirkan bintang
olahraga dunia, pembuatan film
tentang bahayanya rasis di dunia
olahraga hingga pembagian booklet
tentang rasisme. Bahkan pihak-pihak
tersebut melakukan kerja sama
dengan perusahaan pembuat alat-
alat olahraga agar turut serta dalam
kampanye anti-rasis dalam
penjualan produk mereka.

FIFA sendiri telah mengeluarkan
sebuah slogan untuk mencegah aksi
rasis di dunia sepakbola, Kick-Out
Racism From Football. Slogan ini
didasari keinginan FIFA untuk
menjauh aksi rasis dari sepakbola.

Namun meski berbagai langkah
sudah dilakukan, tetap saja aksi
rasis tersebut terjadi dan terulang
lagi. Padahal jika pelaku mau
sejenak berkaca jika dia dalam posisi
korban, maka hal tersebut tentu
tidak perlu dilakukan dan terjadi.
Diperlukan kedewasaan untuk
menerima perbedaan di dunia
olahraga.

So, Say NO to Racism!

semua makhluk tuhan
0
2.3K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.