- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Dengarkanlah Mereka
...
TS
unyilwang
Dengarkanlah Mereka
Mari berpikir cerdas, kita dengarkan apa komentar para tokoh2 yang ada mengenai siapakah yang sebenarnya orang baik, pemimpin yang baik
Dijuluki - The real president.
Jakarta - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla optimis capres PDIP Joko Widodo akan melenggang mulus di gelaran Pilpres nanti. Hal itu disampaikan langsung oleh JK di hadapan Jokowi ketika keduanya bertemu di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusumah.
"Insya Allah (menang)," ujar JK di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu (3/5/2014).
Meski keduanya mengaku kebetulan bertemu, tapi baik JK maupun jokowi terlihat kompak. Keduanya sama-sama menengenakan baju putih lengan panjang, baju khas yang selalu dikenakan Jokowi.
Saat disinggung soal kekompakan mereka dan peluang JK menjadi Cawapres Jokowi, ketua PMI itu menjawab dengan bercanda. "Kan saya presiden juga, presiden PMI," kata JK.
JK akan terbang menuju Semarang untuk menghadiri acara PMI. Sedangkan Jokowi akan terbang ke Yogyakarta menaiki pesawat carteran, namun belum diketahui agenda Jokowi di Yogyakarta.
"Kalian seneng banget ini pagi-pagi. Keget juga saya (ketemu JK)," tutur Jokowi kepada wartawan.
Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih, bertemu dengan JK di ruang VIP Halim Perdanakusumah. Keduanya hanya berbincang singkat, sekitar dua menit.
Dua tokoh tersebut sempat mengajak wartawan masuk, ke ruang VIP untuk mengabadikan momen. Setelah cipika-cipiki, pewarta dipersilakan keluar. Pertemuan digelar tertutup.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...enangi-pilpres
JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mendukung pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai Presiden RI 2014. Menurut Anies, kehadiran pria yang kerap disapa Jokowi dalam bursa pemilihan presiden akan menguntungkan masyarakat karena semakin banyak calon-calon baik yang bisa dipilih.
"Saya berharap Jokowi benar jadi capres karena kalau kita memiliki calon-calon yang baik, Indonesia yang akan diuntungkan. Beliau (Jokowi) orang baik dan alhamdulillah dicalonkan," kata Anies dalam acara "Mengadili Anies" di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
Menurut Anies, orang baik seperti Jokowi harus didorong untuk terjun ke dunia politik. Selama ini, kata Anies, orang baik cenderung dipermasalahkan ketika dia ingin masuk ke lingkaran kekuasaan. "Tapi kalau orang bermasalah masuk politik, harus dihentikan," ujarnya.
Anies menyatakan siap bersaing dengan Jokowi dalam bursa capres tahun ini. Sampai saat ini Anies masih bertarung dengan 10 peserta lain untuk memenangi Konvensi Capres Partai Demokrat.
Saat ditanya apakah bersedia menjadi calon wakil presiden jika gagal menjadi capres, Anies mengatakan bahwa saat ini dia tengah berkonsentrasi menjadi capres melalui jalur konvensi. "Saya memang tidak sedang dalam proses jadi cawapres, saya sedang nyapres dan konsentrasi ke sana sampai selesai," ujarnya.
Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, menjadi seorang presiden bukanlah sebuah cita-cita, melainkan suatu misi. Anies menyatakan bahwa selama ini ia tidak pernah bercita-cita menjadi seorang presiden. "Kalau bercita-cita hadi presiden akan keluarkan uang habis-habisan. Tapi kalau punya misi, kita akan menulis gagasan," ujar Anies.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...wi.jadi.capres
JAKARTA, KOMPAS.com — Rais Am PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan memberikan dukungan kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Ada janji yang sudah telanjur diungkapkannya ke publik dan harus ditunaikan.
"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya (penentuan) pasangan capres dan cawapres, saya akan memilih capres cawapres mana pun, tanpa membeda-bedakan, (asalkan koalisinya) yang ada tokoh NU-nya," kata Hasyim dalam siaran pers yang diterima Rabu (21/5/2014). "Janji" Hasyim itu disampaikan pada pekan lalu.
"Ternyata, sekarang yang ada (tokoh NU-nya) adalah pasangan Jokowi-JK. Maka, saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan, yakni saya memilih Jokowi-JK," lanjut Hasyim. Kalimatnya ini merujuk pada pilihan menjadikan Kalla sebagai pendamping Jokowi.
Meski demikian, Hasyim mengatakan bahwa pilihannya ini bukan semata fanatisme ke-NU-an. "Realita masyarakat Muslim memang kebanyakan warga NU dan NU membuktikan sikap kebangsaan nasionalis (di) sepanjang sejarah Indonesia," kata mantan Ketua Umum PBNU ini tentang keputusan pilihannya.
Menurut Hasyim, tak seorang pun bisa meragukan keislaman Kalla, ke-NU-annya, maupun integritas, visi, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. "Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh, dan sebagainya," ujar dia memberikan contoh.
Kalla, imbuh Hasyim, juga tak bisa disanggah adalah seorang ekonom. "Saya berharap (Kalla) bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global maupun (menimbulkan masalah) rasial," kata dia. "Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni (memilih) Jokowi-JK."
http://nasional.kompas.com/read/2014...wi-Jusuf.Kalla
Agum Gumelar: Jokowi Figur Pemimpin Masa Depan
INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Agum Gumelar menilai Jokowi layak menjadi Presiden 2014 karena merupakan figur masa depan.
"Seorang pemimpin itu tak akan menghujat atau menyalahkan pendahulunya mengenai kondisi saat ini. Lalu seorang pemimpin itu harus dekat dengan rakyatnya, punya niat menyejahterakan rakyat. Saya amati dari beberapa calon, itu ada dalam diri Jokowi," kata Agum pada INILAHCOM, Selasa (8/4/2014).
Menurut Agum, Jokowi merupakan seorang pemimpin yang mau melanjutkan program-program pendahulunya. Jokowi juga akan mengambil program yang menurutnya baik, dan membuang program yang menurutnya buruk, tanpa menghujat pendahulunya.
Agum juga menilai, sosok Jokowi adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat. Program blusukan yang dilakukan Jokowi murni demi menyejahterakan rakyat, dan bukan pencitraan.
"Bisa kelihatan kok mana yang pencitraan atau tidak. Dia (Jokowi) murni untuk rakyat," ungkap mantan Danjen Kopassus ini.
Kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta memang tak ada yang baru. Namun yang membuat dirinya istimewa adalah, apa yang dilakukannya tak pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Ia pun yakin jika Gubernur DKI Jakarta tersebut terpilih menjadi presiden, maka akan mengangkat martabat bangsa Indonesia di dunia internasional.
"Ada keinginan Jokowi untuk mengabdi, bukan karena kekuasaan. Saya yakin Jokowi mampu mengangkat martabat bangsa Indonesia," kata dia.[jat]
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2089847/agum-gumelar-jokowi-figur-pemimpin-masa-depan#.U2OFwVfA4ok[/url]
Terbiasa bekerja sama dengan Jokowi =D sama2 des des set set wut
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Dahlan Iskan berkali-kali menyebut nama Joko Widodo (Jokowi). Tak tanggung-tanggung, Dahlan menyebut 6-7 kali nama Jokowi tanpa embel-embel Gubernur DKI Jakarta.
Dahlan mengatakan keduanya banyak mencapai kesepakatan dan cocok bekerja sama. "Kami bekerja sama dengan sangat baik dengan Jokowi," katanya, Selasa (8/4).
Pujian dan klaim bisa saling bekerja sama itu muncul ketika Dahlan memberikan sambutan dalam acara peresmian Rumah Sakit Umum (RSU) Pekerja di Cakung, Jakarta Utara.
Dahlan mengatakan pembangunan RSU itu bisa terealisasi karena ada kerja sama antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia juga mengklaim telah bersepakat dan berbicara tentang sejumlah proyek pembangunan di kawasan industri di Jakarta yang sudah dibicarakan bersama. Keduanya akan bekerja sama untuk membangun empat proyek raksasa di kawasan berikat nusantara (KBN).
"Kami kembangkan dengan maksimal karena daerah di sini sekarang sudah menjadi daerah yang sangat mahal. Kami merencanakan akan membangun empat proyek raksasa di kawasan ini," kata menteri BUMN itu.
Proyek-proyek tersebut contohnya pembangunan PLTU dengan kapasitas 2x1000 MW. PLTU ini nantinya akan sama besarnya dengan PLTU di Batam. Selain itu, direncanakan juga dibangun rumah susun yang letaknya tak jauh dari kawasan industry.
"Ada hambatan sedikit, begitu rencana ini mau dimulai ada demo dari masyarakat karena ada sekitar dua ribu bisnis kos-kosan di situ. Kami akan cari jalan keluar terbaik bagaimana persoalan ini bisa diatasi," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...ut-nama-jokowi
Spoiler for 1. Ketua KPK Abraham Samad:
Abraham Samad: Saya Dukung Pak Jokowi Jadi Presiden
Ketika kedua tokoh yang terkenal sama2 bersih ini saling mengagumi. Jokowi juga pernah mendapatkan KPK award karena dia adalah kepala daerah di Indonesia yang terbanyak melaporkan gratifikasi.
Jakarta - Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad layak jadi presiden karena konsisten dalam pemberantasan korupsi. Abraham pun balik mendukung pencapresan Jokowi.
"Saya justru akan mendukung Pak Jokowi untuk jadi presiden," kata Abraham dalam pesan singkat kepada detikcom, Kamis (20/3/2014).
Di mata Abraham, Jokowi adalah sosok yang sederhana. Pria kelahiran Makassar ini yakin Jokowi bisa membawa kemajuan bagi Indonesia.
"Karena beliau adalah figur yang merakyat dan sederhana bisa membawa Indonesia lebih baik dan sejahtera," katanya.
Sebelumnya diberitakan Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad pantas jadi presiden. Tak hanya jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Sangat layak. Cocoknya jadi presiden malahan. Karena masih muda," kata capres PDIP ini di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).
Di mata Jokowi, sosok Abraham Samad konsisten dalam pemberantasan korupsi. Sehingga pantas jadi tokoh muda alternatif.
"Berani, konsisten dalam memperjuangkan, terutama dalam memperjuangkan anti korupsi," ungkap Jokowi.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?992204topnews
Ketika kedua tokoh yang terkenal sama2 bersih ini saling mengagumi. Jokowi juga pernah mendapatkan KPK award karena dia adalah kepala daerah di Indonesia yang terbanyak melaporkan gratifikasi.
Jakarta - Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad layak jadi presiden karena konsisten dalam pemberantasan korupsi. Abraham pun balik mendukung pencapresan Jokowi.
"Saya justru akan mendukung Pak Jokowi untuk jadi presiden," kata Abraham dalam pesan singkat kepada detikcom, Kamis (20/3/2014).
Di mata Abraham, Jokowi adalah sosok yang sederhana. Pria kelahiran Makassar ini yakin Jokowi bisa membawa kemajuan bagi Indonesia.
"Karena beliau adalah figur yang merakyat dan sederhana bisa membawa Indonesia lebih baik dan sejahtera," katanya.
Sebelumnya diberitakan Gubernur DKI Jokowi menilai Ketua KPK Abraham Samad pantas jadi presiden. Tak hanya jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Sangat layak. Cocoknya jadi presiden malahan. Karena masih muda," kata capres PDIP ini di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).
Di mata Jokowi, sosok Abraham Samad konsisten dalam pemberantasan korupsi. Sehingga pantas jadi tokoh muda alternatif.
"Berani, konsisten dalam memperjuangkan, terutama dalam memperjuangkan anti korupsi," ungkap Jokowi.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?992204topnews
Spoiler for 2. Jusuf Kalla:
Dijuluki - The real president.
Jakarta - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla optimis capres PDIP Joko Widodo akan melenggang mulus di gelaran Pilpres nanti. Hal itu disampaikan langsung oleh JK di hadapan Jokowi ketika keduanya bertemu di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusumah.
"Insya Allah (menang)," ujar JK di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu (3/5/2014).
Meski keduanya mengaku kebetulan bertemu, tapi baik JK maupun jokowi terlihat kompak. Keduanya sama-sama menengenakan baju putih lengan panjang, baju khas yang selalu dikenakan Jokowi.
Saat disinggung soal kekompakan mereka dan peluang JK menjadi Cawapres Jokowi, ketua PMI itu menjawab dengan bercanda. "Kan saya presiden juga, presiden PMI," kata JK.
JK akan terbang menuju Semarang untuk menghadiri acara PMI. Sedangkan Jokowi akan terbang ke Yogyakarta menaiki pesawat carteran, namun belum diketahui agenda Jokowi di Yogyakarta.
"Kalian seneng banget ini pagi-pagi. Keget juga saya (ketemu JK)," tutur Jokowi kepada wartawan.
Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih, bertemu dengan JK di ruang VIP Halim Perdanakusumah. Keduanya hanya berbincang singkat, sekitar dua menit.
Dua tokoh tersebut sempat mengajak wartawan masuk, ke ruang VIP untuk mengabadikan momen. Setelah cipika-cipiki, pewarta dipersilakan keluar. Pertemuan digelar tertutup.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...enangi-pilpres
Spoiler for 3. Anies Baswedan:
JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mendukung pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai Presiden RI 2014. Menurut Anies, kehadiran pria yang kerap disapa Jokowi dalam bursa pemilihan presiden akan menguntungkan masyarakat karena semakin banyak calon-calon baik yang bisa dipilih.
"Saya berharap Jokowi benar jadi capres karena kalau kita memiliki calon-calon yang baik, Indonesia yang akan diuntungkan. Beliau (Jokowi) orang baik dan alhamdulillah dicalonkan," kata Anies dalam acara "Mengadili Anies" di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
Menurut Anies, orang baik seperti Jokowi harus didorong untuk terjun ke dunia politik. Selama ini, kata Anies, orang baik cenderung dipermasalahkan ketika dia ingin masuk ke lingkaran kekuasaan. "Tapi kalau orang bermasalah masuk politik, harus dihentikan," ujarnya.
Anies menyatakan siap bersaing dengan Jokowi dalam bursa capres tahun ini. Sampai saat ini Anies masih bertarung dengan 10 peserta lain untuk memenangi Konvensi Capres Partai Demokrat.
Saat ditanya apakah bersedia menjadi calon wakil presiden jika gagal menjadi capres, Anies mengatakan bahwa saat ini dia tengah berkonsentrasi menjadi capres melalui jalur konvensi. "Saya memang tidak sedang dalam proses jadi cawapres, saya sedang nyapres dan konsentrasi ke sana sampai selesai," ujarnya.
Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, menjadi seorang presiden bukanlah sebuah cita-cita, melainkan suatu misi. Anies menyatakan bahwa selama ini ia tidak pernah bercita-cita menjadi seorang presiden. "Kalau bercita-cita hadi presiden akan keluarkan uang habis-habisan. Tapi kalau punya misi, kita akan menulis gagasan," ujar Anies.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...wi.jadi.capres
Spoiler for 4. Dubes Palestina:
Pengakuan Dubes, Jokowi Juga Dicintai Rakyat Palestina
22nd April 2014 , 11:04 PM
Pengakuan Dubes, Jokowi Juga Dicintai Rakyat Palestina | Fiskal.co.id
Duta besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi menyatakan dirinya adalah salah satu bukti bagaimana “manis”nya sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di mata rakyat dan sahabat.
"Saya salah satu fans Jokowi. Dia saudara saya, sahabat saya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jawaban saya," ucap Fariz ketika ditanya pendapatnya tentang Jokowi, Kamis (3/1/2013).
Ia sudah menganggap Jokowi layaknya saudara beda negara yang tak sungkan menunjukkan rasa persaudaraan ke semua orang.
Usut punya usut, ternyata hubungan Fariz - Jokowi tak terjalin satu dua hari saja. Sebelumnya, ia mengaku sudah mengenal sosok Jokowi waktu masih aktif menjabat sebagai Walikota Solo.
Kala itu, Fariz mengungkapkan kesan positifnya ketika Tim Nasional Sepak Bola Palestina diundang Jokowi di Solo. Sambutan baik serta dukungan personal yang diberikan Jokowi kini berbuah persahabatan dan rasa kagum Fariz.
"Dia (Jokowi) bahkan telah mendukung kami (Palestina) sebelum menjadi Gubernur Jakarta. Jadi kami bukan baru berteman sekarang, kami telah bersahabat sejak lama. Sekarang dia bahkan menjadi teman yang lebih hebat. Tidak hanya di Jakarta, rakyat kami pun memperhitungkannya," kenangnya.
Secara pribadi Fariz menilai Jokowi adalah pribadi yang rendah hati dan bisa membaur dalam semua golongan.
"Dia sama seperti saya, seperti kalian. Negeri ini dapat menghasilkan 250 juta pemimpin, bukan hanya satu. Kalian menyayanginya karena dia mirip kalian, seperti semua orang, bukan karena dia berbeda. Perbedaannya adalah dia tidak berbeda dengan orang lain. Inilah sebenarnya the secret of leaders," ucap dia.
Terkait kepemimpinan Jokowi saat ini, Fariz yakin Jokowi mampu menjalankan tugas yang ia emban. "Saya percaya dia mampu mewujudkan janji-janjinya". ***mjd (sumber liputan6
http://www.fiskal.co.id/berita/fiska...a#.U2OEclfA4ok
22nd April 2014 , 11:04 PM
Pengakuan Dubes, Jokowi Juga Dicintai Rakyat Palestina | Fiskal.co.id
Duta besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi menyatakan dirinya adalah salah satu bukti bagaimana “manis”nya sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di mata rakyat dan sahabat.
"Saya salah satu fans Jokowi. Dia saudara saya, sahabat saya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jawaban saya," ucap Fariz ketika ditanya pendapatnya tentang Jokowi, Kamis (3/1/2013).
Ia sudah menganggap Jokowi layaknya saudara beda negara yang tak sungkan menunjukkan rasa persaudaraan ke semua orang.
Usut punya usut, ternyata hubungan Fariz - Jokowi tak terjalin satu dua hari saja. Sebelumnya, ia mengaku sudah mengenal sosok Jokowi waktu masih aktif menjabat sebagai Walikota Solo.
Kala itu, Fariz mengungkapkan kesan positifnya ketika Tim Nasional Sepak Bola Palestina diundang Jokowi di Solo. Sambutan baik serta dukungan personal yang diberikan Jokowi kini berbuah persahabatan dan rasa kagum Fariz.
"Dia (Jokowi) bahkan telah mendukung kami (Palestina) sebelum menjadi Gubernur Jakarta. Jadi kami bukan baru berteman sekarang, kami telah bersahabat sejak lama. Sekarang dia bahkan menjadi teman yang lebih hebat. Tidak hanya di Jakarta, rakyat kami pun memperhitungkannya," kenangnya.
Secara pribadi Fariz menilai Jokowi adalah pribadi yang rendah hati dan bisa membaur dalam semua golongan.
"Dia sama seperti saya, seperti kalian. Negeri ini dapat menghasilkan 250 juta pemimpin, bukan hanya satu. Kalian menyayanginya karena dia mirip kalian, seperti semua orang, bukan karena dia berbeda. Perbedaannya adalah dia tidak berbeda dengan orang lain. Inilah sebenarnya the secret of leaders," ucap dia.
Terkait kepemimpinan Jokowi saat ini, Fariz yakin Jokowi mampu menjalankan tugas yang ia emban. "Saya percaya dia mampu mewujudkan janji-janjinya". ***mjd (sumber liputan6
http://www.fiskal.co.id/berita/fiska...a#.U2OEclfA4ok
Spoiler for KH Hasyim Muzadi:
JAKARTA, KOMPAS.com — Rais Am PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan memberikan dukungan kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Ada janji yang sudah telanjur diungkapkannya ke publik dan harus ditunaikan.
"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya (penentuan) pasangan capres dan cawapres, saya akan memilih capres cawapres mana pun, tanpa membeda-bedakan, (asalkan koalisinya) yang ada tokoh NU-nya," kata Hasyim dalam siaran pers yang diterima Rabu (21/5/2014). "Janji" Hasyim itu disampaikan pada pekan lalu.
"Ternyata, sekarang yang ada (tokoh NU-nya) adalah pasangan Jokowi-JK. Maka, saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan, yakni saya memilih Jokowi-JK," lanjut Hasyim. Kalimatnya ini merujuk pada pilihan menjadikan Kalla sebagai pendamping Jokowi.
Meski demikian, Hasyim mengatakan bahwa pilihannya ini bukan semata fanatisme ke-NU-an. "Realita masyarakat Muslim memang kebanyakan warga NU dan NU membuktikan sikap kebangsaan nasionalis (di) sepanjang sejarah Indonesia," kata mantan Ketua Umum PBNU ini tentang keputusan pilihannya.
Menurut Hasyim, tak seorang pun bisa meragukan keislaman Kalla, ke-NU-annya, maupun integritas, visi, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. "Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh, dan sebagainya," ujar dia memberikan contoh.
Kalla, imbuh Hasyim, juga tak bisa disanggah adalah seorang ekonom. "Saya berharap (Kalla) bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global maupun (menimbulkan masalah) rasial," kata dia. "Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni (memilih) Jokowi-JK."
http://nasional.kompas.com/read/2014...wi-Jusuf.Kalla
Spoiler for 6. Agum Gumelar:
Agum Gumelar: Jokowi Figur Pemimpin Masa Depan
INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Agum Gumelar menilai Jokowi layak menjadi Presiden 2014 karena merupakan figur masa depan.
"Seorang pemimpin itu tak akan menghujat atau menyalahkan pendahulunya mengenai kondisi saat ini. Lalu seorang pemimpin itu harus dekat dengan rakyatnya, punya niat menyejahterakan rakyat. Saya amati dari beberapa calon, itu ada dalam diri Jokowi," kata Agum pada INILAHCOM, Selasa (8/4/2014).
Menurut Agum, Jokowi merupakan seorang pemimpin yang mau melanjutkan program-program pendahulunya. Jokowi juga akan mengambil program yang menurutnya baik, dan membuang program yang menurutnya buruk, tanpa menghujat pendahulunya.
Agum juga menilai, sosok Jokowi adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat. Program blusukan yang dilakukan Jokowi murni demi menyejahterakan rakyat, dan bukan pencitraan.
"Bisa kelihatan kok mana yang pencitraan atau tidak. Dia (Jokowi) murni untuk rakyat," ungkap mantan Danjen Kopassus ini.
Kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta memang tak ada yang baru. Namun yang membuat dirinya istimewa adalah, apa yang dilakukannya tak pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Ia pun yakin jika Gubernur DKI Jakarta tersebut terpilih menjadi presiden, maka akan mengangkat martabat bangsa Indonesia di dunia internasional.
"Ada keinginan Jokowi untuk mengabdi, bukan karena kekuasaan. Saya yakin Jokowi mampu mengangkat martabat bangsa Indonesia," kata dia.[jat]
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2089847/agum-gumelar-jokowi-figur-pemimpin-masa-depan#.U2OFwVfA4ok[/url]
Spoiler for 7. Luhut Panjaitan:
Di Gedung Bakrie, Jenderal Luhut Panjaitan Akan Nyatakan Dukung Jokowi
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan memutuskan mendukung Joko Widodo di Pilpres 2014. Selama ini Luhut dikenal sebagai barisan pendukung pencapresan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical).
"Sehubungan dengan diterimanya mandat oleh Jokowi sebagai capres PDI-P, mohon kehadiran rekan-rekan wartawan untuk menghadiri konferensi pers Jenderal Luhut B. Pandjaitan di Gedung Bakrie," demikian pesan singkat dari orang terdekat Luhut, Jumat (14/3/2014).
Menurut pesan singkat tersebut, Luhut bakal menegaskan dukungan ke Jokowi. Tak main-main, sejumlah purnawirawan akan hadir dalam acara ini.
"Akan hadir beberapa Jenderal senior dalam konferensi pers kali ini," demikian bunyi pesan singkat ini.
Akhirnya Gubernur DKI Jokowi resmi jadi capres PDIP. Jokowi mengakui telah menerima mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk jadi capres. Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014).
Lalu bagaimana nasib pencapresan Ical?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...-dukung-jokowi
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan memutuskan mendukung Joko Widodo di Pilpres 2014. Selama ini Luhut dikenal sebagai barisan pendukung pencapresan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical).
"Sehubungan dengan diterimanya mandat oleh Jokowi sebagai capres PDI-P, mohon kehadiran rekan-rekan wartawan untuk menghadiri konferensi pers Jenderal Luhut B. Pandjaitan di Gedung Bakrie," demikian pesan singkat dari orang terdekat Luhut, Jumat (14/3/2014).
Menurut pesan singkat tersebut, Luhut bakal menegaskan dukungan ke Jokowi. Tak main-main, sejumlah purnawirawan akan hadir dalam acara ini.
"Akan hadir beberapa Jenderal senior dalam konferensi pers kali ini," demikian bunyi pesan singkat ini.
Akhirnya Gubernur DKI Jokowi resmi jadi capres PDIP. Jokowi mengakui telah menerima mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk jadi capres. Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014).
Lalu bagaimana nasib pencapresan Ical?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...-dukung-jokowi
Spoiler for 8. Keluarga Gus Dur:
Keluarga Gus Dur Ingin Jokowi Pimpin Indonesia
kompas.com
Jokowi mendapat hadiah peci Gus Dur dari Ny Sinta Nuriyah
TRIBUNNEWS.COM - Pemberian kopiah milik mantan Ketua Umum PBNU yang juga Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, ditanggapi positif para Gusdurian dan pengamat politik di Jawa Timur.
Sekretaris Gusdurian Jawa Timur, Ahmad Arizal mengatakan, pemberian kopiah tersebut bisa sebagai pertanda atau simbol agar Jokowi meneruskan memperjuangkan cita-cita Gus Dur yang belum tuntas dalam memimpin Indonesia yang benar-benar pro rakyat, tidak membedakan latar belakang agama, ras, dan golongan.
“Tujuannya tentu agar terwujud ketenangan, ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Kamis (26/9/2013) malam.
Selain itu, pemberian kopiah juga dapat diartikan bahwa cara dan style memerintah serta memimpin Jokowi sangat memperhatikan keinginan masyarakat, khususnya masyarakat kecil seperti yang dilakukan Gus Dur. “Dan masyarakat DKI Jakarta sudah merasakan sentuhan Jokowi. Dengan pemberian kopiah itu, diharapkan masyarakat Indonesia lainnya juga dapat merasakan sentuhan tersebut,” tegas Arizal.
Untuk itu, dengan mendapat penghargaan dan sekaligus penghormatan menerima kopiah Gus Dur yang ‘dianggap bertuah’, dalam menyongsong gawe Pemilu 2014 nanti, Jokowi mau maju sebagai calon presiden (Capres). Meski banyak tokoh yang tidak senang dan ingin menghalangi pencalonannya. “Demi kepetingan seluruh rakyat Indonesia, Jokowi harus mau,” imbuhnya.
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hariyadi menjelaskan, yang paling tahu mengapa kopiah Gus Dur akhirnya diberikan kepada Jokowi adalah Ny Sinta Nuriyah dan Yenni Wahid. Meski demikian, pemberian kopiah tersebut bisa diartikan sebagai simbol harapan yang sangat besar terhadap Jokowi agar dia memimpin Indonesia dengan tetap mengingat visi yang sudah digariskan Gus Dur perihal ke-Indonesia-an.
“Dan tampaknya Wahid Institut menganggap visi ke-Indonesia-an Gus Dur punya keterhimpitan dengan kekuatan yang tersimbolisasi pada figur Jokowi,” terangnya, kepada Surya.
Menurut Hariyadi, ketika kopiah Gus Dur diberikan kepada Jokowi, yang dilihat tidak hanya semata-mata Jokowi-nya. Tapi tentu juga melihat pada kekuatan utama yang menopang Jokowi, dalam hal ini PDI Perjuangan. Hal ini dapat dimengerti, karena keluarga Gus Dur punya kedekatan khusus, khusus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri perihal ke-Indonesia-an.
“Titik temu dan kesamaannya terutama pada pada gagasan tentang keanekaragamaan dan penyikapan keanekaragaman terhadap Indonesia,” katanya.
Selain itu, pemberian kopiah Gus Dur untuk Jokowi juga sebagai signal atau tanda, bahwa keluarga besar Gus Dur ingin mempromosikan sekaligus mensupport dan mendukung penuh Jokowi untuk memperluas wilayah dalam memperjuangan ke-Indonesia-an, khususnya dalam menyongsong gelaran Pemilu 2014.
“Support dan dukungan yang sama untuk Jokowi juga diharapkan diberikan oleh kekuatan lain yang punya visi ke-Indonesia-an seperti yang diusung Gus Dur,” tandas Hariyadi.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...mpin-indonesia
kompas.com
Jokowi mendapat hadiah peci Gus Dur dari Ny Sinta Nuriyah
TRIBUNNEWS.COM - Pemberian kopiah milik mantan Ketua Umum PBNU yang juga Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, ditanggapi positif para Gusdurian dan pengamat politik di Jawa Timur.
Sekretaris Gusdurian Jawa Timur, Ahmad Arizal mengatakan, pemberian kopiah tersebut bisa sebagai pertanda atau simbol agar Jokowi meneruskan memperjuangkan cita-cita Gus Dur yang belum tuntas dalam memimpin Indonesia yang benar-benar pro rakyat, tidak membedakan latar belakang agama, ras, dan golongan.
“Tujuannya tentu agar terwujud ketenangan, ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Kamis (26/9/2013) malam.
Selain itu, pemberian kopiah juga dapat diartikan bahwa cara dan style memerintah serta memimpin Jokowi sangat memperhatikan keinginan masyarakat, khususnya masyarakat kecil seperti yang dilakukan Gus Dur. “Dan masyarakat DKI Jakarta sudah merasakan sentuhan Jokowi. Dengan pemberian kopiah itu, diharapkan masyarakat Indonesia lainnya juga dapat merasakan sentuhan tersebut,” tegas Arizal.
Untuk itu, dengan mendapat penghargaan dan sekaligus penghormatan menerima kopiah Gus Dur yang ‘dianggap bertuah’, dalam menyongsong gawe Pemilu 2014 nanti, Jokowi mau maju sebagai calon presiden (Capres). Meski banyak tokoh yang tidak senang dan ingin menghalangi pencalonannya. “Demi kepetingan seluruh rakyat Indonesia, Jokowi harus mau,” imbuhnya.
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hariyadi menjelaskan, yang paling tahu mengapa kopiah Gus Dur akhirnya diberikan kepada Jokowi adalah Ny Sinta Nuriyah dan Yenni Wahid. Meski demikian, pemberian kopiah tersebut bisa diartikan sebagai simbol harapan yang sangat besar terhadap Jokowi agar dia memimpin Indonesia dengan tetap mengingat visi yang sudah digariskan Gus Dur perihal ke-Indonesia-an.
“Dan tampaknya Wahid Institut menganggap visi ke-Indonesia-an Gus Dur punya keterhimpitan dengan kekuatan yang tersimbolisasi pada figur Jokowi,” terangnya, kepada Surya.
Menurut Hariyadi, ketika kopiah Gus Dur diberikan kepada Jokowi, yang dilihat tidak hanya semata-mata Jokowi-nya. Tapi tentu juga melihat pada kekuatan utama yang menopang Jokowi, dalam hal ini PDI Perjuangan. Hal ini dapat dimengerti, karena keluarga Gus Dur punya kedekatan khusus, khusus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri perihal ke-Indonesia-an.
“Titik temu dan kesamaannya terutama pada pada gagasan tentang keanekaragamaan dan penyikapan keanekaragaman terhadap Indonesia,” katanya.
Selain itu, pemberian kopiah Gus Dur untuk Jokowi juga sebagai signal atau tanda, bahwa keluarga besar Gus Dur ingin mempromosikan sekaligus mensupport dan mendukung penuh Jokowi untuk memperluas wilayah dalam memperjuangan ke-Indonesia-an, khususnya dalam menyongsong gelaran Pemilu 2014.
“Support dan dukungan yang sama untuk Jokowi juga diharapkan diberikan oleh kekuatan lain yang punya visi ke-Indonesia-an seperti yang diusung Gus Dur,” tandas Hariyadi.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...mpin-indonesia
Spoiler for 9. Dahlan Iskan:
Terbiasa bekerja sama dengan Jokowi =D sama2 des des set set wut
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Dahlan Iskan berkali-kali menyebut nama Joko Widodo (Jokowi). Tak tanggung-tanggung, Dahlan menyebut 6-7 kali nama Jokowi tanpa embel-embel Gubernur DKI Jakarta.
Dahlan mengatakan keduanya banyak mencapai kesepakatan dan cocok bekerja sama. "Kami bekerja sama dengan sangat baik dengan Jokowi," katanya, Selasa (8/4).
Pujian dan klaim bisa saling bekerja sama itu muncul ketika Dahlan memberikan sambutan dalam acara peresmian Rumah Sakit Umum (RSU) Pekerja di Cakung, Jakarta Utara.
Dahlan mengatakan pembangunan RSU itu bisa terealisasi karena ada kerja sama antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia juga mengklaim telah bersepakat dan berbicara tentang sejumlah proyek pembangunan di kawasan industri di Jakarta yang sudah dibicarakan bersama. Keduanya akan bekerja sama untuk membangun empat proyek raksasa di kawasan berikat nusantara (KBN).
"Kami kembangkan dengan maksimal karena daerah di sini sekarang sudah menjadi daerah yang sangat mahal. Kami merencanakan akan membangun empat proyek raksasa di kawasan ini," kata menteri BUMN itu.
Proyek-proyek tersebut contohnya pembangunan PLTU dengan kapasitas 2x1000 MW. PLTU ini nantinya akan sama besarnya dengan PLTU di Batam. Selain itu, direncanakan juga dibangun rumah susun yang letaknya tak jauh dari kawasan industry.
"Ada hambatan sedikit, begitu rencana ini mau dimulai ada demo dari masyarakat karena ada sekitar dua ribu bisnis kos-kosan di situ. Kami akan cari jalan keluar terbaik bagaimana persoalan ini bisa diatasi," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...ut-nama-jokowi
Spoiler for 10. Slank:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memproklamirkan diri menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. Sebagai orang yang dekat dan mendukung Jokowi saat maju menjadi DKI 1, apa tanggapan Bimbim Slank?
Ditemui di kawasan Kemang beberapa waktu lalu, Bimbim mengatakan bahwa Indonesia memang butuh sosok presiden muda.
"Karena kalau muda pasti buat perubahan," kata Bimbim.
Terhadap pencapresan Jokowi, Bimbim secara pribadi mendukung. Dikatakan Bimbim, ia sudah sejak lama mendorong Jokowi untuk maju.
"Saya kenal dan mendorong dia jauh sebelum ribut-ribut politik saat ini (pencapresan). Bahkan saat dia masih di Solo (wali kota Solo)," ujar Bimbim.
Ia pun menjawab diplomatis saat ditanya apakah Jokowi harus meninggalkan jabatanya yang baru dua tahun memimpin DKI.
"Negarawan memang seperti itu, selalu mikir yang lebih besar, negarawan tidak boleh mikir yang pendek, harus yang luas," ujar Bimbim.
http://www.republika.co.id/berita/se...n-bimbim-slank
Ditemui di kawasan Kemang beberapa waktu lalu, Bimbim mengatakan bahwa Indonesia memang butuh sosok presiden muda.
"Karena kalau muda pasti buat perubahan," kata Bimbim.
Terhadap pencapresan Jokowi, Bimbim secara pribadi mendukung. Dikatakan Bimbim, ia sudah sejak lama mendorong Jokowi untuk maju.
"Saya kenal dan mendorong dia jauh sebelum ribut-ribut politik saat ini (pencapresan). Bahkan saat dia masih di Solo (wali kota Solo)," ujar Bimbim.
Ia pun menjawab diplomatis saat ditanya apakah Jokowi harus meninggalkan jabatanya yang baru dua tahun memimpin DKI.
"Negarawan memang seperti itu, selalu mikir yang lebih besar, negarawan tidak boleh mikir yang pendek, harus yang luas," ujar Bimbim.
http://www.republika.co.id/berita/se...n-bimbim-slank
Diubah oleh unyilwang 21-05-2014 13:23
0
8.9K
Kutip
122
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok