Maaf kalo salah post, maklum ane dari 2009 cuma sering jadi Silent Reader aja :

Sebenernya ini latepost, tapi ga apa-apa deh ya..



Sebelumnya kenalin nama ane Oplet (Nama yg biasa temen-temen ane panggil), ini cerita tentang persahabatan bagai kepompong#halaah..

Ane tinggal di bandarlampung dari 2009 dan mengontrak rumah bareng teman-teman ane, nah penghuni kontrakan seiring berjalan waktu yang tadinya cuma 2 orang jadi 12 orang.. dari kontrakan pertama 2009 sampai kontrakan yang sekarang 2014 makin bertambah personilnya, walaupun semua ga minep di 1 kontrakan sekarang karena udah pada mulai berumur dan punya kesibukan masing-masing..

karena waktu kebersamaan yang semakin berkurang, kita memutuskan untuk kumpul lagi untuk melakukan sebuah perjalanan menantan ala-ala film 5cm...

Teluk Kiluan kita pilih untuk jadi destinasi perjalanan ini, disamping masih di lingkungan Prov. Lampung juga, dan biaya yang dikeluarkan juga murah meriah dengan view & kepuasan yang didapatkan lebih dari apa yang kita bayar

Bertepatan dengan long weekend, gue dan anak-anak 1 kontrakan deal berangkat ke Teluk Kiluan, total ada 12 orang. Berangkat hari jum'at pagi (31 Januari 2014) dari base camp karya (kontrakan) di rajabasa bandar lampung, menunggu barasasmita datang dari labuhan maringgai, sempet khawatir kalo bara ga jadi ikut karena rumah dia yang paling jauh dan juga abis ada dinas ke palembang, tapi ternyata dengan perjuangan keras dia datang dari negeri antah berantah...

Semua personil udah kumpul, kita berangkat menunggangi kuda besi alias motor. Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB perjalanan pertama ke Padang Cermin untuk menjemput personil lain yang menunggu disana, rute yang kita lewati yaitu: Rajabasa - Teluk Betung - Pantai Mutun - Pantai Klara - Markas AD dan AL - Padang Cermin.



Sepanjang perjalanan dari Mutun - Padang Cermin kita di suguhkan pemandangan yang asri, pesawahan, desa, pantai serta laut menghiasi perjalanan kita menuju Padang Cermin. Sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kita sampai di Padang Cermin, beristirahat di rumah yansasongkosambil solat jum'at dan makan siang. Setelah solat jum'at, adimilano, yoga, ipal datang ke rumah yansasongko . Setelah makan siang, kita mulai rapat untuk menentukan jalur mana yang akan kita lewati ke Teluk Kiluan (karena jalan ke Teluk Kiluan ini jelek banget gan), dan juga apakah akan lanjut naik motor atau mobil, karena cuaca dan medan jalan kurang mendukung untuk naik motor akhirnya semua setuju untuk naik mobil... dan mobil yang dipilih adalaaaah... Pajero Sport Dakkar versi PickUp alias L300




Semua udah ready, kita siap berangkat, driver yang sudah makan asam garam track Teluk Kiluan kali ini adalah yoga , dengan segenap jiwa dan doa kita siapkan mental duduk di bak terbuka. Perjalanan dimulai, hujan sudah mulai rintik-rintik tapi matahari masih menyengat, kita berhenti di Alfamart terakhir untuk membeli logistik selama di Teluk Kiluan. Perjalanan berlanjut, sekitar 1,5 jam perjalanan tiba-tiba hujan lebat turun, kita pun panik dan segera membuka terpal yang ada untuk menutup bagian belakang agar tidak kehujanan. Tapi apa hendak dikata, terpal tidak bisa meredam derasnya hujan dan keadaan jadi tak terkendali, tapi kita masih dalam keadaan happy, sambil menahan air supaya tidak masuk, kita tetap rusuh bercandaan seperti biasanya. Sekitar 15 menit hujan lebat, akhirnya hujan berhenti. Mobil menepi disebuah pinggir jurang yang memiliki view amazing. Semua basah kuyup tapi tetap happy.




Perjalanan berlanjut, melewati jalan jelek, naik ke gunung yang sebentar lagi ada pintu gerbang Teluk Kiluan, 1 jam kemudian kita sampai di Teluk Kiluan yeaaaaayy!! . Sampai di Teluk Kiluan, ada sedikit miss communication antara pemilik cottage luar pulau dan agen yang dititipkan untuk memesan cottage, kita memesan cottage untuk dipulau kelapa, tetapi malah di DP-in untuk cottage yang diluar pulau kelapa. Kita tetep mau ke pulau kelapa dan akhirnya pemilik cottage yang diluar pulau kelapa mau mengantarkan kita ke pulau kelapa walaupun hari hampir magrib.



Sesampainya di pulau kelapa ternyata cottage disini sudah penuh, dengan sangat terpaksa akhirnya kita balik lagi keluar pulau untuk menginap di cottage walaupun kecewa tapi tetep happy dooong. Yang penting udah nyicipin air laut di pulau kelapa hahaha...




Hari mulai malam, kita mulai mempersiapkan untuk mengisi perut yang kosong setelah berjuang di perjalanan menuju Teluk Kiluan, untuk awalan kita pesan mie + nasi ke pengelola cottage, kita juga udah nyiapin ayam yang udah dibumbuin untuk dibakar nanti tengah malam, ga afdol rasanya kalo kumpul pinggir pantai ga bakar-bakar. Sambil nunggu mie + nasi mateng, kita isi dengan ngobrol, ngopi, ketawa-ketiwi bareng.



Setelah begadangan dan perut kenyang, semua tidur dengan keadaan happy... Pagi pun menjelang, menghirup udara pedesaan, laut yang tenang, barisan pegunungan menyegarkan mata dari hiruk pikuk kota. Suasana pagi disini bikin kita jadi pengen berlama-lama duduk diam menikmati sekitar.



Puas menikmati udara pagi + ngopi, kemudian kita siap-siap mandi untuk melanjutkan rute ke Laguna, konon katanya Laguna ini 'Surga Tersembunyi' cakcih??. Untuk sampai ke Laguna ternyata bukan hal mudah, kaya kata anak-anak AFI.. *Bukan mudaaah meniti langkah ke angkasa*. Track yang harus kita lewati cukup serius, naik gunung, masuk hutan kopi dan pisang, kemudian turun gunung lagi hufhhh adek lelah bang..



Well walaupun naik turun gunung, tapi setelah sampai ditujuan setimpal dengan apa yang didapat, sebuah pemandangan ciamik yang jarang bisa kita lihat. Capek, kesel, pegel semua hilang sekejap dan ga sabar buat nyemplung berenang di Laguna.





Nah ini dia yang ditunggu-tunggu setelah melewati beberapa batu karang besar, akhirnya kita sampai di Laguna! Wohooooo!! Langsung nyebur...


Setelah puas main di Laguna, kita bersiap untuk kembali ke cottage untuk pulang ke Bandar Lampung lagi. Moment ini sangat bersejarah, karena pertama kalinya semua personil base camp karya liburan bareng, next trip bakalan lebih seru lagi!!

*Kita sengaja ga lihat Lumba-Lumba karena disamping serem naik kapal jukung ke laut lepas, kasian Lumba-Lumbanya juga gan kalo setiap hari harus didatengin sama manusia habitatnya (Menurut ane sih)