Sumber :
http://m.detik.com/news/pemilu2014/r.../2570581/1562/



Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) identik dengan warna putih. Pria yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu kerap mengenakan kemeja putih. Dalam kesehariannya, terutama saat 'blusukan' mantan Wali Kota Surakarta ini lebih banyak tampil mengenakan kemeja putih. Bahkan saat kampanye untuk PDI Perjuangan menjelang Pileg lalu, dia lebih banyak
mengenakan baju warna putih. Hanya sesekali, saat menerima tamu di ruang kerjanya di Balai Kota Jakarta dia memakai baju batik. Pada satu kesempatan pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu mengaku memiliki 10 stel kemeja putih, dari awalnya cuma tujuh buah. Adakah makna dalam baju putih tersebut?

Perancang dan pengamat mode gaya hidup Sonny Muchlison mengatakan, dalam ilmu komunikasi busana adalah sarana untuk menyampaikan pesan dari si penggunanya. Namun dalam ilmu politik
pesan yang ingin disampaikan itu berbeda. Melalui warna putih menurut Sonny, si politisi ingin menyampaikan pesan bahwa dia orang yang
netral tidak terbebani oleh kepentingan apapun. Warna putih juga simbol kedekatan. "Dia bisa menjamah sudut-sudut yang tak tersentuh. Mau
miskin atau kaya dirangkul," kata Sonny saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/4/2014).

Selain itu warna putih juga menyiratkan kebersahajaan dari penggunanya. Melalui warna itu si pemakai seolah ingin mengatakan pada
masyarakat bahwa dia orang yang terbuka, jujur dan tidak mau diatur oleh kepentingan apapun. Namun dengan mengenakan kemeja lengan
panjang warna putih, Jokowi makin terlihat kurus. Untuk menyiasatinya, Jokowi selalu menggulung lengan bajunya. Kini menjelang pemilihan presiden yang dihelat pada 9 Juli nanti banyak tokoh politik yang mulau
gemar mengenakan kemeja putih.

Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie misalnya, saat bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto juga mengenakan kemeja lengan panjang warna putih. Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga kerap mengenakan kemeja putih. "Dalam politik setelah melihat pesan yang disampaikan melalui busana itu sampai, wajar jika kemudian diikuti
oleh yang lain," kata Sonny.

Ooooooooooooooooooooooooooooohhhhhhhh

Kaum sufi terbentuk karena begitu muak dengan perilaku penguasa yang semakin kental kehidupan keduniawiannya... pada awal abad ke tiga di era dinasti abasiyah kesombongan dan kemewahan tersebar luas dan muncullah majelis2 tasawuf....

Mereka menolak hidup dalam kewahan, mencoba meninggalkan kehidupan duniawi dan terus membersihkan hati mereka dari sifat sombong, angkuh, riya, takabur, sirik dan dengki....

Desainer busana bisa bicara warna putih hanya dari sudut pandang dunia dan gaya untuk pujian....

Bukan berarti putih, hitam, hujau atau kuning yang terbaik..... Jika lemari pakaian hny diisi oleh baju satu warna atau jika baju untuk bertemu manusia lain hanya ada satu warna, maka tdk akan sibuk memilih warna apa yang cantik, warna apa yang pantas.... tdk akan sibuk sama penampilan... tdk akan pusing dng dunia.... tdk bingung tanpa pujian (karna pujian hanya pantas bagi Tuhan Semesta Alam)

Bagaimana Jokowi......???? Bukan sekedar baju tapi juga barang2 yg digunakan Jokowi yang jauh dari kemewahan...... Penuh kesederhanaan tanpa perduli dengan pujian.....
Bandingkan dng orang2 yang mengaku dirinya bersih, anti korupsi, Tulus atau bahkan ustadz ????? Bagaimana kehidupan mereka????? Apakah mereka masih mencintai kemewahan duniawi??????

Bisa saja semua orang menggunakan warna putih seperti kata desainer diatas, tapi artinya sangat tidak sama dengan makna PUTIH pada Jokowi

Maaf.... Ane tidak mengatakan Jokowi adalah seorang sufi.....

SAJAK ATAS NAMA
ada yang atas nama Tuhan melecehkan Tuhan
ada yang atas nama negara merampok negara
ada yang atas nama rakyat menindas rakyat
ada yang atas nama kemanusiaan memangsa manusia
ada yang atas nama keadilan meruntuhkan keadilan
ada yang atas nama persatuan merusak persatuan
ada yang atas nama perdamaian mengusik kedamaian
ada yang atas nama kemerdekaan memasung kemerdekaan
maka atas nama apa saja atau siapa saja
kirimkanlah laknat kalian
atau atas nama Ku
perangilah mereka dengan kasihsayang
rembang – K.H.A Mustofa Bisri agustus 1997