Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
PDIP Manfaatkan Buruh di May Day untuk Dukung Jokowi. Bila Anarkhi, Tinggal Ciduk!
Peringati May Day, Rieke 'Oneng' ajak buruh Jatim dukung Jokowi
Rabu, 30 April 2014 14:57

PDIP Manfaatkan Buruh di May Day untuk Dukung Jokowi. Bila Anarkhi, Tinggal Ciduk!

Merdeka.com - Besok, Kamis 1 Mei atau yang lebih dikenal sebagai May day menjadi momentum penting bagi kaum buruh dunia, termasuk di Indonesia. Aksi kaum buruh pada Kamis besok (1/5) itu, sekaligus akan menjadi momen politik menjelang Pilpres 2014. Demo May day juga akan menjadi aksi dukung Joko Widodo (Jokowi), yang dipastikan maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal ini terlihat dari suasana rapat koordinasi aksi May day buruh se-Jawa Timur, yang dikomandoi Jamaludin dan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, hari ini, Rabu (30/4), di Surabaya. Selain banyak membahas soal Gubernur DKI yang nyapres, juga terpampang spanduk besar sebagai back-ground.

Spanduk dengan gambar Jokowi itu bertuliskan: Pekerja Buruh Jawa Timur Dukung Jokowi, Menuju Kebijakan Perburuhan untuk Kesejahteraan Buruh.

"Saya di sini bukan sekadar mendukung Jokowi atau berambisi untuk menjadi Menaker (menteri tenaga kerja), itu urusan elit partai," aku Rieke di hadapan perwakilan buruh.

Politisi yang juga dikenal sebagai artis ini juga mengatakan, dukungan untuk Jokowi bukan dukungan di atas kertas kosong.

"Perjuangan Jokowi tidak bisa dilakukan sendiri oleh seorang presiden (jika Jokowi jadi), tentunya harus ada dukungan riil dari buruh secara utuh. Dukungan itu tidak dengan kertas kosong," ajak Rieke dukung Jokowi kepada para buruh.
http://www.merdeka.com/peristiwa/per...ng-jokowi.html

Ahok minta para buruh tidak rusak fasilitas publik
Rabu, 30 April 2014 18:50

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilakan para buruh untuk menyampaikan aspirasinya pada peringatan Hari Buruh Internasional yang akan dilaksanakan pada Kamis (1/5) besok. Namun, Ahok meminta para buruh untuk tidak anarkis serta merusak fasilitas-fasilitas umum yang ada di Jakarta.

"Ya, kita cuma mengimbau kawan-kawan buruh kalau sekadar menyampaikan aspirasi silakan. Tapi jangan sampai ada pot bunga yang dirusak, soalnya itu kan milik bersama," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (30/4).

Ahok menegaskan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang menentukan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Selain itu, Kemenakertrans juga melihat besaran Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam penentuan kenaikan UMP tersebut.

"Kan KHL itu yang jadi patokan UMP. Jadi bukan soal mau naikkan 30 persen atau tidak. Kalau KHL masih dianggap masih kecil, dan mau nambah beberapa komponen ya demonya ke Kemenakertrans, bukan ke sini," pungkas dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/aho...as-publik.html

Takut anarkis, buruh di Riau tak akan demo saat May Day
Rabu, 30 April 2014 14:39

Merdeka.com - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Riau tidak akan menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh (May Day), Kamis, 1 Mei 2014.

"Kami lebih memilih untuk melakukan kegiatan yang positif. Tidak harus berunjuk rasa, khawatir timbul anarki," kata Ketua SPSI Riau Nursal Tanjung, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/4).

Dia menjelaskan, pihaknya sadar bahwa aksi unjuk rasa yang sebelumnya sempat dilakukan oleh kebanyakan buruh di Riau hanya mendatangkan penyesalan karena selalu berakhir dengan kerusuhan.

Tahun ini, kata dia, kalangan buruh di Riau sepakat untuk tidak menggelar demonstrasi serta hanya akan melaksanakan kegiatan lain yang dipandang lebih bermanfaat.

Menurut dia, untuk menjaga kestabilan nasional dan daerah, sesuai dengan imbauan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPSI, seluruh organisasi buruh diminta untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa.

Hal itu menurut dia berkaitan dengan masa pemilu legislatif dan pemilu presiden yang diharapkan dapat berjalan dengan tanpa kerusuhan dan huru-hara.

"Yang jelas pada peringatan hari buruh tahun ini kami hanya mengadakan seminar dengan instansi terkait tentang masa depan buruh," katanya.

Semua buruh di Tanah Air menurut dia sangat mengharapkan agar pemerintah dapat mengerti dengan kondisi upah yang masih berada di bawah standar.

"Hal itu mengingat, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan, juga terkait dengan peran buruh. Buruh ikut membantu," kata dia.

Dia mengatakan, pihaknya melihat kesiapan pemerintah dan pekerja belum maksimal dalam menghadapi pasar bebas internasional.

"Hal inilah yang kami takutkan karena kondisi pekerja asing lebih siap dibanding lokal, untuk pekerja kasar juga bisa masuk di beberapa negara, namun dengan upah yang lebih kecil dari Indonesia," katanya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/tak...t-may-day.html

Peringati May Day, 10.000 buruh akan serbu Istana Negara
Senin, 28 April 2014 14:57

Merdeka.com - Jelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada hari kamis 1 Mei 2014 mendatang, berbagai elemen serikat buruh telah melakukan persiapan untuk memperjuangkan kembali aspirasi mereka. Rencananya sekitar 10.000 buruh dari Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), akan turun ke jalan melakukan aksi long march menuju Istana Negara.

Ketua KASBI Nining Elitos mengatakan, meski pemerintah telah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional, massa dari KASBI tetap akan memperjuangkan haknya dengan cara turun ke jalan. Mereka ingin menuntut pertanggungjawaban kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kesejahteraan buruh.

"Pada 1 Mei nanti meski tanggal merah, kami kaum buruh menyatakan untuk tetap turun ke jalan menyampaikan perjuangan dan tuntutan para kaum buruh. Kami dari KASBI sedikitnya akan menerjunkan 10.000 massa menuju Istana Negara," kata Nining di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (28/4).

Menurut Nining, hingga kini kesejahteraan kaum buruh masih jauh di atas rata-rata. Ditambah lagi, banyaknya pengusaha yang membandel yang melakukan penindasan dengan memeras tenaga kaum buruh dengan upah murah.

"Hingga kini masih banyak pengusaha yang neo liberalisme, dengan menghisap darah tenaga buruh dan dibayar murah hanya agar tetap hidup dan terus menindas kaum buruh," tegasnya.

Nining melanjutkan, adapun titik kumpul para buruh dari berbagai daerah akan dilakukan di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka akan melanjutkan dengan konvoi menuju Istana Negara.

"Jadi kami hanya fokus di dua tempat, yaitu Bundaran HI dan Istana Negara," ujar Nining.

Dalam aksinya nanti, para buruh akan bersama-sama menuntut Sepuluh Tuntutan Rakyat (Sepultura) kepada pemerintah, di antaranya masalah outsourcing, jaminan sosial, upah layak nasional, perlindungan terhadap buruh perempuan dan buruh migran, serta meminta pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok.

"Aksi ini juga akan terjadi secara serentak di tingkat nasional, dengan estimasi massa mencapai 250.000 orang," tandasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/per...na-negara.html

Selasa, 29 April 2014 , 22:09:00
May Day, PDI-P dan Buruh Tolak Kenaikan TDL

PDIP Manfaatkan Buruh di May Day untuk Dukung Jokowi. Bila Anarkhi, Tinggal Ciduk!

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka bersama asosiasi buruh menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi industri yang berlaku mulai Mei 2014 ini. Mereka menolak naiknya TDL industri karena akan berdampak luas bagi masyarakat.

"Momentum penolakan tersebut akan kita sampaikan bertepatan dengan May Day (hari buruh internasional,red), yang jatuh pada 1 Mei 2014," kata Rieke Diah Pitaloka, didampingi sejumlah pimpinan federasi dan serikat buruh, di press room DPR, Senayan Jakarta, Selasa (29/4).

Menurut politisi PDI-P itu, kenaikan TDL berdampak langsung kepada harga barang dan jasa kebutuhan masyarakat.

"Tidak bisa dijadikan alasan pemerintah yang tidak mampu membiayai industri lalu menaikkan TDL industri. Menaikan TDL, bukan kebijakan yang tepat karena membahayakan industri nasional, yang pada akhirnya memberikan 'efek domino' kepada seluruh sektor kehidupan," tegas Rieke.

Karena itu, ujarnya, 1 Mei 2014 ini saat yang tepat bila buruh dan pekerja bersama rakyat menolak kenaikan TDL. "Yang harusnya dilakukan adalah memperbaiki manajemen pengelolaan energi, memberantas mafia minyak, gas, dan listrik," ujarnya.
http://www.jpnn.com/read/2014/04/29/...-Kenaikan-TDL-

Peringati May Day, 65 Ribu Buruh Siap Geruduk Jakarta
Rabu, 30 Apr 2014 - 19.00 WIB

Centroone.com - Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dalam pertemuan bersama 20 elemen buruh di Surabaya, menegaskan jika buah pemikiran menggelar May Day yang mengusung Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak, salah satunya dari Jokowi (Gubernur DKI Jakarta yang jadi Capres PDI Perjuangan). Untuk itu, pada pertemuan di Rumah Makan Ria Jl Kombes M Duriyat, Rabu (30/4/2014), koordinasi May Day itu juga sekaligus mendeklarasikan Pekerja/Buruh Jatim Dukung Jokowi.

“Saya akui, tuntutan buruh secara nasional yang akan disuarakan sampai kapanpun dan dimulai di Surabaya, Jawa Timur pada 1 Mei 2014 dengan mengusung Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak, merupakan rumusan hasil dialog antara saya dengan Jokowi. Jokowi yang diusung menjadi Capres ini sangat konsen terhadap nasib buruh. Untuk itu tak ada salahnya kita mendukung Jokowi untuk Presiden,” tegas Rieke.

Dukungan itu ternyata disambut para perwakilan elemen buruh yang hadir. Mereka menyatakan siap mendukung Jokowi dalam pencapresannya. Diharapkan buruh, dengan Jokowi sebagai presiden, akan ada perubahan baru bagi nasib buruh.

Untuk itu, Rieke menjelaskan jika pada kepemimpinan Jokowi, akan diupayakan untuk membuat UU baru yang berpihak pada nasib buruh dan pekerja di Indonesia. “Kita pastikan, tonggak perubahan nasib buruh akan dimulai pada 2015. Namun pada pertarungan presiden Juli mendatang, perangnya sangat luar biasa. Dengan dukungan para buruh, kita pastikan mampu mengantarkan Jokowi sebagai presiden,” tegas Rieke disambut applaus para perwakilan elemen buruh di Surabaya.
http://www.centroone.com/news/2014/0...jokowi-capres/

---------------------------------------

Kalau PDIP bersama buruh yang demo berupaya menyudutkan rezim SBY saat 'may day' besok itu, percuma sajala. Toh tak lebih 6 bulan lagi kekuasaannya akan berakhir. Penggantinya SBY hanya 2 kemungkinan, yaitu Jokowi atau Prabowo. Prabowo cukup cerdas, tak mau memberikan "janji-janji" muluk kepada para buruh itu, semisal gaji UMP yang tinggi. Pasti karena takut kalau janji itu akan mereka tuntut. Akan halnya elit PDIP, terlalu bersemangat untuk menang dan hendak mencuri suara para buruh itu saat pilpres nanti. Padahal, kalau pun PDIP menang dan Jokowi Presiden, maka pada bulan Januari 2015 nanti, mereka akan turun ke jalan lagi secara besar-besaran menuntut rezim Jokowi untuk memenuhi kenaikan upah yang tinggi sesuai janjinya saat menjalang pilpres lalu.
Diubah oleh yantique 30-04-2014 13:39
0
2.4K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.4KThread42KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.