Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dirman04Avatar border
TS
dirman04
Buat apa demo buruh??
Implementasi Peringatan Hari Buruh 2014: Penyampaian Aspirasi Buruh atau Sarana Kampanye Pemilu 2014?



Peringatan Hari Buruh Nasional atau yang lebih dikenal dengan May Day yang jatuh setiap 1 Mei merupakan hari bersejarah bagi kaum buruh, termasuk di Indonesia. Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingat perjuangan kelas buruh. Hari buruh bermula pada 1 Mei 1886 dimana terjadi sebuah tragedi yang menimpa kaum buruh di Chicago. Sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat yang mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam ditembaki oleh aparat kepolisian Amerika sehingga menyebabkan ratusan orang tewas dan tertangkapnya pemimpin aksi demo untuk dihukum mati.

Pada tahun ini, peringatan hari buruh di Indonesia mungkin akan menjadi sedikit berbeda karena berdekatan dengan pelaksanaan Pemilu 2014, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden. Pemilu 2014 merupakan komponen utama demokrasi yang dijadikan sebagai perwujudan prinsip kedaulatan sesuai dengan konsep yang dianut oleh Indonesia. Pelaksanaan Pemilu melibatkan rakyat melalui penggunaan hak-hak asasi di bidang politik dalam rangka menentukan pejabat eksekutif dan legislatif sebagai perwakilan yang akan menyelenggarakan kebijakan negara dan berperan besar dalam menentukan nasib Indonesia di masa depan. Untuk itu, semua pihak yang berkepentingan dengan tetap tegaknya NKRI, termasuk kaum buruh, perlu bijak dalam menanggapi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Buruh merupakan salah satu aktor dalam gerakan politik. Gerakan politik adalah gerakan sosial yang mempunyai kekuatan politik dan bisa mempengaruhi kebijakan sesuai dengan pemikiran yang menjadi tujuan gerakan tersebut. Gerakan politik tumbuh dan berkembang karena kekuatan rakyat tidak mungkin terpenuhi seratus persen oleh lembaga perwakilan formal yang ada. Hal inilah yang dijadikan bahan olehl aktor-aktor gerakan politik, termasuk buruh menyuarakan aspirasi-aspirasi.

Upaya-upaya buruh dalam menyampaikan aspirasinya melalui aksi massa yang besar terbukti cukup efektif untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Serikat buruh cenderung lebih memilih melakukan aksi unjuk rasa dalam menyampaikan aspirasinya daripada dialog dalam forum tripartit (pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah). Tuntutan-tuntutan seperti kenaikan besaran UMK setiap tahun dan pemenuhan hak-hak buruh lainnya yang dapat terealisasi melalui kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal ini merupakan hal yang menarik bagi partai-partai politik karena dapat menjadi sarana kampanye.

Momentum May Day yang berdekatan dengan Pemilu 2014 banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum partai politik yang ingin mengakomodir kepentingan buruh melalui janji-janji yang disampaikan saat kampanye. Fenomena ini wajar terjadi di negara yang menjunjung tinggi demokrasi seperti Indonesia. Meskipun demikian, buruh yang memiliki massa cukup besar harus lebih selektif dalam menanggapi janji-janji partai politik yang ingin mengakomodir tuntutan mereka agar tidak salah menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu. Sementara itu, hal ini juga dapat membantu masyarakat untuk melakukan penilaian yang lebih selektif terhadap calon-calon pejabat eksekutif maupun legislatif yang dapat menjadikan Indonesia lebih baik.


sumber: ceritamu.com
0
1.3K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.