Jakarta - Presiden SBY menegaskan memimpin Indonesia selama dua periode sudah cukup. Bagi Ketua Umum PD ini kekuasaan bukanlah segala-galanya, terlalu lama berkuasa bagi SBY tidak membawa kebaikan.

"Ada pihak tertentu yang ingin memperolok-olok saya, melukai hati saya, melecehkan begitu, suruh jadi wakil presiden saja SBY. Memang ada di negeri ini yang kebahagiaannya memperolok dan melukai hati orang lain," kata SBY di Youtube yang diposting akun Susilo Bambang Yudhoyono, seperti dikutip detikcom, Jumat (25/4/2014).

Namun ternyata ada juga pihak yang serius mendorong SBY jadi cawapres. Tujuannya dengan pengalaman SBY yang luar biasa maka bisa membantu presiden RI berikutnya memajukan bangsa. Namun SBY sama sekali tidak tertarik.

"Tidaklah, tentu tidak," tegas SBY.

SBY merasa memimpin dua periode sudah lebih dari cukup. SBY mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memberikan kepercayaan untuk memimpin bangsa ini selama 10 tahun.

"Andaikata saya ini bisa maju lagi untuk yang ketiga kalinya dan tidak dilarang oleh konstitusi dan UU yang berlaku, saya pun mengatakan tidak akan maju lagi," tegas SBY.

Bagi SBY, pemimpin yang terlalu lama memimpin biasanya menjadi tidak baik. Pemimpin yang lebih dari 20 tahun berkuasa, di mata SBY, cenderung diktator dan menyalahgunakan kewenangan.

"Kalau memimpin terlalu lama kehilangan inisiatif, tidak memiliki pemikiran yang segar karena jenuh dan dianggapnya tugas rutin semata dan jangan lupa rakyat juga bisa bosan kalau pemimpinnya tidak ganti-ganti dalam waktu yang lama," tuturnya.

"Jadi prinsipnya kekuasaan itu bukan segalanya. Kekuasaan itu bisa menggoda dan kalau berlebihan pasti tidak membawa kebaikan," pungkasnya.