• saat kebahagiaan didasari dengan tolak ukur uang, bisa bahagia karena membeli yacht, liburan keliling dunia, makan yang enak, menyenangkan keluarga dengan hadiah dan fasilitas, dikelilingi wanita cantik, dll.

• Untuk mendapatkan uang sebanyak itu? Kamu harus melawan waktu. Pulang malam, banting tulang, komunikasi kurang lancar, kadang harus dinas ke luar kota/negeri, dimarahi pimpinan, menatap komputer berjam-jam tiap hari, pintar menjilat, hampir tidak punya waktu untuk keluarga. Lama-lama cek cok, berantem, pisah sama pacar atau pasangan, pisah sama temen, berantem gara-gara uang habis kemana, berantem gara-gara uang harusnya dibeliin ini itu, diatur, diincer perampok, dikira sombong, dll.

• Mau instan? Korupsi. Tapi nanti masuk penjara.
Bisakah itu membeli kebahagiaan?

"You better cry on mercedes than cry on bicycle"

• Punya mobil mewah, nangis gara-gara cicilan nunggak, akhirnya ga bisa hidup tenang, dikejar debt collector, ato nangis gara-gara ditinggal pacar, udah punya mobil mewah masih ditinggal pacar, dikira sombong, diincer maling tiap hari, idup ga tenang, dll.

• Nangis di atas sepeda, paling gara-gara jatoh, keserimpet, ditabrak orang, ban kempes, pegel, ga bisa cari penghasilan lebih karena modal cuma sepeda.

• Pacaran cuma di rumah, ga bisa kuliah, ga bisa ngajak ortu jalan-jalan, ga bisa kasih kado ultah buat orang yg disayang, ga bisa beli apa yg disuka, ga bisa ngerasain hang out di mall, ga bisa makan enak, sedih saat ga bisa nolongin orang yang membutuhkan, ga bisa kemana-mana, saat ada keluarga sakit butuh biaya ga bisa nolong, dll