Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

siagaindonesiaAvatar border
TS
siagaindonesia
Wisata Seks Mojokerto Ceweknya Didandani ala Purel Siap Saji

ilustrasi : gg dolly (barbara old)

SICOM Siapa bilang karaoke keluarga di Kota Mojokerto tidak ada cewek purelnya. Justru di karaoke jenis ini kerap dimanfaatkan lelaki hidung belang untuk mencari cewek pendamping sesaat.

Bahkan, di karaoke keluarga pula disinyalir terjadi penyalahgunaan besar-besaran. Mulai penyediaan purel terselubung, pesta minuman keras (miras), bahkan disebut-sebut awal terjadinya trafficking.

Ironisnya, cewek purel itu ‘didandani’ seperti waitress. Usai menemani tamu di kamar karaoke, biasanya diajak check in ke hotel atau kos-kosan bebas. Fakta ini benar-benar membuat miris, karena justru Pemkot Mojokerto, justru mengobral ijin karaoke keluarga.

“Gembar gembor Pemkot Mojokerto dalam mewujudkan Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan nampaknya tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan. Ini dikarenakan tumbuhnya panti pijat serta menjamurnya Rumah Karaoke & café yang mulai menyimpang dan berpotensi negatif”

Menjelang puncak peringatan Ultahnya, 20 Juni 2014 nanti, Pemkot Mojokerto masih saja memberikan ruang, bagi para pelaku usaha hiburan, mulai Panti pijat atau yang lebih dikenal dengan istilah Pitrad. Panti pijat ini berderet rapi menghiasi Jl. Empunala, Setidaknya terdapat tiga tempat antara lain, Pitrad Lestari, Pitrad Maria dan Pitrad Salma, yang ditenggarai menyediakan jasa pijat plus.

Rizal (34), salah satu pelanggan yang kecanduan akan tempat hiburan itu mengatakan, harga yang di bandrol untuk pijat cukup murah, cukup merogoh kocek sebesar Rp.30.000,- per jam, “ Tapi bila ingin lebih dari sekedar pijat biasa biasanya tergantung kesepakatan bersama,kalo lagi sepi pengunjung dapat harga murah dan kalo lagi ramai biasanya agak mahal, lebih dari Rp.100.000 tidak termasuk ongkos pijatnya,” akunya.

Di jelaskan pula, dikalangan para pemijat juga punya sandi atau istilah dalam melakukan aksinya “kerek bendera”atau menaikkan bendera. Artinya, aksi ini untuk memuaskan birahi para lelaki hidung belang.

Penelusuran SICOM, di samping Panti pijat, keberadaan rumah karaoke keluarga pun dinilai sebagaian masyarakat juga mulai menyimpang dan juga berpotensi menjurus kearah negative. Tercatat sudah 7 tempat Rumah karaoke berdiri di kota mojokerto seperti, Purnama kafe, yang berada di Jl. Baypass sebelah Polsek Magersari dan Graha Famili di Kedundung berada di kecamatan Magersari, yang lainya Royalfamily Karaoke & Cafe, X2 Family Karaoke & Café berada di Jl Pahlawan, Tiga tempat lagi berada di Jl. Majapahit meliputi MX Family Karaoke, NAV Karaoke dan yang terbaru Eternity Family Karaoke. Dan yang membuat miris, hampir semua karaoke ditemukan purel dan minuman keras, meski hanya berjenis bir.

Sampurno (nama samaran), 41 tahun, pedagang kaki lima yang jualan tidak jauh dari tempat karaoke berkedok keluarga menuturkan, tidak semua tempat tersebut menyediakan Purel (Teman Karaoke), Tetapi ada juga yang terang terangan menyediakan, “ bahkan kita bebas memilih para purel itu di ruangan khusus berkaca,” ujarnya.

Bahkan menurutnya, dalam ruangan ini sengaja diisi para Abg berdandan seksi dan menggoda, bertarif Rp.60,000,-perjam yang siap menemani berkaraoke.

Bukan Isapan jempol belaka dari beberapa razia yang dilakukan aparat, masih saja di temukan pengguna narkoba,pesta miras hingga sex terselubung bersama purel yang masih kebanyakan bau kencur di beberapa café dan rumah karaoke di Kota Mojokerto.

Di tempat lain yang tidak menyediakan para Purel, Belum tentu tempat ini aman akan keberadaan Para Purel,karena ada istilah Purel Freelance. Purel Freelance memang tidak di sediakan oleh pihak pengelolah, tapi kebanyakan Purel-jenis ini mendatangi tempat tempat Karaoke Keluarga untuk nongkrong, dan Menawarkan diri untuk menemani pengunjung untuk berkaraoke bersama.. Keberadaan mereka sebenarnya sangat kentara..bagi orang awam sekalipun, karena dandananya sedikit menor, berpakaian seksi, wangi yang berlebihan.beberapa dari mereka juga perokok.

Tampaknya keberadaan slogan slogan “Anda memasuki kawasan jam wajib belajar” menuju kota yang berpendidikan yang hampir kita temui di gang gang setiap kampung yang ada di Kota Mojokerto tidak sejalan dengan keinginan masyarakat di lapangan.dea

Spoiler for sumber:

0
132.9K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.