Merdeka.com- Ratusan warga Dukuh Blantikan, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah, merusak sebuah rumah dan pondok pesantren Al Fikri milik SYF. Warga yang murka, menuduh SYF telah melakukan pencabulan terhadap NHY, salah satu santriwatinya, hingga memiliki seorang anak berusia 6 bulan.

Meski perusakan telah dilakukan Jumat (24/4) lalu, hingga saat ini kepolisian setempat masih berjaga-jaga di kedua tempat. Polisi khawatir warga akan kembali melakukan perusakan, karena ustaz yang mereka cari sudah diamankan oleh Polsek Ngrampal, sebelum warga datang.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, warga mulai mencurigai adanya pencabulan oleh sang ustaz, setelah korban melahirkan bayi. Kepada pamannya, Suparman, korban mengaku diajak nikah siri oleh sang ustaz. Jika tidak mau, korban ditakut-takuti, bahwa arwah ibunya tidak akan tenang di alam sana. Karena takut, korbanpun menuruti ajakan ustaz, untuk menikah siri, tanpa sepengetahuan keluarganya.

"Nikah siri itu hanya akal-akalan ustaz saja. Biar dia bisa leluasa mencabuli korban. Itu hanya kedok saja," ujar Suparman, ketika ditemui wartawan, Sabtu (25/4).

Suparman yang masih kelihatan emosional menuduh, ustaz SYF sebenarnya mengetahui kalau ibu NHY sudah meninggal. Makanya dia memakai dalih yang konyol agar bisa leluasa menjalankan perbuatan bejatnya.

Berdasarkan informasi warga, selain mengajar di Ponpes, SYF juga membuka tempat pengobatan alternatif yang cukup terkenal. Meski terkenal, namun SYF jarang bersosialisasi dengan warga.