JURNAL3.COM | JAKARTA – Terlalu percaya diri bakal menang atau faktor lain, mendadak capres PDIP Jokowi mengatakan, persoalan banjir dan macet di Jakarta akan mudah diselesaikan jika ia menjadi Presiden RI.

Padahal, sejak Indonesia berganti-ganti presiden, kemacetan di Jakarta makin parah dan banjir tak pernah bisa diatasi.

capresPernyataan Jokowi itu diungkapkan Senin (23/03/2014), dimana Jokowi dengan entengnya mengatakan bahwa seorang presiden akan dengan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama guna memecahkan persoalan banjir di Jakarta.

“Itu lebih mudah karena kebijakan itu tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Banjir itu bukan hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta datangnya kan dari Bogor. Untuk diketahui pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta jadi kewenangan pemerintah pusat, makanya bisa mudah kalau jadi presiden,” papar Jokowi.

Tak pelak, pernyataan Jokowi itu mendapat kritik keras dari berbagai pihak. Diduga, pernyataan itu adalah ucapan menghindar Jokowi dari tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI untuk persoalan macet dan banjir di Jakarta.

Prof Zakiah Drajat, mengatakan, ucapan menghindar yang dipertontonkan Jokowi itu menunjukan seseorang sedang ada gejala ringan sakit jiwa.

Jokowi sendiri tetap yakin kalaui Pemprov DKI tak bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan daerah lain.

Lalu bagaimana dengan janji kampanyenya dulu

sumur

-------------

Kita bskal diduguhi prediden sakit ?