Rhoma Irama: Jika Saya Tak Diusung, Ulama Tarik Dukungan dari PKB
Ahmad Toriq - detikNews
Halaman 1 dari 2
Jakarta - Rhoma Irama serius dengan ancaman akan 'menceraikan' PKB. Jika PKB tak kunjung memberi kejelasan soal pencapresannya, Rhoma mengancam akan mundur dari bursa capres partai besutan Cak Imin itu.
"Seandainya, itu yang selalu saya dengungkan selama ini, pencapresan saya berdasarkan desakan ulama dan habaib. Jadi ekspektasi mereka Rhoma capres, kalaupun downgrade, itu jadi wapres," kata Rhoma saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (26/4/2014).
Rhoma menuturkan dukungan agar dia maju menjadi capres selama ini datang dari kalangan ulama. Tak main-main, yang mendukungnya adalah para ulama terkemuka. Sehingga, saat pencapresannya digantung oleh PKB, para ulama itu bereaksi.
"Seandainya PKB tidak lagi mencapreskan atau mencawapreskan Rhoma Irama, para ulama akan menarik dukungan kepada PKB," ujarnya penuh yakin.
Rhoma mengatakan dia tak memiliki masalah pribadi dengan PKB. Sikap para ulama murni keresahan dari barisan yang mendukungnya sebagai capres.
"Saya baik-baik saja. Tapi saya harus mengikuti ekspresi mereka," ujarnya.
Sebelumnya, para ulama yang merupakan barisan tim sukses Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri) mengultimatum untuk menceraikan PKB. Partai yang berbasis di Jawa Timur itu dituntut tetap mengusung Rhoma sebagai capres ataupun cawapres. Berikut tiga pernyataan Riforri yang mewakili Rhoma.
H. Rhoma Irama akan menarik dukungan apabila PKB tidak konsekuen, tidak komitmen dengan kesepakatan dan tujuan yang telah disepakati bersama untuk mencapreskan H Rhoma Irama pada Pemilu 2014.
2. Apabila PKB berkoalisi dengan partai manapun dan tidak melibatkan H Rhoma Irama maka, H Rhoma akan cabut dukungan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
3. H Rhoma Irama akan tetap berjuang untuk umat islam, dan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Beberapa ulama yang hadir antara lain Habib Syehan Sihab, KH Abdulah Rasyid, Habib Ali Bin Tohir Al-Husaini, Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi, Kh Fahrurrozi Ishaq, KH Agus Darmawan, KH Abudullah Hanifah, KH Sumarno, KH Luthfi Zubaid, dan Waskito. Rhoma tak hadir dalam konferensi pers tersebut.