Erwiana, TKI yang Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh versi Time
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time, tersebut satu nama asal Indonesia. Sosok tersebut bukanlah pemimpin, penguasa, artis, atau olahragawan. Dia adalah Erwiana Sulistyaningsih, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Ngawi yang sempat mendapat siksaan dari sang majikan kala bekerja di Hong Kong.
Ulasan mengenai sosok Erwiana di Time yang dirilis pada Jumat (23/4/2014) ditulis oleh Somaly Mam. Ia adalah aktivis antiperdagangan manusia dan pendiri Somaly Mam Foundation. Dalam ulasannya tersebut, Mam menjuluki Erwiana sebagai 'the migrant worker who fought back' atau pekerja yang melawan balik.
Nama Erwiana termasuk 13 orang asal Asia yang masuk daftar tersebut, bersanding dengan nama besar seperti selain Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Dalam ulasannya tersebut, Mam mengisahkan perjalanan dan perjuangan Erwiana yang harus mencari nafkah hingga merelakan diri bekerja di negeri orang dan meninggalkan keluarganya. "Pada 2013, bersama ratusan orang lainnya, Erwiana Sulistyaningsih pergi ke negara lain (Hong kong) dengan harapan akan memiliki masa depan yang lebih cerah," ulas Mam.
Namun, delapan bulan kemudian, ia kembali ke Indonesia dengan kondisi yang memprihatinkan. Tubuhnya penuh dengan luka, mulai dari luka ringan, memar, sampai luka berat hingga dirinya susah untuk berjalan.
Kemudian, diketahui, Erwiana telah mengalami penyiksaan dari majikannya, seorang ibu dua anak berusia 44 tahun. Sang majikan bahkan sempat mengancam akan membuhun keluarga Erwiana jia ia tidak bekerja dengan baik. Selian tidak digaji, Erwiana kemudian dikirim pulang dengan uang hanya sebesar US$9 di tangannya.
Namun, nyatanya Erwiana enggan diam, ia lalu membeberkan kasusnya dan menunjuk sang majikan yang telah memberikan siksaan fisik dan psikis. Dengan dukungan keluarganya, Erwiana juga mampu mencari keadilan dan menjadikan dirinya contoh agar nasib nahas itu tidak terjadi kepada warga Indonesia lainnya. "Ia rela dijadikan sorotan publik demi melindungi warga Indonesia lain. Perempuan berani seperti itulah yang akan mampu mengubah keadaan," puji Mam.
sumber
Erwiana Sulistyaningsih
By Somaly Mam
Quote:
In 2013, like hundreds of thousands of other migrant workers, Erwiana Sulistyaningsih moved to another country (Hong Kong) in hopes of a better tomorrow. Just eight months later, she returned to her native Indonesia covered in burns, bruises and open wounds, struggling to see and barely able to walk. Erwiana shared that she endured months of torture at the hands of her employer, a 44-year-old mother of two, who told Erwiana that her family would be killed if she did not perform her duties. Nor was Erwiana paid; when she was sent home, she had $9 in her pocket.
But Erwiana could not be broken, nor could she be silenced. She spoke out against the woman, who faces charges including causing grievous bodily harm and common assault, and with the support of family Erwiana is advocating for better laws to protect others who may share her fate, placing a spotlight on the plight of a vulnerable and often invisible population. It is brave women like her who speak up for the voiceless who will create lasting change.
Mam is an antitrafficking activist and a co-founder of the Somaly Mam Foundation
sumber dari Time
wkwkwkwk, yg nebak nama Jokowi atau Prabowo masuk salah semua
Semoga apa yg diperjuangkan oleh mbak Erwiana tidak sia2