Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama sempat mencela bus tingkat wisata hasil pengadaan Dinas Pariwisata DKI. Menurutnya bus tersebut tak layak karena buatan Tiongkok

"Untuk bus tingkat sempat ada berita yang cukup bisa dikatakan sangat berpengaruh pada nama produk kami yang ada. Karena disebutkan dari China," kata Senior Manager of after market Weichai Power di Indonesia, Evron Sinaga mengawali jumpa pers di kantornya, Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat, Senin (7/4/2014).

Ia mengatakan pernyataan Ahok secara tak langsung akan mempengaruhi persepsi publik pada produk buatannya. Ia pun meminta agar tak ada generalisasi pada bus buatannya.

"Kalau persepsi publik produk dari China kualitasnya rendah dan supportnya juga minim. Padahal tidak semuanya begitu. Kami melakukan langkah yang beda. Kami memiliki rencana sendiri bahwa pelanggan bagian yang utama dari bisnis kami," lanjutnya.

Ditambahkan oleh Director Weichai Power, Ding Wei, pihak kedutaan besar China sudah menemui Jokowi atau Ahok terkait ucapan Ahok yang selalu menyudutkan produk buatan China.

"Maret lalu, Duta besar China untuk Indonesia sudah menemui pak Jokowi atau pak Ahok untuk lebih fair untuk produk China. Banyak yang produk aftersalenya berjalan lancar dengan kualitas yang bagus," lanjutnya.

Meski begitu, ia enggan menjelaskan lebih jauh apakah kemunculan Weichai Indonesia terkait penangan perawatan bus tingkat ini terkait suara keras Ahok yang menyepelekan kualitas bus produksinya. Selain karena posisi yang tak imbang, faktor politis menjelang pemilu juga turut dipertimbangkan

"Pak Ahok kan kapasitasnya sebagai. Wakil Gubernur yang memiliki kewenangan untuk seluruh Jakarta. Posisi kami berbeda dengan beliau. Lagipula sekarang dekat pemilu jadi kami tidak mau ada masalah yang lebih panjang," sambungnya.

Meski baru di Indonesia, Evron menjelaskan Weichai sudah lama memasok mesin untuk beberapa merk truk berukuran besar. Tak hanya itu, ternyata sejak tahun 2012, Weichai juga memasok mesin untuk bus TransJakarta.

"Sejak 2012 kita juga suplai mesin untuk bus TransJakarta yang single ukuran 12 meter dan gandeng yang berukuran 18 meter," ujar Evron.

bis mogok


memang bisnya butut. sering mogok, kebakar, sebentar langsung karat, rem blong.....
apalagi