Jakarta -Rencana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) masih belum jelas. Para insinyur dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyarankan sebuah metode baru untuk menyambung transportasi kereta dari Pulau Jawa-Sumatera.

Ketua Umum Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia Budhi M Suyitno mengatakan membangun jaringan kereta sampai ke ujung Pulau Jawa atau Merak akan lebih efisien. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur yang sama dibangun dari Lampung hingga ke Aceh.

"Keretanya diangkut pakai kapal roro, begitu merapat di pelabuhan turun lagi itu kereta dan jalan," kata Budhi ditemui di acara konferensi pers YES di Essence Dharmawangsa Apartemen, Jakarta, Jumat (25/4/20114).

Ia mengatakan, untuk membangun seluruh infrastruktur itu dibutuhkan dana hingga sekitar Rp 120 triliun, dengan dilengkapi jalur ganda (double track) sepanjang Jawa dan Sumatera. Menurutnya ini akan lebih efisien dibanding hanya membangun JSS yang dinilainya sangat berisiko dan hanya mendukung infrastruktur di Selat Sunda saja.

"Jadi kalau ini sama saja seperti stasiun. Tapi stasiunnya berjalan, di kapal roro," katanya.

Menurutnya, secara teknologi dan kesiapan infrastruktur, Indonesia sudah mampu untuk mengerjakan konsep transportasi semacam itu.

"Kita sudah bisa buat kapal 50.000 dead weight tonnage (DWT). PT PAL sudah bisa," katanya.
Dia meyakini proyek ini akan berjalan karena di negara lain, konsep seperti ini sudah diterapkan seperti di Eropa. "Eropa sudah banyak, di Selat Dover dataran Inggris. Antara Eropa dengan Skandinavia juga ada. Itu bukan hal yang sulit," tutupnya.
Berdasarkan berbagai sumber, memang di Selat Dover sempat beroperasi konsep kereta yang diangkut dengan kapal atau lebih dikenal dengan Train Ferry, namun semenjak terowongan Euro Channel selesai 1993, lalu Train Ferry dipensiunkan 1994.
(zul/hen)

Idenya nyeleneh juga ya
Tapi ternyata di eropa sudah ada yang nerapin
Ane yang kurang baca berita berarti

Tambahan dari kaskuser lain: