Iseng - iseng TIM WARA-WIRI menemukan pidato paskah Wakil Gubernur DKI Jakarta (AHOK) dari website berita DETIK.COM. TIM WARA-WIRI merasa terhenyak dengan isi pidato beliau yang kami rasa sangat monohok sampai ke dasar tulang. Untuk itu TIM WARA-WIRI mengajak anda sekaian untuk mencermati isi pidato AHOK berikut ini seperti yang di kutip dari detik.com

sumber : detik.com



Tanggapan : Pejabat sampai saat ini memang bermental PENJAJAH! cuma pintar berorasi tapi No action! Talk Only




Tanggapan : Saat ini memang banyak sekali manusia indonesia yang ingin terlihat relligius tapi salah kaprah. Mereka beramai - ramai mereligius-kan dirinya dari sisi penampilan bukan HATI! sehingga sangat terlihat munafik. Apalagi saat ini kita melihat banyak sekali orang yang katanya PEMUKA AGAMA tapi kelakuaannya sama sekali tidak mencerminkan dia sebagai manusia ber-TUHAN. Mengumbar kekerasan, nafsu dan mengejar harta duniawi. Pintar berceramah, berorasi dan memikat hati orang tapi tujuan akhirnya cuma dunia!




Tanggapan : Begitulah mental - mental pejabat kita. PEMALAS! tapi ingin di hormati dan ingin cepat kaya! Akhirnya koruptif dan diskriminatif. Pura - pura bodoh tapi licik. Banyak dari mereka sama sekali tidak perduli dengan hak masyarakat yang harusnya menjadi tempat dia mengabdi. Mereka justru ingin masyarakat yang menhamba dan selalu bicara tentang KEWAJIBAN masyarakat tanpa pernah peduli KEWAJIBAN nya sebagai pejabat untuk MENGABDIKAN DIRI BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT!




Tanggapan : Dulu kita selalu di doktrin dengan KEPEDULIAN SOSIAL oleh pemerintah tapi sepertinya aparatur pemerintahnya sendiri tidak mengerti arti dari KEPEDULIAN SOSIAL itu. Bagi mereka arti KEPEDULIAN SOSIAL itu adalah masyarakat harus peduli dengan sesamanya. Sementara mereka sendiri acuh tak acuh. Maka jangan heran jika kita melihat ada veteran perang yang sudah berjasa untuk kemerdekaan Negeri ini hidup menggelandang. Oleh karena itu aparatur pemerintah ini harus di gembleng habis - habisan bila perlu terkhusus bagi Dinas Sosial harus di pecat jika masih ditemukan anak kurang gizi, busung lapar, putus sekolah. Karena ini berarti mereka sama saja tidak bekerja dan cuma tunggu laporan dan makan gaji buta! Untuk apa mempertahankan PNS orang yang tidak mau bekerja sementara masih sangat banyak di luar sana orang yang membutuhkan pekerjaan.?




Tanggapan : Kita sering menonton dan menyaksikan bagaimana segelintir orang yang haus kekuasaan memanfaatkan AGAMA untuk meraih kekuasaan. Apalagi ketika kita menghadapi musim kampanye. Banyak sekali orang yang menebar isu agama untuk mencari suara padahal tujuan akhirnya adalah KEKUASAAN. Agama hanya di pakai sebagai kedok dan ketika sudah berkuasa mereka bahkan lupa pada agamanya.

Mereka - mereka ini tak segan - segan menebar isu teror bahkan menurunkan kekuatan massa untuk membuat kegaduhan dengan mengorbankan masyarakat. Pada akhirnya ketika pertumpahan darah terjadi mereka cuma duduk manis di belakang meja. Mereka tidak perduli berapa nyawa melayang asal mereka dapat mencapai tujuannya untuk berkuasa. Yang mampus siapa? Rakyat! Lalu yang untung siapa? Mereka! Ketika mereka berkuasa apakah mereka perduli dengan kita? BULLSHIT! So.. kenapa kita mau jadi begitu BODOH jadi tumbal mereka? TANYA HATIMU!




Begitulah yang terjadi di Indonesia saat ini. Kita tidak lagi mengedepankan AKAL untuk menganalisa dan lebih sering terpesona oleh penampilan. Padahal sangatlah mudah bagi setan sekalipun untuk berpenampilan religius. Oleh karena itu marilah kita melihat agama sebagai alat kita mendekatkan diri pada sanga pencipta dan memelihara kedamaian antar umat manusia. STOP POLITISASI AGAMA dan STOP KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA!

Poliitk adalah wadah tempat mereka yang haus kekuasaan saling sikut dan saling sikat. Pada saat agama di bawa masuk dalam politik maka pada akhirnya kita akan berhadapan dengan NAFSU BERKEDOK KEBAIKAN alias kemunafikan. Maka jangan heran jika kita melihat banyak pemuka agama yang terjun kepolitik terjerat dalam nafsu dunia. Bermain perempuan dan menimbun harta!

Kalau pada akhirnya agama cuma bikin kita beratem seperti kata AHOK, maka jangan heran jika nanti banyak orang yang lebih memilih TIDAK BERAGAMA TAPI BERTUHAN!dariapda BERAGAMA tapi menumpuk kekerasan, kedengkian, kecemburuan dan kemunafikan alias TIDAK BERTUHAN karena ALLAH sangat membeci hal - hal tersebut terutama KEMUNAFIKAN