Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jajang100Avatar border
TS
jajang100
Orang yang Sering Melamun Berisiko Tinggi Insomnia
Orang yang Sering Melamun Berisiko Tinggi Insomnia


Jakarta, Setiap orang pasti pernah melamun. Jika Anda salah satunya, ada baiknya untuk segera melakukan hal lain saat tak ada kegiatan. Menurut studi terbaru, terlalu sering melamun membuat seseorang berisiko untuk terkena insomnia primer.

Studi ini mengungkapkan bahwa melamun terjadi disebabkan oleh otak yang tidak bisa 'beristirahat' untuk siaga sejenak, sehingga ia terus-menerus bekerja, seperti dilansir Telegraph, Senin (2/9/13).

Masalah kesiagaan otak ini tak hanya memberi efek pada siang hari, tetapi juga pada malam hari. Sebab orang tersebut akan lebih sering terjaga karena mereka tidak bisa menghentikan pikiran-pikiran yang muncul di kepalanya.

Untuk menemukan hubungan antara melamun dan insomnia, tim peneliti dari University of California membandingkan scan otak dari 25 orang dengan insomnia primer dan 25 orang tanpa gangguan tidur. Mereka menemukan bahwa keduanya sama-sama kompeten menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan memori, namun orang dengan insomnia primer tidak bisa mengendalikan pikirannya, serupa dengan melamun.

Scan yang dilakukan pada otak orang dengan insomnia primer mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa 'menutup' bagian di otak yang terkait dengan fungsi berpikir dan berkhayal. Akibatnya, mereka akan kesulitan jika diminta untuk fokus. Ini tentu membuat mereka kesulitan untuk bekerja di siang hari dan juga menjelaskan mengapa mereka mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari.

Orang-orang yang tidur dengan baik mampu mengaktifkan dan menonaktifkan daerah otak yang digunakan untuk melaksanakan fungsi berpikir dan berkhayal tadi, sehingga mereka mampu fokus lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas rumit.

Dr Sean Drummond, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa orang-orang dengan insomnia tak hanya mengalami kesulitan tidur di malam hari, tetapi juga membuat otak mereka tidak berfungsi dengan efisien di siang harinya.

"Tidak mengherankan bahwa seseorang dengan insomnia butuh kerja keras untuk bisa menyelesaikan aktivitas dan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan mereka yang tidurnya sehat," terang Dr Drummond.

Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep.


SUMBER
ILUSTRASI
0
1.1K
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.