Distributor : Riverroad Entertainment
Genre : Drama, Adventure, Biopic
Kemunafikan, sebuah unsur buruk dalam diri
manusia yang kadang menjelma menjadi
sebuah halangan seseorang menggapai
kebahagiaan yang sesungguhnya. Kalimat
tersebut disamping cukup menggambarkan
dasar dari film ini. Into The Wild, sebuah
film hasil rekaan actor-director peraih dua
piala Oscar, Sean Penn. Ceritanya sendiri
diadaptasi dari novel bestseller John Krakaeur,
yang sebenarnya adalah kisah nyata dari si
tokoh utama. Agak nyesel sih baru nonton
sekarang, secara film ini rilisan tahun 2007,
hehehe seperti postingan saya sebelum ini,
minggu lalu saya memang meluangkan waktu
libur saya untuk menonton banyak film lama
bagus yang belum ditonton.
Dibintangi oleh Emile Hirsch dengan sangat
baik sebagai tokoh sentral, Into The Wild
diramaikan oleh beberapa aktor sebagai
pemeran pembantu, antara lain Hal Holbrook
yang berhasil meraih satu nominasi Oscar
berkat perannya di film ini, ada juga Kristen
Stewart, Vince Vaughn, bahkan Zach
Galifianakis yang sampai sekarang saya masih
lupa karakter apa yang ia perankan, hehehe.Ya
walaupun dengan porsi tidak banyak, karakter
yang mereka perani sangat membantu
terealisasinya kisah yang mengagumkan dan
inspiratif dalam film ini. Into The Wild pada
tahun 2008 lalu hanya mampu mendapat dua
nominasi Oscar, suatu hal yang cukup saya
pertanyakan. Ya tidak selamanya Oscar bisa
dijadikan tolak ukur mengenai kualitas sebuah
film, tergantung bagaimana seseorang
menikmati film itu, mendapat setinggi apa
kualitas film itu, sejauh mana film itu bisa
meraih hati kita, dan setinggi apa pikiran kita
dalam mencerna isi sebuah film. Singkat kata,
Be Yourself!
Christopher Johnson McCandless (Emile
Hirsch) adalah seorang pria muda
berpendidikan yang berprestasi tinggi. Tidak
sekedar pintar dalam pendidikannya, Chris
memiliki kepribadian yang baik, rendah hati,
dan pemikiran dewasa yang bijaksana. Paska
kelulusan dirinya dari Universitas Emory,
Chris yang usianya tergolong muda, 22 tahun,
memutuskan untuk pergi meninggalkan
keluarganya dan memulai kehidupan dengan
caranya sendiri, yaitu menjalani petualangan
di alam bebas. Dengan cara kehidupan Chris
yang baru tersebut, ia rela meninggalkan
segala unsur-unsur kehidupan lamanya,
seperti uang, telepon, bahkan kekayaan yang
dimilikinya.
Tindakan berani Chris ini tentu saja dipicu
oleh maksud, yaitu keadaan keluarganya yang
penuh dengan kepalsuan, dan juga kehidupan
manusia yang terlalu bergantung pada harta
semata. Keputusan Chris ini tentu saja
membuat keluarganya cemas, orang tua Chris
yang pada awalnya mengira putranya tersebut
sedang menuntut ilmu di Atlanta semakin
khawatir ketika menemukan Chris telah lama
menghilang. Segala cara dilakukan mereka
untuk mencari tahu keberadaan Chris, tetapi
sayangnya dengan bantuan polisi pun
keberadaan Chris tidak dapat dilacak.
Walaupun begitu, Chris tetap menjalin
hubungan dengan adiknya, Carine (Jena
Malone), lewat surat menyurat. Di dalam
perjalanan kehidupan barunya Chris bertemu
dengan banyak teman baru dan mendapat
banyak pengalaman berharga. Semua ini
dilakukannya untuk mencari arti dari
kehidupan dan mengembangkan kedewasaan
dalam dirinya.
Amazing, superb, outstanding, powerful,
bagus, keren, cakep,...., ah masih banyak kata
yang pantas menggambarkan kesempurnaan
film ini. And when I'm done watching this,
Into The Wild easily become one of my
favourite film all-the-time. Skema
perpindahan kisah atau bisa dibilang alur
cerita yang diusung adalah flashback/
campuran, dimana cerita mengalir maju
mundur sesuai timing yang diatur dari buku
aslinya. Selain itu cerita dibagi kedalam
beberapa bab, sama halnya seperti sebuah
buku, satu cara yang saya suka sehingga
kerennya lebih kerasa bagi saya. Saya suka
banget sama karakter Chris, bagaimana
karakternya yang memiliki kemarahan
tersendiri pada kepalsuan yang tumbuh dalam
diri manusia. Walau faktor Chris dalam
memulai cara hidup baru salah satunya adalah
masalah keluarga, tapi menurut saya bukan
itulah yang coba disampaikan pada banyak
orang. Into The Wild pada dasarnya
mengkritisi pola pikir manusia secara
universal, bukan menggurui tentang masalah
kekeluargaan. Semua arah pikiran dan tujuan
Chris seakan menyindir pola hidup maupun
tingkah laku manusia yang sering
menginginkan kebahagiaan dengan banyak
menutupi black-hole dalam dirinya, dengan
menambalnya dengan segudang kepalsuan,
dan tidak jarang merugikan potensi atau
kepribadian orang terdekat yang tanpa
disadari memiliki tingkat timbul depresi yang
sangat besar.
Banyak poin yang saya dapat tentang seorang
Chris. Pertama, Chris memiliki kecermelangan
hati yang sangat menawan, maksud saya
mudah disukai atau easy-going. Bagaimana
seorang Chris mampu membuat banyak teman
barunya terharu akan kehadiran dan
kepergiannya. Keduam bagaimanapun
keteguhan hatinya dalam mengambil
keputusan besar ini, tetap saja jauh di benak
hati manusia akan timbul perasaan dilematis;
apa semua yang saya lakukan benar?, hal ini
saya simpulkan dari adegan telepon umum.
Ketiga, sosok Chris bukanlah sosok untuk
dibenci, dan juga bukan untuk dicintai.
Mengapa bukan untuk dibenci? Tidak lain
karena arah pandang jiwa dan otak Chris yang
sangat dewasa dan penuh kebijaksanaan. Dan
juga karena semangat besar dalam diri Chris
dalam mencapai tujuan dan impian. Tapi buat
saya hal positif tersebut timbul dalam diri
Chris dan ia ekspresikan hanya dalam
petualangannya. Kenapa saya tidak setuju
bahwa keputusan dalam meninggalkan
keluarganya bukanlah suatu kedewasaan?
Chris memang membenci tatanan kehidupan
manusia, karena tidak sejalan dengan dirinya,
yang terutama adalah kepalsuan. Tapi ingat,
semua tindakan Chris ini tanpa ia sadari
adalah juga kepalsuan. Langkah besar yang ia
ambil tidak bisa dikelak sebagai suatu
kebohongan. Bagaimana Chris membohongi
dirinya dengan menutupi 'black-hole'-nya
dengan lari dari kenyataan hidup. Selain itu
apa ia tidak memikirkan sedalam apa
penderitaan keluarganya karena
kepergiannya?.
Tapi sekali lagi jangan salah, poin ketiga yang
saya jabarkan barusan bukanlah suatu
kekurangan atau hal meleset dalam film. Hal
tersebut semakin menggurui kita untuk pintar
dalam mengambil keputusan, sebijak dan
sedewasa apapun faktornya. Into The Wild
adalah salah satu film terbaik yang pernah
ada, segala unsur dikerjakan sangat baik,
tanpa menghiraukan ataupun menginggalkan
black-hole dalam proses pembuatan film. Hal
teknik yang membantu kebaikkan film juga
sangat saya suka, mulai dari sinematografi dan
editing yang disusun sedemikian rapi dengan
landscape panorama alam yang amazingly
cool!! Soundtrack dan score yang diisi oleh
Eddie Vedder juga layak diancungi jempol,
saya suka musiknya, semakin nambah
intensitas keharuan film. Memang sih
endingnya depressing, tapi namanya juga kisah
nyata, ya mau diapain lagi. Quote yang
mengakhiri film ini adalah 'happiness only
real when shared' , semakin menekankan
bahwa apa yang dilakukan Chris adalah
kesalahan besar. Untung banget ia akhirnya
sadar dua tahun kehidupan akhirnya dalah
suatu kepalsuan, terlihat dari note-nya yang
akhirnya memakai nama aslinya.
Talking point...
Into The Wild adalah sebuah true-story
yang berbicara mengenai cara
menghadapi masalah, kedewasaan,
kemanusiaan, dan juga penyesalan. Ngga
tau lagi harus ngomong apa, pokoknya
Into The Wild bagus banget. Banyak
banget quote-quote bagus yang
melingkupi jalannya film. Into The Wild
sukses mempesona saya, dengan segala
keindahan alur cerita yang bener-bener
dalem dan banyak momen memorable
yang berbeda-beda, dari yang sedih,
bahagia, lucu, dan diakhiri dengan
pemilihan depressed-moment. Luar
biasa!!
nah satu hal yang bisa di ambil hikmahnya dari Film ini
menurut ane adalah : Sehebat apapun perjalananmu, Seindah apapun tempat yg sudah kamu datangi, dan apapun hal besar yang sudah kamu lakukan ... itu tidak akan seBahagia kecuali kamu bisa membaginya dengan orang lain... bener ga gan ???
hehe
ane berkaca kaca liat film nya
paling kesel yg udah cape cape berburu eh ternyata pas mau di Asepin ( biar awet ) malah udah belatungan
terus pas si supertramp nya ngelubangin ikat pinggang karna perutnya ngecilin jrg makan
sungguh film hebat dengan aktor yang akting nya pol abis