- Beranda
- The Lounge
[Salut + Miris] Bocah Kembar Siswa Paket C Bobol Situs PANDI
...
TS
dumbhitrobz
[Salut + Miris] Bocah Kembar Siswa Paket C Bobol Situs PANDI
Quote:
Semoga tidak repost
Quote:
Quote:
Bocah Kembar Siswa Paket C Bobol Situs Pengelola Nama Domain Internet Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO- Sepasang bocah kembar asal Dusun Ploso Jenar, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupatem Ponorogo Jawa Timur dilaporkan karena membobol situs PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Dua bocah tersebut tengah menghadapi sidang di Pengadilan Negeri setempat.
Adalah DBR dan ABR, kelahiran Oktober 1994 (16 tahun) ini mulai masuk ke sistem PANDI sekitar 2010 silam. Sejak itulah, bocah kembar ini mulai meretas situs penyedia jasa registry domain .id ini.
Sekitar setahun kemudian, pengelola PANDI merasa sistem keamanannya rusak. PANDI pun melaporkan ke divisi cyber crime Kementerian Komunikasi dan Informatika. Setelah melalui proses penyelidikan, baru 2013 silam, DBR dan ABR disidang di Pengadilan Negeri Ponorogo dengan nomor perkara 395/ Pid. Sus/ 2013/ PN. PO.
Oleh Majelis hakim (yang semula diketuai Muslim SH kemudian diganti Putu Gede Novyrta, SH, Mhum), didakwa 8 januari 2014 silam. Hakim memberikan dakwaan: Primair pasal 48 (1) jo pasal 32 (1) uu no.11/2008 tentang iiformasi dan transaksi elektronik jo pasal 55 (1) KUHP, Subsidair 46(1) jo pasal 30(1) uu 11/2008 jo psl 55 KUHP.
Bagaimana kedua bocah ini bisa membobol situs PANDI? Menurut pengacaranya,
Mohammad Pradhipta Erfandhiarta SH dari kantor Pengacara Ernawati SH, MH and Friends DBR dan saudara kembarnya ABR memakai cara yang cukup sederhana. Mereka hanya memanfaatkan fasilitas gratisan dari mozilla.
"Kedua bocah ini cuma menggunakan software tamper data (aplikasi plug in gratisan dari mozilla)," kata Pradhipta kepada Tribunnews.com.
Menurut Pradhipta, ABR dan DBR memang masuk ke sistem situs PANDI tapi tidak melakukan kegiatan yang merusak. Mereka cuman menduplikasi nama domain,diaktifkan secara ilegal,tapi tidak pernah dijua.
"Mereka tidak pernah membuat situs yang diduplikasikannya ini menjadi komersil dan domain-domain yang mereka aktifkan tidak pernah diisi apa-apa," sambung pria yang disapa Dipta ini.
Uniknya lagi, DBR dan ABR ini saat ini tidak menempuh di pendidikan formal. Keduanya baru saja menyelesaikan Ujian Nasional di pendidikan informal Kejar Paket C.
Dalam persidangan yang berlangsung tertutup ini, dari keterangan sejumlah saksi terungkap kalau saat melapor PANDI tak tahu kalau mereka melaporkan dua orang remaja ini. Semula pihak PANDI mengira akan menghadapi hacker anak-anak. PANDI baru menyadari saat kedua bocah ini dihadirkan di sidang.
Quote:
Cuman pake add-ons Mozilla Tamper Data, kedua bocah ini bisa melakukan proses reservasi domain-domain dibawah naungan PANDI gan
Setelah tau ada celah, kedua bocah malah hendak dijeblosin ke penjara
NB : Ane pribadi, 5 taun kuliah di TI masih heran dengan kemampuan analisis duo bocah ini gan, membaca alur request response sebuah web itu bukan perkara gampang.
Setelah tau ada celah, kedua bocah malah hendak dijeblosin ke penjara
NB : Ane pribadi, 5 taun kuliah di TI masih heran dengan kemampuan analisis duo bocah ini gan, membaca alur request response sebuah web itu bukan perkara gampang.
Quote:
Ada berita tambahan
Quote:
Hacker Bocah Asal Ponorogo Kerap Dibully Teman Sebaya
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO- DBR dan ABR, sepasang bocah kembar asal Ponorogo yang disidang karena meretas situs PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) ternyata memiliki kisah pilu dalam kesehariannya. Kedu remaja ini ternyata jadi 'korban' bully oleh teman sebayanya.
Pembawaan DBR dan ABR ini sejak kecil memang tertutup. Sejak SD, remaja kelahiran Oktober 1994 ini cenderung kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya karena setiap bergaul, keduanya sering dibully.
Karena itu, keduanya tak pernah lama bersekolah di satu tempat. Pasangan kembar asal Dusun Ploso Jenar, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ini kerap pindah sekolah.
"Sejak mereka di SD, DBR dan ABR sudah di bully teman-temannya jadi sampai pindah-pindah sekolah," kata pengacara DBR dan ABR, Mohammad Pradhipta Erfandhiarta SH.
DBR dan ABR ini saat ini tidak menempuh di pendidikan formal. Keduanya baru saja menyelesaikan Ujian Nasional di pendidikan informal Kejar Paket C.
Pengacara dari kantor Pengacara Ernawati SH, MH and Friends ini menceritakan, keseharian kliennya ini di rumah nyaris tak ada teman. Hanya komputer yang setia mereka ajak berkomunikasi. Keduanya sangat jarang keluar rumah, kecuali salat berjamaah ke Masjid sekitar rumahnya.
"Keduanya nyaris gak pernah keluar rumah kecuali ke Masjid. Tidak pernah main sama anak sebayanya di lingkungan. Mainnya ya cuma sama komputer," kata Pradhipta kepada Tribunnews.com.
Melihat gejala anaknya, orangtua DBR dan ABR sempat dibawa ke psikiater di Malang. Hasil diagnosa medis menyebutkan, anak ini tergolong anak yang memerlukan penanganan khusus.
Seperti dilansir Tribunews.com, sepasang bocah kembar asal Dusun Ploso Jenar, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupatem Ponorogo Jawa Timur dilaporkan karena membobol situs PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Dua bocah tersebut tengah menghadapi sidang di Pengadilan Negeri setempat.
Keduanya mulai masuk ke sistem PANDI sekitar 2010 silam. Sejak itulah, bocah kembar ini mulai meretas situs penyedia jasa registry domain .id ini.
Sekitar setahun kemudian, pengelola PANDI menyadari sistem keamanannya rusak. PANDI pun melaporkan 'Hacker' ini. Setelah melalui proses penyelidikan, baru 2013 silam, DBR dan ABR disidang di Pengadilan Negeri Ponorogo dengan nomor perkara 395/ Pid. Sus/ 2013/ PN. PO.
Oleh Majelis hakim (yang semula diketuai Muslim SH kemudian diganti Putu Gede Novyrta, SH, Mhum), didakwa 8 januari 2014 silam. Hakim memberikan dakwaan: Primair pasal 48 (1) jo pasal 32 (1) uu no.11/2008 tentang iiformasi dan transaksi elektronik jo pasal 55 (1) KUHP, Subsidair 46(1) jo pasal 30(1) uu 11/2008 jo psl 55 KUHP.
DBR dan saudara kembarnya ABR memakai cara yang cukup sederhana. Mereka hanya memanfaatkan fasilitas gratisan dari browser mozilla firefox.
Quote:
Ane mohon opini agan2 yang banyak tau soal etika hacking, karena disini keduanya sudah pernah mengirim pesan ke admin PANDI soal celah yang terbuka di sistem mereka.
Bukannya mengevaluasi sistem, malah menuntut di persidangan, kasian bocah ini gan, duo jenius yang masa depannya bakal suram
Bukannya mengevaluasi sistem, malah menuntut di persidangan, kasian bocah ini gan, duo jenius yang masa depannya bakal suram
Quote:
Sekian trit ane gan, kalo ada komen yang berkenan nanti ane muat di page one
0
14.3K
Kutip
141
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya