- Beranda
- Berita dan Politik
[ga dapat daging tulangpun jadi] Dekati PKS, Prabowo Komunikasi dengan Ustad Hilmi
...
TS
sonsevenine
[ga dapat daging tulangpun jadi] Dekati PKS, Prabowo Komunikasi dengan Ustad Hilmi
Quote:
Dekati PKS, Prabowo Komunikasi dengan Ustad Hilmi
Jakarta - Partai Gerindra benar-benar serius untuk mengusung koalisi tenda besar dengan mengajak banyak partai untuk bergabung. Selain terus menjaga silaturahmi dengan PAN dan PKB, Gerindra makin intensif mendekati PKS dan Golkar.
Sebelumnya capres Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah pernah menemui Presiden PKS Anis Matta. Menurut Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, saat ini Prabowo sedang menjalin komunikasi dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
"Kita jajaki terus dengan PAN, PKB, PKS. Kita terus menjajaki. Sekarang Prabowo sedang komunikasi dengan PKS di Bandung, dengan Ustad Hilmi. Kita terus komunikasi politik," kata Fadli di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jaksel, Rabu (23/4/2014).
Selain dengan PKS, Gerindra kini mulai mendekati Partai Golkar. Komunikasi-komunikasi awal mulai dibangun termasuk ketika Fadli bertemu dengan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie di perayaan ulang tahun Titiek Soeharto, Minggu (20/4) lalu.
"Kita ada komunikasi dengan Golkar. Saya sudah ketemu Bang Ical dan tokoh-tokoh pimpinan lain. Pas ultah Mbak Titiek saya ketemu Ical. Kita ngobrol santai, saya bilang ke Bang Ical bergabung saja dengan kita," kata Fadli sambil tertawa.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga sempat mengungkapkan hal yang sama yaitu bahwa komunikasi antara Golkar dan Gerindra sudah terjalin baik.
"Komunikasi dengan Golkar baik. Maju dan bagus. Kita menjajaki peluang kerjasama dalam koalisi. Nampaknya ada titik baik yang bisa ditemukan, keduanya ingin Pemilu yang tidak terlampau panjang sehingga diharapkan Gokar dan Gerindra bisa ketemu," kata Muzani di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jaksel, Senin (21/4).
bukan kompasiana
Quote:
Prabowo: Partai Lain Itu Tukang Pura-pura
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengklaim partainya merupakan satu-satunya partai politik yang memperjuangkan UUD 1945, terutama Pasal 33, secara murni dan konsekuen. (Baca: Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo)
Prabowo mencontohkan Partai Golkar, tempat dia pernah menjadi bagian dari partai itu, yang dalam AD/ART-nya tidak pernah menyinggung UUD 1945, khususnya Pasal 33. "Masalah bagi bangsa Indonesia adalah kita meninggallkan Pasal 33," kata Prabowo. "Berarti kita mengizinkan kapitalisme yang tidak terkendali."
Pernyataan ini dia sampaikan saat bertemu Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), Agum Gumelar, dan sejumlah petinggi Pepabri di kantor organisasi itu, di Jakarta, Selasa, 22 April 2014.
Pembicaraan yang semestinya tertutup bagi wartawan ini bocor lantaran pengeras suara yang dipakai Prabowo saat berbicara ternyata menyalurkan suaranya hingga ke luar ruangan pertemuan. (Baca: Gerindra Tutup Peluang Prabowo Jadi Cawapres)
Menurut Prabowo, dari data yang dia kumpulkan, ada bukti bahwa sejak 1998 hingga sekarang ini kondisi ekonomi Indonesia tak kunjung membaik. "Tapi memburuk," ujar eks Komandan Jenderal Kopassus ini.
Karena itu, Prabowo menambahkan, dia kemudian mendirikan partai baru lantaran ingin melakukan perubahan yang damai dan konstitusional. "Di partai lain, filosofi ini tidak dihiraukan. Mereka hanya pura-pura, hanya lips service terhadap Pasal 33."
Menurut Prabowo, dengan berpedoman pada Pasal 33 UUD 1945, Indonesia bisa dengan cepat menuju ke arah perubahan. "Kami akan kunci. Tidak mungkin lagi ada kekayaan negara yang beredar ke luar," kata dia.
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina sekaligus calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengklaim partainya merupakan satu-satunya partai politik yang memperjuangkan UUD 1945, terutama Pasal 33, secara murni dan konsekuen. (Baca: Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo)
Prabowo mencontohkan Partai Golkar, tempat dia pernah menjadi bagian dari partai itu, yang dalam AD/ART-nya tidak pernah menyinggung UUD 1945, khususnya Pasal 33. "Masalah bagi bangsa Indonesia adalah kita meninggallkan Pasal 33," kata Prabowo. "Berarti kita mengizinkan kapitalisme yang tidak terkendali."
Pernyataan ini dia sampaikan saat bertemu Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), Agum Gumelar, dan sejumlah petinggi Pepabri di kantor organisasi itu, di Jakarta, Selasa, 22 April 2014.
Pembicaraan yang semestinya tertutup bagi wartawan ini bocor lantaran pengeras suara yang dipakai Prabowo saat berbicara ternyata menyalurkan suaranya hingga ke luar ruangan pertemuan. (Baca: Gerindra Tutup Peluang Prabowo Jadi Cawapres)
Menurut Prabowo, dari data yang dia kumpulkan, ada bukti bahwa sejak 1998 hingga sekarang ini kondisi ekonomi Indonesia tak kunjung membaik. "Tapi memburuk," ujar eks Komandan Jenderal Kopassus ini.
Karena itu, Prabowo menambahkan, dia kemudian mendirikan partai baru lantaran ingin melakukan perubahan yang damai dan konstitusional. "Di partai lain, filosofi ini tidak dihiraukan. Mereka hanya pura-pura, hanya lips service terhadap Pasal 33."
Menurut Prabowo, dengan berpedoman pada Pasal 33 UUD 1945, Indonesia bisa dengan cepat menuju ke arah perubahan. "Kami akan kunci. Tidak mungkin lagi ada kekayaan negara yang beredar ke luar," kata dia.
tempo
boleh komentar tapi yg sopan, yg mau ngakak jgn keras keras
0
7.1K
Kutip
108
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
679.9KThread•48.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya