Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ebsanstevenAvatar border
TS
ebsansteven
CAPRES?? Jokowi, ARB atau Prabowo??
Selalu menarik menyimak setiap kata, lakon, bahasa tubuh, dan gaya hidup para Capres kita ini, belum lupa kita betapa bos kita pak Prabowo berapi-api saat kampanye di beberapa tempat agar jangan memilih capres boneka. Mata kita saat itu langsung tertuju kepada Jokowi, capres PDIP yang telah ditugaskan oleh ibu Megawati bertarung mengikuti capres melalui PDIP. Kita memang sependapat bahwa Jokowilah yang dikatakan oleh pak Prabowo.

Prabowo yakin betul bahwa penunjukan Jokowi adalah perpanjangan tangan Megawati, dia yakin, jika suatu saat Jokowi yang terpilih jadi Presiden, maka Megawatilah yang mengendalikan pemerintahan Jokowi. Jika Prabowo tidak terbawa emosi, sebenarnya dia juga bertanya pada dirinya sendiri, apakah benar Jokowi dapat dikendalikan? Mengapa? Sebab Prabowo lah salah satu pendukung Jokowi pada pertarungan Pilkada DKI. Pertanyaannya sekarang, sejak Jokowi terpilih jadi Gubernur, bisakah Prabowo atau Megawati mengendalikannya, menyetirnya? Semua kita saksi dalam konteks Jokowi Ahok memerintah Jakarta, tidak ada seorangpun yang mengendalikan mereka berdua.

Maka bisa dipastikan, jika Jokowi nanti terpilih jadi Presiden, rumus yang sama masih tetap berlaku, tidak ada yang bisa intervensi, karena karakter beliau memang seperti itu. Dia yakin betul dengan kebijakan yang diambilnya karena setiap keputusan dan kebijakannya pasti berdasarkan permasalahan di lapangan. Mottonya adalah lapangan, lapangan dan lapangan.

Di saat pak Prabowo berkoar-koar tentang capres boneka, di saat yang sama Jokowi tidak menanggapi dan seperti biasa, dia anggap angin lalu. Dia yakin betul bahwa tidak perlu dia menjawab apakah Jokowi capres boneka apa tidak. Yang menarik, saya teringat dengan Didik J Rachbini, orang PAN, yang pernah seterunya ketika PILKADA Jakarta, ketika itu Didik J R mengatakan ada faktor Tuhan dalan setiap kemenangan Jokowi.[removed]void(0);

Benarlah apa yang dikatakan Prof. Didik J.R. di dalam diri Jokowi, tangan Tuhan bekerja, sehingga siapapun yang menghujatnya, siapapun yang menghinanya, maka itu adalah pekerjaan iblis atau setan. Mengapa?

Pertama, Tuhan adalah pemegang otoritas tertinggi di dalam kehidupan ini, sehebat apapun manusia, belum pernah sejarahnya mengalahkan kekuatan Tuhan. Tuhan sangat berkuasa atas kita ciptaannya, sehebat-hebatnnya kita ingin meninggikan jabatan kita maka Tuhan adalah Yang lebih tinggi, seperti ada tertulis, Barang siapa meninggikan diri, dia akan direndahkan, begitu sebaliknya, barangsiapa merendahkan diri, dia akan ditinggikan. Dan ini yang terjadi dengan Jokowi, dia selalu merendahkan diri, sarannya setiap kali bertemu dengan pendukungnya, jangan sombong, tetap rendah hati dan tetap bekerja keras. Inilah yang membuat Jokowi ditinggikan, karena Tuhan bekerja di dalam dirinya.

Kedua, Tuhan tahu, Jokowi bekerja untuk kebaikan ciptaan Tuhan (rakyat), maka Tuhan akan memilihnya dan akan membantu Jokowi di dalam mencapai posisi dan melaksanakan tugas yang Tuhan percayakan kepada dia. Jokowi ada untuk rakyat, dia utusan Tuhan dalam Pemerintah. Maka Jokowi tidak akan pernah meninggalkan Tuhan, sebab dia tahu, jabatan yang diberikan kepadanya adalah amanah. Maka tak heran jika para kompetitor sangat kesusahan melawannya. Kekuatan Jokowi adalah kekuatan doa dari para rakyat yang menginginkannya menjadi Pemimpin mereka masing-masing.

Dan inilah tanda-tandanya yang bisa kita lihat, di samping yang dulu-dulu, sudah banyak artikel yang membahasnya. Yang terbaru adalah ketika Prabowo mengatakan jangan pilih capres boneka, yang tadinya mata kita tertuju kepada Jokowi, maka di saat yang bersamaan ada kasus capres ARB, yang sedang plesiran ke Maladewa dengan Marcela, Olivia Zalianti dan Aziz. Dalam video yang di unggah di youtube itu terlihat ARB sedang memeluk boneka.

Percaya, tidak percaya, ketika orang-orang masih sibuk menduga-duga siapa capres boneka yang disebut Prabowo, maka di saat yang bersamaan publik langsung memberi ARB stempel Capres Boneka. Hal itu juga diperkuat oleh istri ARB bahwa ARB adalah penggemar boneka dan sering memeluk boneka di rumah mereka. Jumpa pers yang diadakan oleh ARB dan keluarga beserta sekjen Golkar di Semarang, yang mengakui kebenaran video itu, akan membuat publik terus teringat dengan ARB yang senang dengan boneka.


Apa konsekwensi logisnya?[removed]void(0);

Pertama, Prabowo bisa dipastikan tidak akan menggunakan capres boneka lagi untuk menyerang Jokowi, sebab yang bakal kena adalah ARB dan Golkar. Prabowo pasti berpikir ulang untuk mengatakan capres boneka ini, karena orang-orang Golkar adalah sahabatnya dan masa lalunya, dia pasti berpikir seribu kali untuk mengulang capres boneka ini. Inilah yang saya sepakat dengan Prof Didik J.R, bahwa tak perlu Jokowi membalas tuduhan Prabowo, dengan menunjukkan ARB capres penggemar boneka. Ini yang saya artikan, pekerjaan Tuhan di dalam diri Jokowi.

Kedua, Ketika Prabowo tidak konsisten memakai istilah itu lagi, maka publik langsung memberikan stempel kepada Prabowo, capres pemarah, capres grasa grusu. Akibatnya apa? publik akan meninggalkannya. Dilema bagi Prabowo, sebab tidak ada lagi moment yang dapat menjatuhkan Jokowi. Maka bisa dipastikan Jokowi semakin kuat dan berlari kencang. Satu Putaran cukup bagi Jokowi untuk memenangkan pertandingan ini.

Menarik melihat apakah Prabowo masih menggunakan istilah capres boneka, sebab itu bisa berarti ARB dan bukan Jokowi, siapkah Prabowo menambah musuh, Golkar? Sang Jenderal kembali meradang…..[removed]void(0);
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.2K
19
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.