Di Kamar 136 Hotel Borobudur

Kelopak mata Bripda Richard Gultom (56) merem melek saat kemaluannya dikaroke teman wanitanya. Tapi beberapa detik kemudian, polisi itu tumbang, kepalanya kejedot tembok lalu tewas.

DELITUA, JAM 10.00 WIB
Belum diketahui pasti apa penyebab kematian polisi yang bertugas di Ba Bid Dokkes Polresta Medan itu. Tewas karena mengkonsumsi obat kuat, atau gak kuat saat kemaluannya dikaroke teman wanitanya. Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidikinya.

Informasi dihimpun, Selasa (15/4) malam polisi yang tinggal di Jalan Sei Rotan, Pasar 10, Gang Azir Amal, Medan Tembung, itu menjemput teman wanitanya, Sofiah boru Hasibuan (24) di rumahnya di Pasar 10, Gang Sahabat Tembung. Lalu dengan mengendarai mobil Toyota Avanza BK 1913 TJR, Bripda R Gultom dan janda beranak 2 itu menuju ke Hotel Borobudur, Jalan Jamin Ginting Medan.

Tepat jam 21.30 wib, mereka pun tiba di hotel kelas melati itu. Usai memesan kamar, R Gultom dan Sofiah cek ini di kamar 136.
Dalam kamar, R Gultom langsung mandi, kemudian menyusul Sofiah begitu R Gultom selesai. “Begitu aku keluar kamar mandi, abang itu langsung menyuruh aku karoke, katanya biar cepat terangsang,” kata Sofiah boru Hasibuan saat dimintai keterangannya di Mapolsek Delitua.

Beberapa menit kemudian, peristiwa itu pun terjadi. Mendadak Bripda R Gultom tumbang, kepalanya membetur dinding. “Gak tau kenapa, gak lama kuhisap kemaluannya dia tumbang. Kepalanya sempat kejedot dinding. Memang ada kulihat dia makan pil viagra,” terang Sofiah.

Sofiah yang panik sempat memberi minum R Gultom dengan air mineral. Tapi R Gultom malah terkencing-kencing. Panik melihat itu, Sofiah merebahkan R Gultom di tempat tidur. Janda beranak 2 itu tambah panik saat melihat R Gultom sekarat. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, Sofiah teriak minta tolong.

Teriakan Sofiah mengundang perhatian. Iman (22), pegawai hotel membawa R Gultom ke RSU Medica. Namun belum sempat mendapat perawatan, R Gultom meregang nyawa. Sofiah yang ketakutan lalu menghubungi R boru Tampubolon, istri R Gultom. “Begitu meninggal, langsung kuhubungi istrinya, bilang kalau suaminya meninggal,” terangnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Delitua melalui Kanit Reskrimnya, Iptu Martualesi Sitepu SH mengaku sudah mengambil keterangan Sofiah boru Hasibuan. “Saksi sudah kita ambil keterangannya dan mayat korban kita evakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk divisum, namun pihak keluarga menolak mayat korban diotopsi. Sementara keterangan istri korban, jika korban ada mengidap penyakit jantung,” kata Martualesi Sitepu.(tim)
sumber
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masih belum diketahui pasti apa penyebab kematian, kemungkinan besar karena penyakit jantung. Bukan karena sedotan si janda beranak 2