Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LilixmenAvatar border
TS
Lilixmen
dialog dengan jin muslim tentang segitiga bernuda part 1
Dialog
Dengan Jin Muslim, Ini
adalah sebuah judul buku
yang sangat ane suka dan
mungkin juga oleh sobat
sobat yang suka dengan
dunia gaib , seperti masalah
Jin, Iblis, Dajjal dan yang
gaib-gaib lainnya,....
Selamat membaca....
Di dalam sebuah buku
yang berjudul Hiwar
Shahafiy Ma’a Jinni Muslim
yang ditulis oleh ahli
spiritual berkebangsaan
Saudi Arabia Muhammad
Isa Daud. Dengan
perantara tubuh manusia
beliau telah berhasil
melakukan percakapan
dengan dengan Jin yang
beragama islam, dan mengabadikan dalam sebuah buku.
Dalam percakapan tersebut beliau mencoba mengorek-ngorek
keterangan darinya berupa misteri- misteri besar dikalangan manusia
yang salah satunya adalah tentang kebohongan yang sudah berhasil
ditanamkan oleh bangsa Syetan pada kalbu umat manusia bahwa roh
orang yang meninggal terkadang bergantayangan di dunia (menentang
faham ‘hari pembalasan kubur’).
Yang lainnya, yang akan dibahas disini adalah menguak misteri
apakah / siapakah sebenarnya UFO (Unidentified Flying Object) yang
dianggap makhluk luar angkasa mendatangi bumi. Sedangkan sampai
sekarangpun belum ada teori pasti dari para ahli bahwa memang
terdapat planet di jagad raya ini yang dihuni oleh makhluk lain selain
manusia. Hal inipun telah menjadi salah satu project khusus FBI, CIA
maupun NASA yang hingga kini hasilnya masih berupa asumsi dan
teori-teori sementara saja tentang siapa sebenarnya makhluk UFO itu.
Juga akan diurai keterangan darinya tentang apakah sebenarnya
misteri yang tersimpan di kawasan Segitiga Bermuda yang telah
menghilangkan beberapa kapal maupun pesawat. Hingga kini kawasan
tersebut menjadi momok dikalangan manusia untuk melewatinya.
Sekelumit Tentang Jin Muslim Tersebut Jin muslim yang berdialog
dengan penulis tersebut berasal dari Bombay, India. Sebelumnya dia
adalah pemeluk agama lain.
Berumur 180 tahun (Usia Muda dikalangan Jin) menurut
pengakuannya. Menurut kabarnya setelah dia masuk Islam, diikuti
pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan pengawal-
pengawal dan pendampingnya. Jin tersebut adalah pemimpin besar,
punya pengaruh dan wibawa dikalangannya, di Bombay. Dengan
usaha yang menghabiskan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit,
Muhammad Isa Daud akhirnya berhasil mengundangnya melalui
tubuh seorang laki-laki untuk akhirnya melakukan percakapan
dengannya yang berhasil direkam dan diabadikan dalam sebuah buku.
Sayangnya saya belum berhasil mendapatkan rekaman tersebut.
6 hal yang diungkap yaitu :
1. Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan mahluk Luar
Angkasa (Alien)
2. Makhluk Luar Angkasa dan Sedikit Rahasia Tentangnya
3. Menjelajah Segitiga Bermuda
4. Segitiga Formosa dan Kepemimpinan Iblis
5. Tentang Pesulap David Copperfield
6. Runtuhnya anggapan tentang menghadirkan arwah / arwah
gentayangan.
Masih Adakah Iblis Pada Zaman Ini? (Sebagian kutipan terjemah dari
buku tersebut) Kita semua mengetahui siapakah makhluk yang
menyebabkan kakek moyang kita Nabi Adam AS dan istrinya Hawa
diusir dari syurga oleh Allah SWT. Adalah suatu yang baru sama sekali
bagi dunia ini, dengan izin Allah, berisi banyak temuan-temuan baru
yang mengejutkan, sekaligus merupakan jawaban bagi berbagai
persoalan yang selama membingungkan para sarjana dan cendikiawan
dunia, sekalipun sangat sulit menundukkan hal itu dalam penelitian
ilmiah.
Akan tetapi semuanya itu adalah kebenaran semata, dan kebenaran
itu pulalah yang ingin penulis sodorkan kepada dunia Islam
khususnya dan dunia umat manusia secara keseluruhan, lebih
khususnya lagi kepada para peneliti yang ingin menemukan jawaban
bagi persoalan-persoalan yang membingungkan itu.
Dengan itu penulis berharap semoga mereka terbebas dari
kebingungan dan tidak lagi menghabiskan jutaan dollar. Sekedar
untuk melakukan pemotretan melalui satelit dan menghancurkan
tempat-tempat yang penuh misteri. Hendaknya tidak ada seorang pun
diantara pembaca yang beranggapan bahwa penulis menyodorkan
hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah
menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat
disediakan untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan
diri dari saya selama masa persembunyiannya.
Penulis pun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi
saya dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya.
Dia betul-betul takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang
dilakukan oleh Iblis dan pengikut-pengikutnya. Karenanya, terkadang
dia berpura-pura tertidur, sebagai siasat menghindarkan diri dari
kepungan musuh-musuhnnya. Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan
saya kepada Allah jugalah yang bisa meyakinkan dirinya untuk
menemui saya.
Saya juga harus mengajarkan kepadanya akidah, seraya menegaskan
bahwa barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan
segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang yang tidak takut
kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut kepada
segala sesuatu. Saya yakinkan pula kepadanya bahwa tipu muslihat
setan tidak ada artinya dalam nisbatnya dengan seorang muslim yang
beriman kepada Allah, baik dia Jin maupun manusia. Lantas, secara
tiba-tiba terjadilah dialog, sebagai berikut :
(huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan ‘P’ adalah untuk Penulis atau
Muhammad Isa Daud)
P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya
J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika
saya sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.”
P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau
masihnkecil?”
J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi
ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan
berkahnya kepadaku.”
P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahi engaku dengan masuk Islam.”
J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam…
P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya”
J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan
tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya
dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk
apa saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih
sedikit.
P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin,
atau hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?”
J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang
memiliki ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa.
Sedangkan jin, sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian
bayangkan. Ekor setan tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang
lainnya, sebagaimana yang selama ini digambarkan oleh manusia.”
P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar,
sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah
biasa-biasa saja?”
J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan, Ya,
sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya
dalam bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…”
P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?”
J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan
pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak
tempat. Demikian pula halnya dengan para penguasa yang
ditempatkan diberbagai pusat pemerintahannya yang sangat luas itu.”
P: “Dia juga punya singgasana bukan?”
J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut.
P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?”
(Lagi-lagi jin muslim sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak
mulai ketakutan).
Karena itu saya melanjutkan perkataan saya:
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim
hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak
menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada
Allah. Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil
menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya?
Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang
mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu
karena telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin
mantap dan yakin…”
P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut
Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang
disebutkan dalam Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan
mereka, mereka sampai disuatu tempat yang banyak airnya, dan
tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka melihat suatu umat yang
berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka, persis nyala
api. Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang mereka.
Dikejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu
adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal.
Dzulqarnain bermaksud menaklukkan mereka dan masuk kedalam
istana. Akan tetapi Bahram, Sang Filosof, melarangnya dan
memberitahu bahwa siapa yang masuk ke istana itu pasti akan
tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat keluar lagi, dan
ditawan oleh orang-orang yang ada di dalam istana itu. Beberapa
orang pernah masuk ke istana yang isinya tidak diketahui siapapun.
Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah itu
istana Iblis?”
J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali pula bukan.”
P: “Maksudnya bagaimana?”
J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke
istana yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak
perempuannya yang paling besar juga mempunyai istana dan
pengawal. Sedangkan anak-anaknya yang laki-laki memiliki istana
yang sangat besar, seperti yang dimiliki oleh para pejabat
pemerintahannya. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh
aktivitas penyesatan mereka terhadap umat manusia, dalam tujuan
merealisasikan cita-cita Iblis yang mereka anggap sebagai Tuhan
mereka.”
P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?” Sesudah ragu-ragu
sejenak, jin sahabat saya itu menjawab:
J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah
dalam firmannya dalam Al-qur’an , Dua lautan mengalir, dan
kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui
oleh masing-masing
(Arrahman: 20-21)
P: “Bagus sobat, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan
sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?” Dia terdiam,
kemudian menjawab:
J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu.”
P: “Tepatnya dimana?” desak saya. Dia terdiam dan berusaha
menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan kepadanya keyakinan
kepada Allah, sesudah itu saya melancarkan tembakan-
tembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya.
Sebagian diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian
lainnya akan saya tuturkan kemudian.
P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda
(Bermuda Triangle)? Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-
pura tidur. Dia tampak dalam kegelisahan yang belum pernah saya
lihat sebelumnya. Saya mendesaknya dengan berkata:
P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk
manusia, serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin,
adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-
pesawat dan kapal-kapal laut yang memasuki wilayah Segitiga
Bermuda, khususnya ketika para pilot dan nakhodanya adalah orang-
orang yang tidak mempunyai “benteng” dalam menghadapi serangan
setan? Kalaupun mereka selamat itu sangat langka dan hanya
merupakan pengecualian. Bukankah setan acap kali berpura-pura
menjadi orang yang selamat itu sekedar untuk membuat manusia
lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada diantara mereka
menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot angin putting
beliung.
Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa
menangkap bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan
meragukan pendapat saya. Kemudian dia berkata, “Sekali waktu nanti,
aku akan membeberkan kepadamu lebih dari itu…”
P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia,
insya Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau
tahu bahwa aku banyak tahu tentang hal itu.”
J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.”
P: “Sebenarnya peristiwa yang menimpa ekspedisi ke-194 , berikut
ekspedisi-ekspedisi selanjutnya, yang telah membongkar adanya
Segitiga Bermuda, bukanlah ekspedisi-ekspedisi yang pertama kali
mengalami nasib malang ditempat yang misterius itu.
J: “Memang masalah ini sudah terjadi sejak lama sekali, sampai-
sampai para nelayan takut memasuki wilayah tersebut. Yang sangat
ditakutkan adalah bahwa orang yang meneliti tempat itu akan mereka
tangkap, manakala dia berani memasuki wilayah tersebut tanpa izin.
P: “Apakah izin tersebut bisa diperoleh dengan membakar
kemenyan?” Tanya saya
J: “Ya, kadang-kadang…” jawabnya
P: “Bagaimana caranya?” Tanya saya heran
J: “Sebagian dari mereka melakukan jual beli dengan Iblis, dan
mengatakan, “kami berlindung kepada penguasa tempat ini dari segala
mara-bahaya’. Persis seperti yang pernah dilakukan orang-orang saat
mereka akan melalui padang pasir dan tempat-tempat yang dianggap
angker. Atau, kapal dan pesawat yang melalui wilayah itu membawa
paranormal yang mempunyai perjanjian dengan setan. Kalau tidak
demikian, maka kemungkinan besar pesawat dan kapal tersebut,
berikut para penumpangnya, akan mereka tangkap.
Kadang mereka cukup menangkap para penumpangnya saja, untuk
mereka jadikan bahan penelitian di kerajaan Iblis, atau dijadikan
korban kepada Iblis yang memang sangat gembira melihat kematian
manusia, khususnya kalau di akhir hidup mereka tidak berada dalam
Islam. Pengorbanan itu lazimnya dilaksanakan dihari-hari besar Iblis.
P: “Akan tetapi, mengapa mesti merampas pula pesawat dan kapal-
kapal itu?” Tanya saya kurang mengerti
J: “Kapal-kapal dan pesawat-pesawat itu ditempatkan ditempat
tertentu, ditutup dengan sinar tertentu hingga kasat mata, atau
dikelilingi oleh ribuan setan, persis sihir yang membawa seorang
prajurit yang tiba-tiba melemparkannya di depanmu, dan engkau tidak
akan bisa melihatnya sebelum mereka meninggalkan tempat itu.”
P: “Saya tahu bahwa engkau tidak mau menyampaikan hal itu
kepadaku selengkapnya.”
J: “Saya tidak akan mengatakan lebih dari itu,” jawabnya
P: “Akupun tidak akan memberitahumu apa yang telah kuketahui.
Akan tetapi aku akan menyampaikan kepada dunia berbagai
penemuanku yang telah menghabiskan biaya lebih dari 10.000 dollar.”
J: “Apa itu?” tanyanya penuh perhatian
P: “Engkau tau sesuatu, dan akupun tau sesuatu pula. Pada waktunya
nanti kita akan membeberkan semuanya.”
0
20.5K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.