Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bujalbabiAvatar border
TS
bujalbabi
(Informasi) Umat islam wajib masukk !!!
Bahasa komunikasi kita adalah bahasa Indonesia. hal itu meliputi perkataan serta tulisan, nah yang jadi fokus adalah cara menulisnya. ketika kita menulis kata atau kalimat dalam bahasa asing tentu kita akan menulisnya dengan bahasa kita, agar orang lain faham. pembahasan ini adalah tentang bahasa Arab sebagai bahasa Al Quran.
Misalnya dalam menulis الحَمْدُ لِله maka kita akan menulisnya dengan bahasa kita menjadi Alhamdulillah tanpa dipisah, tapi itu bukan masalah karena itu merepresentasikan makna tulisan bahasa sumber secara benar. namun perlu diingat ada satu kalimat dalam bahasa Arab yang ia ketika ditulis dalam bahasa kita akan menghasilkan makna yang 100 persen berbeda dari makna yang diinginkan, kalau menurut saya itu mengancam keselamatan akidah kita sebagai seorang muslim.
Singkatnya begini. jika ditulis secara benar adalah “In sya’a Allah jika ditulis dengan Bahasa Arab maka seperti ini إٍنْ شَاءَ الله yang artinya: “jika Allah berkehendak”, dengan kata in dan sya’a yang terpisah. ketika kita menuliskannya kedalam Bahasa kita maka jadinya memang “in sya’a Allah”. Sedangkan kata “in sya’a Allah” ini tertuang dalam QS Al Kahfi 67:
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
“Qola satajiduuny in syaa’a Allahu shobiron walaa a’shi laka amra”
Artinya: Musa berkata “wahai Harun jika Allah menghendaki engkau akan mendapati aku dalam keadaan sabar dan aku tidak akan protes kepadamu dalam satu perkara pun”.
Maka dari itu penulisannya harus dengan terpisah “in Sya’a Allah”. Lantas bagaimana dengan penulisan yang digandeng tanpa dipisah sebagaimana orang-orang muslim pada umumnya bahkan para aktivis islam sekalipun, menuliskannya lewat sms, media sosial, BBM dll.
“InsyaAllah jika ia ditulis dalam Bahasa Arab maka penulisannya merujuk pada kalimat “إنشاء الله” Karena tidak ada pemisahan kata in dan sya’a seperti sebelumnya, sehingga artinya menjadi “PENCIPTAAN ALLAH (Proses penciptaan Allah)” apakah Allah diciptakan? Na’udzubillah min dzalik. Sedangkan kata إِنْشَاء “insya’a” sendiri, dalam morfologi Bahasa Arab merupakan bentuk masdar dari ansya’a-yunsyi’u-insya’a yang artinya penciptaan, pembuatan atau pengarangan. Insya’a sendiri saya jumpai termaktub dalam QS Al Waqi’ah: 35
إِنا أَنْشَأْنَاهُن إِنْشَاءً
“Inna ansya’na hunna insya’a”
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan sebaik-baiknya penciptaan”.
Untuk itu mari kita ubah pola sms kita, media social dll semua hal yang berkaitan dengan menulis lafaz In Sya’a Allah sebagaiman mestinya. Remeh memang, tapi benar-benar fatal. Semoga tulisan ini membawa maslahat pada pembacanya khususnya pada diri pribadi. Dan semoga Allah berkenan menggugurkandosa-dosa kita baik yang kita sengaja ataupun tidak.
Semoga berman'faat

Sumber: shoutussalam.com
Diubah oleh bujalbabi 18-04-2014 11:42
0
3.6K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.