Bukti no repost :




Sungguh sebuah terobosan yang luar biasa. Sebuah restoran baru di Gaza yang mulai dibuka pada awal minggu ini dikelola oleh pekerja dan seluruh staff orang tuna rungu. Di bantu warga Palestina, restoran ini dibuat dengan tujuan membangun masyarakat yang lebih membaur dimana kelompok difabel bisa mewujudkan potensi mereka secara penuh.

Atfaluna restoran berada dekat pelabuhan Gaza. Seperti tertulis di VOA Indonesia, restoran ini tampak menonjol dalam sebuah kota yang minim fasilitas untuk kaum difabel.

Para pramuwisma dan koki di restoran Atfaluna ini menggunakan bahasa Isyarat untuk berkomunikasi. Sementara tamu yang ingin memesan hidangan bisa menunjuk pilihan menu, dan dari sini muncullah cara berkomunikasi yang spontan.
"Orang tuna rungu memiliki determinasi dan tidak ada kekhawatiran menyangkut komunikasi, masalah bahasa. Pada mulanya kita mungkin perlu penerjemah untuk membantu kita berbicara dengan klien,” kata pengawas restoran, Ayat Imtair kepada Reuters.
Ayat mengaku sebelumnya sudah diadakan pelatihan untuk para staff selama enam bulan. Karena itu dia yakin pelayanan di restoran ini akan berjalan lancar.

“Ini adalah panggilan untuk komunitas, dan kesempatan kerja bagi kelompok tuna rungu untuk membantu mereka berhubungan dengan masyarakat,” kata Ayat.

Direktur Masyarakat Atfaluna untuk Anak-anak Tuna Rungu di Gaza, Naeem Kabaja yang mengelola restoran ini mengatakan, 20 tahun lalu sikap warga Palestina kepada kaum tuna rungu masih negatif. Dan menurutnya persepsi tersebut sekarang mulai berubah berkat upayanya memperkenalkan dan menyebarkan bahasa isyarat serta aktifitas tuna rungu sendiri membuat kesadaran mengenai disabilitas ini mulai meningkat.

Namun menurut Kabaja, masih banyak orang tuna rungu yang menghindar dari pergaulan, menjauh dari masyarakat ramai karena takut terkendala masalah komunikasi.

Description: Sebuah restoran di Gaza di kelola oleh staff yang seluruhnya orang tuna rungu Rating: 5