sejarah tentang uang telah banyak dibahas diberbagai tempat, tp guah search ternyata memang belum ada di kaskus, so this is my version ....
btw biar gak bosen selain konsepnya, ilustrasi tulisan cuman imajinasi ngasal ts aajah
uang adalah sesuatu yang selalu kita cari, bahkan sering terjadi pertumpahan darah atas nama uang, namun tahukah kita tentang konsep uang yang sebenarnya ?
dan di dalam dunia yang damai ini sebenarnya selalu terjadi peperangan antara dua kubu uang yang sudah terjadi sejak manusia mengenal perdagangan, so let the story begin...
Spoiler for story I:
pada zaman dahulu kala sebenarnya uang telah ada di muka bumi ini dalam berbagai bentuk dan berbagai macam wujud, namun secara garis besar uang selalu bisa dikelompokkan menjadi 2 hal, yaitu uang baik dan uang jahat. lho kok bisa? karena pada prinsipnya uang adalah alat tukar untuk pemenuhan kebutuhan hidup, selama masih berfungsi seperti ini maka dia akan menjadi uang baik, tetapi ketika uang telah berubah menjadi alat pemuas nafsu, maka dia akan menjadi uang jahat yang melahirkan perjudian, penimbunan, dan selalu bersifat spekulan.
Spoiler for strory II:
pada awalnya masyarakat hidup dengan berburu dan meramu, pada masa ini bentuk uang adalah sebuah kerjasama, artinya jika seseorang ingin mendapatkan makanan maka dia harus memberikan tenaganya untuk berkontribusi dalam kelompok, jadi pada masa itu tenaga = uang.
karena saat itu belum ada surpluss makanan, makanya makanan selalu habis untuk kelompok dan tidak ada lebih untuk ditukarkan dengan hal lain, kalau mereka butuh yang mereka cari sendiri.
peradaban berkembang manusia terus berkembang, hingga memasuki kehidupan bercocok tanam. Pada masa ini mulai berkembang peradaban yang berbeda - beda, perbedaan sumber daya juga jadi menghasilkan setiap kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda - beda, lalu dikenalkanlah sistem barter. pada masa ini sumber daya yang kita punya = uang
zaman terus berkembang, orang mulai berpikir kalau guah punya sapi tapi butuhnya ayam, kan jadi gak adil. terus masa ke pasar harus bawa - bawa sapi karena itu uang terus berevolusi sehingga diciptakan sebuah alat tukar yang lebih efesien
sebelum pindah ke cerita berikutnya, pada masa sebelum uang kertas lahir sistem perdagangan itu sangat terkait dengan sistem kepercayaan, pada beberapa masyarakat alat tukar yang dipilih adalah hal - hal yang berhubungan dengan kepercayaan mereka bahkan sistem perdagangan juga diatur sebagai sebuah bentuk "ibadah". karena itulah uang tidak pernah terlepas dari sisi spritualitas, namun uang jahat tentu tidak mau kalah karena itu terciptalah sistem2 sekuler yang melupakan nilai - nilai spiritual dan fungsi utama dari uang itu sendiri
Spoiler for strory III:
sejak setan tidak mau menyembah manusia mereka menunggu momentum untuk dapat memiliki media terdekat untuk menggoda manusia, dan masa itu datang ketika .....
pada zaman dahulu kala, jauh sebelum kita mengenal uang, masyarakat hidup dengan melakukan barter. awalnya semua biasa saja, tapi masyarakat mulai bingung ketika obat batuk harus ditukar dengan ayam, ketika terjadi perdebatan siapa yang lebih kaya si juragan ayam atau si juragan babi, mana yang lebih berat 1 ton ayam apa 1 ton babi #salahfokus
alhasil banyak debat kusir sampe mulai dari kaskus sampe ke twitter yang gak memberikan hasil sama sekali, melihat perselisihan tersebut, kita sebut saja Mawar [eh kok jadi kek korban pencabulan yak ] oke kita ganti ajah jadi Ujang, mencoba memberikan solusi ke orang - orang biar pada gak ribut, setelah searching di google, akhirnya Ujang menemukan sebuah ide brilian bersamaan meliat mas paijo tukang bakso lewat..(ini jaman apah sih )
"Mas..bakso satu maasssss" , begitu ibu ujang memanggil mas paijo, seketika mata ujang berbinar - binar, emass ya itu dia jawabannya, ujang pun berlari kebelakang rumah untuk mencari emas, sementara ibunya telah telah bersiap menggotong sapi untuk ditukar dengan bakso
Ujang yang memang memiliki mental pebisnis mengumpulkan para warga untuk mengenalkan mas - mas , eh logam mulai yg sebut dengan emas. Pada awalnya masyarakat mencemooh ide ujang, dan mempertanyakan untuk apa emas, bahkan ketika dicoba digigit malah bikin gigi tanggal
Ujang pun menjelaskan bahwa untuk mengakhiri janji - janji palsu politikus , eh permasalahan di dunia perbateran maka diperlukan sebuah alat tukar yang nilainya disepakati bersama dan bersifat terbatas, dan untuk itulah emas merupakan alat tukar yang cocok, selain bentuknya yang indah emas juga merupakan barang terbatas yang tidak dapat diperbaharui, dan memiliki nilai dasar yang bisa disepakati.
akhirnya, masyarakat mulai mengenal alat tukar menggunakan emas, pada masa itu emas = uang. tapi lagi - lagi ibu ujang protes karena berat kalau harus ke pasar beli sayur bawa - bawa emas, maka ujang pun berinovasi lagi dengan membuat logam emas yang disebut dengan dinar dan agar tidak mudah rusak emas tersebut diberikan campuran logam yang lain, dan agar bisa menjadi alat ukur berbagai macam benda ujang juga mengeluarkan koin perak yang disebut dengan dirham, dan sejak saat itulah istilah uang mulai dikenal oleh masyarakat. Uang menjadi alat ukur untuk semua benda dan jasa, walaupun cinta tetap tidak bisa dihargai dengan uang #salahfokus
waktu terus berjalan dan masyarakat berevolusi dan berkembang biak, banyak orang mulai melakukan perdagangan jarak jauh, membawa uang koin tentu tidak lagi aman dan berat, melihat hal tersebut , ujang kembali berinovasi dengan mengumpulkan mas - mas diseluruh dunia (tukang emas maksudnyah). karena pada saat itu merekalah yang menciptakan koin - koin emas tersebut, ujang mencoba memperkenalkan produk baru berupa surat dagang, dimana seseorang bisa membawa surat yang menyatakan bahwa si a memiliki sejumlah emas bernilai sekian di ujang, dan bisa diambil di tukang emas yang lain, setelah diyakinkan oleh ujang, akhirnya mereka semua pun setuju untuk menjalankan rencana tersebut, nah inilah cikal - bakal bank terbentuk dimana orang menitipkan emasnya di orang lain dan bisa mengambil emasnya di toko emas yang lain.
produk ini sangat laris sekali walau tanpa spg untuk promosi, ujang pun berpikir kembali agar bisa mendapatkan keuntungan lebih, hampir setiap orang telah menitipkan emas yang dibeli di ujang, dititipkan kembali untuk sebuah surat.
ternyata tidak hanya mereka yang memiliki emas saja yang menginkan surat tersebut, ada beberapa orang yang mencoba meminjam surat tersebut dengan keuntungan berlipat jika perdagangan mereka sukses.
lagi - lagi ujang berinovasi untuk mengubah bentuk surat tersebut menjadi sebuah uang kertas. awalnya uang kertas dikeluarkan berdasarkan jumlah emas yang ujang miliki, tetapi ujang melihat celah lain dalam bisnis ini, sehingga orang yang tidak memiliki emas juga boleh meminta uang kertas dengan jaminan pengembalian lebih. misal jika orang meminjam 1000 maka dia harus mengembalikan 1050 kepada ujang. perjanjian ini ditulis dalam sebuah surat hutang. karena lebih banyak orang tidak memiliki emas sendiri , maka surat hutang ini juga menjadi laris dipasaran, sehingga uang kertas yang awalnya dikeluarkan berdasarkan jumlah emas yang ada di toko emas, skrng memiliki sumber cetakan baru yaitu surat hutang, jadi jumlah uang kertas yang beredar berdasarkan cadangan emas + surat hutang yang ada di toko emas.
hal ini tentu membuat ujang menjadi kaya, karena dia bisa mencetak lebih banyak uang kertas dibandingkan dengan cadangan emas yang ada. namun ternyata sistem ini memiliki efek samping, kenapa ? karena ketika seseorang meminjam 1050 berjumlah 10 orang, maka jumlah uang beredar adalah 10.500 tetapi emas yang benar - benar ada hanya berjumlah 10.000, otomatis mereka yang bisa membayar 1050 harus mengambil 50 milik orang lain, dan akan selalu ada yang gagal membayar sehingga harus meminjam lagi, dengan bunga lebih tentunya. selisih 50 yang tidak pernah ada ini terus berkembang dan memiliki nama tersendiri yang disebut dengan inflasi, karena untuk menutup hutangnya seseorang harus mengambil emas orang lain, maka yang terjadi adalah mereka yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, disinilah uang jahat mulai muncul dan menciptakan kemiskinan yang tidak bisa diberantas, karena untuk lepas dari kemiskinan otomatis dia harus memiskinkan orang lain.
sistem ini juga terus berkembang sehingga membawa perdagangan ke dalam ranah baru dan terbagi menjadi 2, yaitu industri riil dan industri finance..
kesimpulan dari cerita diatas adalah bawah ujang adalah orang yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung
hehe bercanda, intinya adalah uang sebagai alat tukar pertama kali dibuat untuk menentukan ukuran nilai sebuah benda agar bisa dipertukarkan dengan adil dan tidak merugikan orang lain, namun dalam perkembangannya uang berevolusi menjadi alat ukur kekayaan dan kemiskinan.
evolusi lanjutan dari uang adalah uang kertas. banyak orang menganggap uang kertas diciptakan semata - mata untuk efesiensi dan kemudahan, namun sebenarnya uang kertas diciptakan sebagai lembaran hukum yang menyatakan seseorang memiliki harta senilai sekian, namun hal ini menjadi diatur oleh negara sehingga setiap orang menggunakan mata uang yang dikeluarkan masing - masing negara (dalam hal ini negara bersifat seperti toko emas di ilustrasi cerita). dikarenakan uang kertas merupakan surat hukum, karena itu emas dijadikan dasar untuk mencetak uang kertas, tapi pasti kebutuhan uang lebih daripada cadangan emas....
penggunaan uang kertas juga mendorong terbentuknya sistem ekonomi moneter.. bagaimana cerita ujang, eh uang selanjutnya... kita ikuti lagih entah kapan guah mau nulis lagih
cuplikan tulisan berikut ; bagaimana nilai uang bisa berbeda dari 1 negara dengan negara yang lain..evolusi uang kertas menjadi uang digital.. etc..
thx for read, please if you like it
polow twitter guah di @SabdoDIndonesia