ijinkan nyubi untuk sedikit berbagi cerita melalui catper yang seadanya ini. semoga ada sedikit manfaat yang
dapat diambil dari catper ini.


Sebelumnya takpernah terbayang pendakian ke raung ini akan terlaksana secepat ini. Mengigat butuh kesiapan mental yang oke dan fisik yang benar-benar prima untuk mewujudkan keinginan ini. Selain itu dibutuhkan juga keahlian dan peralatan khusus untuk panjat tebing. Ide awal dari pendakian ke raung ini bermula dari kekecewaan saya yang gagal dapat cuti libur di april ini yang mana saya akan mengagendakan perjalanan multi trip ke Bali & Nusa Tenggara. Akhirnya maret lalu saya putuskan untuk menyambangi raung. Alhamdulillah ada satu orang sahabat baru dari solo yang akan ikut bergabung dan satu orang sahabat baru lagi dari kalibaru yang bakal mengantar dan menjadi leader dalam pendakian ini.

akhirnya hari yang dinanti itu datang jugak horaaay


11 maret 2014
Selasa pagi itu sekitar jam 9 cuaca mendadak kelam dan Jakarta diguyur hujan deras. Hal ini membuat saya sedikit mengulur keberangkatan menuju st.jakarta kota. Jam telah menunjukkan pukul 10 hujan pun belum reda dan saya putuskan untuk berangkat. Dalam perjalanan menuju stasiun kekhawatiran mulai muncul, takut akan rencana perjalanan ini akan berantakan. Eh benar saja kekhawatiran itu benar-benar menghampiri, hujan yang membasahi jakarta membuat jalanan dimana-mana macet. Sayapun telat sampai di stasiun, wal hasil ditinggal pergi oleh kereta yang jadwal keberankatannya jam 11.30 dan aku waktu itu saya telat 10 menit. lebih parahnya lagi sebelum sampai di stasiun saat berlari dari halte busway kota menuju stasiun saya terjatuh ditangga yang membuat semua mata tertuju pada diri ini seorang yang saat itu lagi mengankut kulkas 2 pintu di punggung dan daypack di dada.

seakan semuanya semakin kacau ketika saya putuskan ke st. pasar senen untuk mencari tiket kereta ekonomi tujuan surabaya lainnya. Sesampai disana ternyata habis, yang tersisa hanya kelas bisnis yang harganya 2x lebih mahal dari kelas ekonomi. Hal ini tidak menyulutkan bara api dan semangat untuk cumbui tanah sejatinya raung. Dicoba cek & ricek lagi ternyata ada tersisa tiket kereta ekonomi tujuan malang dan kereta itu melewati solo, maka saya putuskan untuk ke solo dulu ke tempat teman yang akan menjadi partner nanti.


12 Maret 2014
Pagi jam 7.10 kami berdua sudah standby di st. solo jebret ahay kayak komentator bola saja. kereta tujuan solo-kalibaru yang jadwalkan berangkat jam 7.30 ternyata ngaret 1 jam membuat kami bosan menunggu karna kami dalam keadaan ngantuk berat kurang tidur soalnya semalam. Hampir setengah perjalanan menuju kalibaru dihabiskan dengan molor. Akhirnya jam 20.30 kami sampai juga di st.kalibaru dan langsung menuju rumah cak nyong untuk istirahat semalam sebelum besok memulai sebuah cerita dan pengalaman baru pada diri kami masing-masing.


13 Maret 2014
Rencana awal akan berangkat jam 09.00 pagi jadi molor 2,5 jam. Biasa dikarnakan alasan klasik yaitu telat bangun. setelah melengkapi segala persediaan logistik untuk selama perjalan dan menyiapkan 4 rangkap surat perizinan pendakian (untuk kepala desa, kecamatan, kepolisian & koramil setempat) kamipun bersiap-siap bertolak dari kalibaru menuju pos 1 atau pos pak sunarya. Untuk kesana kami naik ojek agar menghemat waktu. Para ksatria berkuda besi telah standby, jam menunjukkan pukul 11.30 kami segera meluncur ke pos 1. Jalan yang dilalui untuk sampai kesana cukup jelek apalagi kondisi jalanannya sehabis hujan turun sedikit na'as bagi saya dalam perjalan ke pos 1 sikuda besi yang saya tumpangi terpeleset dan menyebabkan terjadinya gesekan mesra antara kaki dengan kenalpot. akhirnya jam 12.15 kami tiba juga di pos 1 Alhamdulillah



Baru saja menghelakan nafas setelah melalui perjalanan yang mengguncangkan jiwa hujanpun menghampiri. Takberselang lama
hujan itu mulai reda kami langsung saja mengambil air di sungai yang berada tak jauh dari pos. Kurang lebih masing-masing dari kami membawa 8/9Liter air, naujubilee beratnyah jam 12.55 kami mulai meninggalkan pos 1 dan tak lupa sebelumnya untuk berdo'a agar diberi keselamatan dalam pendakian ini. Bismillahirahmanirrahim :roses


15 menit melakukan perjalanan kami langsung dihadang dengan derasnya hujan. Mumpung tak jauh dari keberadaan kami saat itu ada sebuah pondok didalam kebon kopi dan kami memutuskan untuk berteduh sejenak disana. Sejam berselang tepatnya jam 14.15 hujan reda juga dan kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan karna target kami malam ini bisa bermalam di camp 4. Ditengah perjalan menuju camp 2 / pos 2 kami kembali diguyur hujan yang membuat perjalanan ini terasa semakin berat dan menguras tenaga. Selama perjalanan tak banyak pemandangan yang dapat kami lihat karna kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan kabut yang slalu menyelimuti hutan-hutan. jam 16.15 kami sampai di pos 2 / camp 2 dan memutuskan untuk istirahat sejenak sambil memulihkan tenaga yang sudah terkuras.



Setelah nyantai sejenak sambil rokok-an kami melanjutkan perjalanan ke camp 3, suasana saat itu masih hujan dengan intensitasnya sedang. kondisi jalur dari camp 2 sampai ke camp 3 masih landai tak jauh berbeda dengan jalur dari pos 1 ke pos 2 / camp 2 namun kita akan sering bertemu tanaman berduri yang melintang disepanjang jalur dan banyaknya acek a.k.a pacet yang akan bergelantungan disegujur tubuh. 2 orang temanku kakinya habis dicipok si pacet walaupun mereka sudah memakai gaiter dan alhamdulillah waktu itu akika tidak dicipoknya. tepat jam 17.30 kami sampai juga di camp 3. Melihat hari sudah semakin gelap kondisi fisik sudah semakin menurun akibat diguyur hujan selama perjalan dan tak mungkin rasanya untuk menyanggupi target bermalam di camp 4 maka kami putuskanlah bermalam di camp 3.