pray for bali ,

KLo Gara2 Duit Tebusan 36jt Kenapa Harus Di Eksekusi Mati,Kami Para DogLovers Indonesia Siap Ganti Uang 36jt Itu Dgn Koin Receh Buat Para Petugas Karantina Yang Serakah Sama Duit!!!Ayo DogLovers Indonesia Lanjutkan BC Ini Biar Sampai Ke Petugas Karantina Di BaLi.
Bantu BC Lover , thx


Kepada kaskuser jika anda seorang:
- Anggota Kepolisian
- Aparat Penegak Hukum
- Pengurus Perkin daerah maupun Pusat
- Petugas Balai Karantina Hewan
- Pecinta Anjing/dog lovers
- Komnas Perlindungan Hewan
- Apapun jabatan anda, relasi anda dengan otoritas setempat

- Tolonglah DO SOMETHING!! Jangan sampai BC ini hanya sebagai angin lalu, tapi ada tindakan nyata dari anda selaku pemegang otoritas, orang yg berkepentingan dan mempunyai kuasa untuk melakukan perubahan

- Komunikasikan dan bicarakan agar masalah Suntik mati anjing tidak dilakukan lagi, lebih bijaksana dengan model denda dan pencegahan yg baik

- Anjing merupakan sahabat manusia yg terbaik, manusia saja sering tidak dapat menjadi sahabat bagi manusia yang lain. Tidaklah dengan anjing, anjing seringkali membuat kita tertawa dikala kita sedih

- Apa itu jalan keluar terbaik nya. Tolong lah para kepolisian. Bali dan semua di manapun di indonesia. Jgn langsung kalian angap anjing adlah babi ato unggas.. Bisa di suntik mati kapanpun kalian mau.

Yang pecinta hewan atau Dog lover seluruh indonesia. Kami mengharap. Dukungan nya. Cukup bantu BC supaya sampai kepihak yang berkepentingan
Saya dog lover. Indonesia. Menentang hal seperti itu.
Trimakasih para dog lover.

UPDATE:

10Husky,10Pom,2Colie,2Pug,1Rott,4Pit, 1Beagle+2kucing





sumber:

http://perkinjatim.com/index.php/30-...arantina-bali/

Dunia hobby anjing tiba-tiba di buat gempar, broadcast melaluli Black Barry Massenger (BBM) bertebaran, yang isinya sama :

15 April’14 @ Pelabuhan Gilimanuk Bali 30 ekor doggy di eksekusi mati. DogLover Indonesia berduka. Lihat pp saya, doglover se Indonesia harus sama-sama berjuang jangan sampai ada lagi pembantaian seperti ini lagi, yg salah bukan dogienya kenapa harus di exsekusi ? Mereka tidak tahu apa-apa, harusnya di kembalikan ke jawa atau pemiliknya yg di denda, dogie tidak tahu apa apa kenapa harus di exsekusi ?

Demikian bunyi pesan yang beredar di kalangan penggemar anjing ras.

Broadcast ini ternyata juga masuk ke Blackberry SINGKY SOEWADJI Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Kinologi Indonesia (PERKIN) Jawa Timur, dan SINGKY SOEWADJI pun serta merta membalas seperti ini :

SALAH SENDIRI !

Kenapa tdk dilengapi dokumen ? Yang sedih bakul anjing, yg kejam bakul anjing, mau untung tapi tidak mau repot.

Penasaran atas jawaban tersebut, maka kamipun mencoba menghubungi Singky Soewadji, yang juga di kenal sebagai pemerhati Satwa Liar ini.

Bali adalah daerah “Bebas Rabies” dan Peraturan Daerah (Perda) Bali mengatur pelarangan keluar masuk dan pemeliharaan anjing di Bali. Sesuai aturan Internasional IUCN (International Union Conservation Nation) satwa (binatang) yang di atau tertangkap harus di Eutanasia (di tidurkan atau di suntik mati), demikian Singky Soewadji yang juga mantan Kepala Staff Presiden South East Asian Zoos and Aquaria (SEAZA) ini menjelaskan.

Jadi, logikanya pengirim maupun penerima anjing menuju dan dari Bali harus tahu itu, termasuk yang memelihara. Jadi jangan serta merta kita hanya bisa menyalahkan petugas di lapangan saja, kenapa tidak di lengkapi dokumen seperti misal copy stamboom, surat vaksin dan surat jalan dari Perkin serta dari Dinas Peternakan ? Imbuh adik sepupu mantan ratu renang sia Naniek Yuliaty Soewadji ini.

Ke depan Perkin Pusat harus bisa bersinergi dengan Departemen Pertanian, khususnya Dirjen Peternakan, dan para penggemar anjing juga harus belajar mentaati peraturan yang ada, agar kasus serupa tidak terjadi. (ANO) ( http://perkinjatim.com/.../30-ekor-a...-di-suntik.../ )

UPDATE :

Negara, GATRAnews - Puluhan anjing dengan harga mencapai jutaan rupiah, disuntik mati petugas di Kantor Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (15/4).

Puluhan anjing ras jenis pomerian, siberian hunsky, mini pom dan lecy, ini diamankan petugas karantina saat berusaha diselundupkan dari Jawa ke Bali, dengan menggunakan bus umum Jumat (11/4) dini hari.

"Sementara untuk dua ekor kucing persia dan puluhan burung, kami kembalikan ke daerah asalnya karena penanggungjawabnya jelas. Puluhan anjing itu kami musnahkan, karena tidak ada yang datang mengaku sebagai pemiliknya," kata Kepala Seksi Pengawasan Dan Penindakan, Balai Karantina Pertanian Bali, Ida Bagus Eka Ludra.

Ia mengatakan, setiap hewan yang tertangkap, pihaknya tidak langsung melakukan pemusnahan, tapi berusaha mencari penanggungjawabnya.

"Jika penanggungjawab hewan itu bisa melengkapi dokumen dalam waktu satu kali duapuluh empat jam, biasanya untuk jenis hewan yang dilarang masuk ke Bali kami kembalikan ke daerah asal," ujar Eka Ludra.

Khusus untuk 31 anjing ras tersebut, ia mengaku, sudah berusaha menghubungi nama-nama orang yang tertera dalam kotak wadah anjing tersebut, namun tidak ada yang mau bertanggungjawab.

"Kami tidak mau ambil risiko, apalagi Bali sempat terkena wabah rabies. Jadi pemusnahan anjing-anjing ini sudah sesuai prosedur," kata Eka Ludra.

Menurutnya, sejak wabah rabies muncul, Bali ditetapkan sebagai kawasan karantina penyakit anjing gila, yang dikuatkan dengan Peratuan Menteri Pertanian No 1696 Tahun 2008.

"Dalam peraturan itu, hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera dan sejenisnya, dilarang masuk ke Bali untuk sementara waktu. Sampai sekarang peraturan tersebut masih berlaku, karena belum dicabut," tegas Eka Ludra, seperti dikutip Antara.

Selain Peraturan Menteri Pertanian, menurutnya, penyelundupan hewan juga melanggar Peraturan Gubernur Bali No 88 tahun 2008 dan Undang-Undang No 16 Tahun 1992. (ARF)

sumber :
http://www.gatra.com/nusantara-1/bal...ntik-mati.html

ulah smuggler.... korbannya hewan lucu yg ga berdosa.... DAMN U WHO KILLED THIS ANIMAL... CURSED YOU..!!!!!!