[Must Read] Pertanian di Pulau Jawa VS Jerman

Beranda

...

Green Lifestyle
[Must Read] Pertanian di Pulau Jawa VS Jerman

zzluthfi

14-04-2014 22:05

[Must Read] Pertanian di Pulau Jawa VS Jerman

Quote:

INTRO

Spoiler for Intro/Pendahuluan:

Bila ditanya orang asing berapa luas pulau Jawa, saya selalu jawab dengan perbandingan daerah yang kira-kira mereka kenal. Kalau saya sebutkan angka 126.700 km2, tidak semua orang dapat membayangkan dengan konkrit seberapa besar luas itu, ya kan. Jadi jawaban kurang lebih dari 1/3 luas Jerman (Jerman luasnya 357.201 km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 80 juta jiwa) atau 3 kali luas Belanda (Belanda luasnya 41.543 km2 dengan jumlah penduduk 16,4 juta jiwa) sering saya gunakan.

Kenapa saya seringkali ditanya luas pulau Jawa ini, tidak lain karena banyak orang asing cukup heran dengan Indonesia yang konon kaya akan pulau tapi kenapa 136 juta jiwa (60% dari 240 juta penduduk Indonesia) terkonsentrasi di pulau Jawa. Membayangkan 40% penduduk Indonesia lainnya tersebar di 17.000 pulau lain dengan leluasa, sementara pulau Jawa berdesak-desakan, menjadi fakta sulit untuk dikunyah pikiran mereka.

Selain itu, bagi orang asing yang tidak kenal Indonesia, Indonesia seringkali dibayangkan identis dengan desa dan hutan lebat. Tidak pernah terbersit dalam pikiran mereka bahwa Jakarta memiliki lebih banyak gedung pencakar langit dari Stuttgart, penduduk pulau Jawa yang hidup di kota (apalagi yang hidup di Jakarta) sudah terbiasa dengan macet yang lebih akut dari di Jerman. Demikian miskinnya informasi tentang Indonesia, bahkan saya pernah ditanya seorang remaja Jepang, apa orang di Indonesia tidak repot dalam melakukan aktifitas sehari-hari dengan kain jarik. Hallahhh …. heheheh jadi panjang deh jawabannya.

Quote:

Pertanian di Pulau Jawa
emoticon-Cendol (S)

Spoiler for pertanian di pulau jawa:

Pulau Jawa adalah pulau ke-13 terbesar di dunia tapi merupakan pulau terpadat penduduk di dunia. Bila melihat Jawa bagian Barat, yakni Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta apalagi, memiliki kepadatan penduduk lebih dari daerah lain.

Duluuuuuu kerajaan-kerajaan kuno di pulau Jawa seperti Tarumanegara, Majapahit dan Mataram panen padi menjadi pendapatan utama, selain pajak, bahkan pulau Jawa dulu pernah menjadi pengekspor padi. Namun, apa yang kemudian terjadi ?? Tahun 2011 luas lahan pertanian produktif di pulau Jawa hanya tinggal 35.000 km2, artinya hanya tinggal 28% dari keseluruhan luas pulau Jawa, padahal Jawa pemasok 60% produksi pangan nasional lho. Hal ini disebabkan karena alih fungsi lahan pertanian produktif di pulau Jawa sangat tinggi, per tahun berkurang 27 ribu hektar.

Ketahanan pangan dan air bersih memang ke depan nanti untuk penduduk yang banyak di pulau Jawa belum terselesaikan dengan baik. Padahal untuk urusan nasi saja, konsumsi beras Indonesia luarbiasa tinggi, menurut Bondan Winarno yang ditulis di spiegel, per orang per tahun di Indonesia konsumsinya 139 kg beras. Wow … tinggi sekali !! Sementara Jepang atau Singapur hanya 50 kg per orang per tahun.

Berhubung saya juga penggemar nasi, saya mulai hitung-hitungan kebutuhan beras saya. Kami membeli beras 20 kg untuk 5 minggu. Artinya, kami satu keluarga (4 kepala) setahun kurang lebih mengkonsumsi beras 200 kg, yang artinya per kepala per tahun 50 kg, walaupun kami cinta beras, saya memang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat memvariasi dengan roti, kentang, mie atau pasta.

Sungguh pusing seharusnya pemerintah kita bukan … bagaimana memenuhi kebutuhan beras yang sedemikian tinggi sementara lahan sawah terus menyusut, bagaimana dengan ketahanan pangan ke depan ?? Juga saya lihat peralatan tani tetap tradisional, membuat produksi beras atau pertanian pada umumnya di Indonesia sulit melesat. Seperti foto di bawah, saya ambil di dekat Garut. Sawah yang tidak terlalu luas tapi dikerjakan oleh banyak orang secara manual pula tanpa bantuan peralatan modern.

Spoiler for GALLERY:

Quote:

Pertanian di Jerman
emoticon-Ngacir

Spoiler for pertanian di jerman:

Bagaimana di Jerman ?? Jerman yang luasnya hampir 3 kali pulau Jawa dengan jumlah penduduk 50 juta jiwa lebih sedikit dari penduduk Jawa, memiliki lahan pertanian sebesar 47% dari luas keseluruhan (pulau Jawa hanya memiliki 28% lahan pertanian). Bagi yang kenal Jerman hanya dari sisi teknologinya, jangan salah lho … pertanian di Jerman juga sangat produktif. Gandum, jagung, apel, anggur, sayuran banyak dihasilkan sendiri.

Para petani Jerman memiliki lahan yang luas-luas, terkadang mereka mengerjakannya sendiri karena itu mereka dilengkapi dengan peralatan modern. Kemajuan penggunaan peralatan modern ini bisa dilihat dari efektifitas produksi taninya, kalau tahun 1900-an satu petani bisa memenuhi kebutuhan 4 orang lain, sekarang dengan teknologi tinggi bisa memenuhi kebutuhan 143 orang.

Mencari pertanian atau ladang hijau di Jerman sangat mudah, orang tidak perlu berkendaraan sampai berjam-jam. Salah satu buah terbanyak ditanam di Jerman adalah apel. Produksi per tahunnya saja bisa mencapai 900.000 ton. Petani apel di Jerman dilengkapi peralatan modern, terkadang petaninya sendiri hanya terdiri dari satu keluarga saja.

Sungguh seru lho mengikuti siklus apel dalam setahun. Apalagi di musim semi seperti sekarang, bersepeda menembus banyak lahan pertanian sangat menyenangkan, seperti terlihat dalam foto-foto bawah ini. Saya yakin, tanah di Pulau Jawa sangat subur, untuk itu saya sangat berharap, presiden terpilih ke depan dapat lebih memberikan perhatian untuk masalah ini dan bahkan dapat mengerem alih fungsi lahan serta syukur-syukur dapat menambah luas lahan pertanian di pulau Jawa.

Spoiler for Gallery:

Spoiler for 1: