Satu hal yang menarik dalam ilmu hukum itu adalah soal kemungkinan. Lupakanlah sejenak soal kepastian dalam ilmu hukum. Sebab hukum bukan ilmu pasti. Maksudnya adalah hukum mempunyai kaidah-kaidah atau logika tersendiri sehingga kadang “bertentangan” dengan ilmu lain. Tak salah jika Mochtar Kusumaatmadja mengartikan hukum sebagai seni.

Tafsir itulah yang saya temukan dalam putusan mahkamah agung (supreme court) Amerika Serikat dalam kasus Nix v. Hadden tahun 1893. Sebagian teman-teman mungkin sudah mengetahui kasus tersebut, kalau saya sih baru tahu akhir-akhir ini saja, maklum kurang gaul

Kasus tersebut bagi saya menarik dan konon menjadi salah satu putusan penting (landmark case) di Amerika Sana. Sederhana sekali kasusnya, yaitu pengadilan diminta untuk menentukan apakah tomat itu termasuk sayuran atau buah-buahan? Relevansinya apa coba? Sederhana, jika tomat termasuk sayuran maka ia akan kena pajak impor sedangkan jika dikategorikan sebagai buah maka tomat tidak akan kena pajak impor.

Secara teknis atau ilmiah, tomat termasuk buah-buahan karena tomat merupakan bagian dari tanaman yang terdapat benih didalamnya. Lalu baik penggugat maupun tergugat menggunakan definisi buah dan sayur yang terdapat dalam kamus untuk mengkategorikan tomat
.
Namun, putusan pengadilan membuat argumentasi yang menarik. Kira-kira begini putusannya, “Secara botani (ilmiah) tomat itu memang buah, tapi dalam kenyataan sehari-hari (Amerika) tomat diperlakukan sebagai sayuran karena dimakan sebagai makanan utama (main course) bukan lazimnya buah yang disajikan sebagai makanan penutup (dessert)”

Atas argumentasi itulah maka tomat di Amerika Serikat dianggap sebagai sayur bukan buah. Entahlah kalau di Indonesia. Apakah tetap menjadi buah atau sayuran? Karena di sini mah tomat bisa dimakan sebagai makanan pembuka, utama dan penutup sekaligus hehehe.

Menarik bukan? itulah mengapa saya sepakat jika hukum itu adalah seni. Tepatnya seni untuk ngeles

Seluruh informasi yang disediakan oleh tim hukumonline.com dan diposting di Forum Melek Hukum pada website KASKUS adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pengetahuan saja dan tidak dianggap sebagai suatu nasihat hukum. Pada dasarnya tim hukumonline.com tidak menyediakan informasi yang bersifat rahasia, sehingga hubungan klien-advokat tidak terjadi. Untuk suatu nasihat hukum yang dapat diterapkan pada kasus yang sedang Anda hadapi, Anda dapat menghubungi seorang advokat yang berpotensi.