Sampai saat ini setiap saat, konon manusia masih mengalami apa yang namanya evolusi. Kamu sebagai manusia abadi yang ga mengalami perubahan fisik, kalo misal kamu hidup beribu-ribu tahun lagi, mungkin manusia pada zaman itu udah ga sebentuk sama diri kamu sekarang. Dan jadinya apa? kamu jadi makhluk teraneh yang ada di muka bumi ini.

Para ilmuwan sampai sekarang masih belum dapat memprediksi seperti apakah manusia di masa depan. Badan dan otak mereka akan terus beradaptasi pada perubahan dunia. Punyamu ngga. Apakah sistem pencernaanmu dapat mengatasi makanan yang sama dengan yang mereka makan. Apa otakmu bakalan menikmati hiburan yang sama. Apa lidahmu yang tidak berevolusi dapat berbicara dengan bahasa orang-orang pada tahun 1juta masehi.

Dan tidak ada jaminan apakah mutant-mutant di masa depan bakalan memperlakukan dirimu dengan baik, atau sebaliknya.

Bahkan kemungkinan kamu tidak akan sempat berhubungan dengan mereka karena....

Bayangkan kamu sebagai satu-satunya orang dengan kehidupan abadi di dunia ini. Ga bertambah tua, punya fisik yang tidak berubah sepanjang masa. Yang terjadi pertama adalah, kamu makin populer. Banyak orang akan menceritakan kisahmu. Beberapa mungkin tidak percaya tapi makin lama kepopuleranmu semakin kuat. Semua orang di dunia akan kenal sama kamu. Kamu mungkin bakal masuk berita dan talk show, selanjutnya karena keabadianmu, orang-orang bakal ngebuat agama dan menjadikan kamu sebagai Tuhan. Setiap pagi di depan rumahmu bakalan berjejer orangtua dengan anaknya yang sakit memohon untuk menyembuhkan dan memberikan sedikit immortality-mu pada mereka.

Tapi selanjutnya, berbagai pihak pengen deket sama kamu. Mereka ingin memanfaatkan kamu yang punya pengaruh di dunia atau bahkan kemungkinan bakalan ada para ilmuwan jahat yang bakalan nangkep, neliti, ngebedah dan melakukan segalanya untuk mencari tahu rahasia kehidupan abadi yang tersimpan dalam tubuhmu. Mereka bakalan berusaha mencari tahu rahasiamu dari darah, jantung, otak, dan semua organ lain pada tubuhmu. Dan bagian terburuk kamu ga bisa mati. Kamu akan dikurung selamanya dan tidak akan ada yang dapat menemukanmu.

Kalaupun kamu berhasil lolos, mengganti identitas berkali-kali, kemungkinan kamu tidak akan mengingat semua penjahat itu karena.....

Ibarat otakmu dalam keadaan tetap muda dan tidak berubah, tetap saja otak manusia memiliki batasan tentang banyaknya informasi yang bisa dimasukkan dan disimpan di dalamnya. Semakin tua, memori seseorang akan semakin lemah. Otakmu memiliki kemampuan terbatas untuk menyimpan dan memanggil memori, tapi berbagai informasi terus kamu tambahkan dalam otak selama bertahun-tahun. Kita tidak memilik fasilitas recycle bin di otak, kita tidak bisa memilih memori mana yang tidak berguna kemudian menghapusnya. Semakin lama memori sampah semakin menumpuk, dan memperlambat kerja otakmu (seperti harddsik pc).

Kehidupan dan pengalamanmu mungkin tidak terbatas, tapi kemampuan otak untuk menyimpan dan memanggil memori adalah terbatas. Tidak akan butuh waktu lama sampai otakmu penuh oleh barang-barang tidak berguna seperti di rumah seorang Hoarders. Badanmu tetap muda, tapi kamu akan lupa pada nama orang-orang yang kamu kenal di sepanjang kehidupan abadimu

Dan kalaupun kamu bisa mengatasi memori otakmu, kamu akan mendapati bahwa...

Berapa banyak dari kalian yang merasakan semakin tua, waktu terasa berjalan semakin cepat. Satu tahun yang berlalu dalam kehidupan kita, terasa lebih cepat dibandingkan setahun sebelumnya, dimana setiap tahun yang kita lewati mewakili bagian yang semakin mengecil dalam kehidupan. Jadi ibarat kamu berusia 100 tahun, 1 menit akan terasa 6 detik dibanding 1 menit saat usiamu 10 tahun. Jika kamu hidup 1000 tahun, dan menghabiskan 50 tahun hidupmu dengan mengawini seorang wanita, rasanya akan sama ketika kamu kuliah dan berpacaran selama beberapa tahun dengan seorang gadis.

Hidup jutaan tahun, dan keberadaan orang-orang akan terasa seperti ledakan yang cepat, datang dan pergi, tanpa kamu sadari. Kamu akan dilanda kebosanan, karena kamu menjadi saksi bagaimana perubahan tren yang terus berulang-ulang. Dimana generasi baru menganggap mereka paling up2date padahal kamu telah berkali-kali mengalami tren tersebut. Sampai akhirnya kamu bosan dengan kehidupan di dunia ini.

Namun itu bukan yang terburuk...

Kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk takut pada kematian, sampai lupa satu manfaat kematian pada setiap makhluk: mempercepat penderitaan.

Normalnya ketika kita bicara keabadian, yang kita bayangkan adalah memiliki fisik yang kuat dan sehat, bukan tergeletak di ranjang sakit kanker untuk selama-lamanya.

Tapi dunia merupakan tempat yang berbahaya, dimana semua insiden aneh dapat membuat kamu terperangkap di suatu tempat, tanpa bisa kabur, untuk selamanya. Misalkan gempa bumi terjadi saat kamu berada di bawah basement gedung, dan meruntuhkan bangunan beserta kamu di dalamnya. Reruntuhan dengan berat jutaan ton menjepitmu membuatmu tak berdaya. Yang bisa dilakukan hanyalah diam menunggu pertolongan. Dan ketika penggalian terlalu sulit, tim penolong berhenti mencari para korban meninggalkanmu dengan para korban yang menjadi mayat. Peluang terakhirmu adalah jika mereka berniat membuat bangunan baru satu dekade kemudian, mereka mungkin menemukanmu bersama para mayat ketika membongkar reruntuhan. Tapi bisa juga mereka langsung membangun bangunan di atas mu membuatmu terperangkap di bawah reruntuhan dan bangunan, entah untuk berapa lama lagi.

Selain terperangkap di bangunan, kamu juga harus bersiap menjadi lone survivor jika berbagai insiden aneh lain yang skalanya besar terjadi. Perang nuklir, hujan meteor, ice age lain, tabrakan antar planet, atau matinya matahari.

Ketika dunia ini kosong tanpa makhluk lain selain kamu, lama-kelamaan kamu akan menjadi gila karena sendirian, seperti versi kurang kerennya Will Smith hanya tanpa adanya zombie untuk ditembak dan anjing sebagai peliharaan.