Akbar minta Golkar lakukan evaluasi untuk kembalikan kejayaan

lensaindonesia..com: Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mempertanyakan kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB) dalam membesarkan partai berlambang beringin.

Menurutnya, perolehan suara pemilu legislatif Partai Golkar dalam berbagai survei ada quck count tidak memenuhi target suara yang telah ditentukan dalam Rapimnas yakni 26 persen suara.

“Saya kecewa, target kami 26 persen, bukan 15 persen. Karena target tinggi, kenapa segini perolehannya, Dan DPP Golkar harus menyelesaikan (meminta pertanggung jawaban),” ujar Akbar dalam diskusi politik yang digelar oleh Political Communication (Polcomm) Institute yang bekerjasama dengan Pascasarjana Univ. Mercu Buana di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Partai Golkar yang mengusung ARB sebagai Capres 2014, menurut Akbar, harusnya perolehan suara yang harus dicapai adalah lebih dari 25 persen suara.

“Kalau dari sisi presentase Golkar, kalau kursinya 20 persen maka Golkar dapat mencalonkan,” jelasnya.

Namun, kata Akbar, tidak memenuhinya target suara Pileg tahun ini, Golkar perlu membahas kembali untuk mengevaluasi diri agar Golkar tetap menjadi partai pemenang.

“Harus dievaluasi kenapa gagal. Kalau kursinya 20 persen bisa mencalonkan, saat ini ARB harus berkoalisi, mudah-mudahan parpol itu berkoalisi,” terangnya.

“Atau ada alternatif, mungkin saja, ada alternatif baru, mungkin Golkar memposisikan diri sebagai wakil presiden. Opsi baru itu sebagai persyaratan baru, opsi itu apa, yakni pilihan baru, kalau disepakati tergantung kesepakatan nanti,” tambahnya.

Akbar menegaskan, jika pilihan koalisi partai yang ditempuh, capres yang akan diusung tetap ARB. Namun, jika memposisikan alternatif lain (Cawapres), maka akan dibahas di Rapimnas mendatang.

“Saya belum mengatakan tidak ikut, kalau mengatakan cawapres, maka kategori itu tidak masuk bagi ARB. Ada opsi dilanjutkan dalam berkoalisi jika capresnya ARB,” jelasnya kembali,”
[URL="http://www.lensaindonesia..com/2014/04/11/akbar-minta-golkar-lakukan-evaluasi-untuk-kembalikan-kejayaan.html"]sumber[/URL]