Jokowi - Ahok Untungkan PDIP & Gerindra di Jakarta


Pic Keramat... Yang Menjadi Kenyataan...


INILAHCOM, Jakarta - Jakarta Studi Center (JSC) mengatakan berdasarkan hitung cepat yang dilakukan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, menjadi dua partai yang paling mendapatkan mendapat suara di wilayah DKI Jakarta.

PDIP menduduki tempat teratas perolehan suara mencapai 28,49 persen. Sementara untuk posisi kedua ditempati Partai Gerindra dengan 12,33 persen, ketiga PPP dengan perolehan suara 10,91 persen, dan diurutan keempat ada Partai Golkar dengan perolehan suara 9,03 persen.

Di urutan kelima ada PKS yang suaranya mencapai 9,01persen, Hanura 7,89 persen dan Demokrat 7,36 persen. Lalu, PKB 6,06 persen, Nasdem 4,63 persen, PAN 4,28 persen, PBB 1,03 persen dan PKPI 0,63 persen.

Direktur Eksekutif JSC Ali Sadikin mengatakan, berdasarkan kajian dan analisa Partai Golkar mendapatkan kenaikan suara sekitar 3 persen dari 6,47 persen pada Pemilu 2009, menjadi 9,03 persen karena peran dan kerja keras dari caleg.

"Golkar memasang caleg yang memang dikenal disetiap dapil," katanya, Jumat (11/4/2014).

Menurutnya, dari hasil pantauan, kajian dan analisa di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Jakarta, disalipnya suara PKS dan Demokrat oleh Golkar sangat mengejutkan. "Karena Demokrat dan PKS saat Pemilu 2004 dan 2009 adalah jawara di DKI," ujarnya.

Seperti diketahui, Demokrat pada 2009 meraih 33,58 persen dan PKS 17,23 persen. "Suara Demokrat terbelah-belah. Mereka lari ke PDIP, Gerindra, Golkar, Hanura dan Nasdem. Sedangkan suara PKS lari ke PPP dan PKB. Suara-suara yang tadinya memilih PKS menjatuhkan pilihan ke PPP dan PKB," ungkap Ali.

Hancurnya suara Demokrat dan PKS kata Ali, disebabkan beberapa faktor. Jika ditingkat nasional, habis digempur soal isu korupsi dengan ditangkapnya top leader Demokrat, Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng.

"Kalau di Jakarta, peran kader Demokrat di DPRD tidak maksimal padahal mereka punya 34 kursi," terangnya.

Sama seperti Demokrat, PKS juga digempur isu korupsi dengan ditangkapnya Luthfi Hasa Ishaaq.

"Tragisnya ada banyak cewek dan artis yang terlibat di kasus sapi. Dan peran PKS di DPRD juga semu, mereka lebih condong diam melihat carut marutnya ibukota akibat banjir dan macet," jelasnya.

Ali melanjutkan, PDIP, Gerindra dan Golkar meraih berkah dari terbelahnya suara Demokrat. Sedangkan, PPP dan PKB limpahan dari PKS.

"Di sinilah bedanya Demokrat dan Golkar. Golkar mampu memainkan isu-isu strategis di DPRD seperti KJP dan KJS. Kalau Demokrat dan PKS cenderung diam," katanya.

Golkar kata Ali, juga mampu memasang caleg yang memang mempunyai figur baik di masyarakat.

"Pasca reformasi Golkar dan PPP di DKI suaranya selalu stag. Tapi, akibat lemahnya Demokrat dan PKS, kedua parpol itu mendapatkan berkah suara," ungkap mantan Ketua HMI Cabang Jakarta ini.

Saat ditanya PDIP dan Gerindra, Ali menyatakan kalau mesin pimpinan Boy Sadikin dan M Taufik itu memang masih panas pasca Pilkada 2012.

"PDIP dan Gerindra mampu menjaga mesinnya agar selalu panas. Kedua parpol itu juga dampak dari Jokowi-Ahok efek," tandasnya.[bay]


[url]http://metropolitan.inilah..com/read/detail/2091054/jokowi-ahok-untungkan-pdip-gerindra-di-jakarta#.U0e7MFWSy-k[/url]


Aneh yah...

Padahal Cuma PKS yang bisa bikin Stadion GBK Penuh di Jakarta loh... Kok Cuman dapat Juara 5 = 9 % Suara DKI Jakarta.... ???

Kemaren yg Penuh2in GBK siapa seh... Warga DKI Jakarta bukan ? ...