- Beranda
- Berita dan Politik
Mereka Pahlawan yang Terlewatkan dalam Pesta Demokrasi..
...
TS
andyoktans
Mereka Pahlawan yang Terlewatkan dalam Pesta Demokrasi..
Spoiler for HT ke-5:
Allhamdulillah HT ke-5 Gan
Makasih kepada Mimin, Momod, Admin dan Officer Kaskus. dan semua agan-agan yang udah merekomendasikan thread ini jadi HT.
Makasih kepada Mimin, Momod, Admin dan Officer Kaskus. dan semua agan-agan yang udah merekomendasikan thread ini jadi HT.
Spoiler for no repost:
Quote:
Seorang petugas Linmas membantu melakukan penghitungan suara di TPS sepanjang hari itu. Dengan air muka yang tampak letih dan mata yang meredup ia melipat ulang satu per satu surat suara yang sudah dihitung. Awalnya ia terlihat lancar melakukan pekerjaan itu hingga menginjak pukul 15.30 ia mulai salah melipat. Konsentrasinya mulai berkurang padahal saat itu penghitungan baru dilakukan terhadap surat suara DPR dan masih ada 3 golongan surat suara yang belum dihitung, yakni DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota. Petugas KPPS lain dan saksi yang melihatnya pun beberapa kali mengingatkan agar surat suara dilipat dengan benar. Sementara salah seorang warga yang ikut melihat penghitungan suara berseru setengah bercanda, “Koyone wis butuh kopi!” yang artinya “sepertinya sudah butuh minum kopi!”.
Petugas KPPS sedang melakukan pemeriksaan dan penghitungan suraat suara hasil Pemilu 9 April 2014
Quote:
Pemilu Legislatif telah selesai digelar. Agenda politik 5 tahunan yang sering dinamai pesta demokrasi ini akan menjadi awal dari lahirnya pemerintahan baru Indonesia setelah pemilihan presiden digelar nanti. Sementara hajatan besar memperebutkan suara dan kepercayaan rakyat ini telah melahirkan pemenang yang menurut hitung cepat menjadi milik oposisi, PDIP.
Seperti yang sudah-sudah, Pemilu 9 April 2014 pun melahirkan banyak cerita dan fenomena. Mulai dari tangis haru petinggi partai politik pemenang hingga euforia pendukung dan calon anggota legislatif yang juara. Ada juga sesak pilu pimpinan partai dan bakal capres yang harus menelan sembilu. Sementara para petarung lainnya mencoba tegar di tengah depresi dan pukulan besar.
Seperti yang sudah-sudah, Pemilu 9 April 2014 pun melahirkan banyak cerita dan fenomena. Mulai dari tangis haru petinggi partai politik pemenang hingga euforia pendukung dan calon anggota legislatif yang juara. Ada juga sesak pilu pimpinan partai dan bakal capres yang harus menelan sembilu. Sementara para petarung lainnya mencoba tegar di tengah depresi dan pukulan besar.
Suasana pemeriksaan dan penghitungan suara oleh anggota KPPS di sebuah TPS
Quote:
Namun cerita tentang Pemilu sesungguhnya tak hanya menjadi milik para petarung pencari kekuasaan. Di tengah panggung pertarungan antarcaleg, capres dan partai politik, ada cerita tentang sejumlah orang yang berperan penting selama pemilu berlangsung. Tanpa mereka pemilu tak mungkin digelar. Tanpa kerja mereka tak akan ada pemenang pemilu. Mereka adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
KPPS adalah panitia yang bertugas menjalankan pemungutan suara di setiap TPS. Anggota KPPS berasal dari berbagai kalangan masyarakat lokal, biasanya terdiri dari tokoh masyarakat setempat, perwakilan pemuda, linmas dan unsur masyarakat lainnya. Karena bertugas menjalankan pemungutan suara di TPS, anggota KPPS juga disebut panitia TPS.
KPPS adalah panitia yang bertugas menjalankan pemungutan suara di setiap TPS. Anggota KPPS berasal dari berbagai kalangan masyarakat lokal, biasanya terdiri dari tokoh masyarakat setempat, perwakilan pemuda, linmas dan unsur masyarakat lainnya. Karena bertugas menjalankan pemungutan suara di TPS, anggota KPPS juga disebut panitia TPS.
Petugas KPPS melayani masyarakat yang datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 9 April 2014
Quote:
Peran KPPS mungkin hanya terlihat pada hari pemungutan suara. Namun sesungguhnya fungsi mereka sangatlah vital melebihi “kemunculan” mereka selama pemilu. Tak semua orang bisa menjalankan peran sebagai anggota KPPS. Meski hak pilih mereka tetap dijamin, anggota KPPS dituntut untuk netral selama menjalankan tugas dan pekerjaannya. Untuk itulah semua anggota KPPS disumpah terlebih dahulu sebelum pemungutan suara di TPS dimulai.
Petugas KPPS mempersiapkaan lembar penghitungan suara di TPS
Quote:
Sebagai pelaksana pesta demokrasi, keberadaan anggota KPPS sangatlah penting. Tanpa mereka pemungutan suara tak akan pernah berlangsung. Sepintas tugas mereka sangat sepele karena hanya membagikan surat suara lalu menghitung hasilnya. Namun jika melihat bagaimana mereka bekerja dari subuh hingga tengah malam dan apa yang mereka kerjakan, kita akan mengerti betapa dibutuhkan kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan yang baik untuk menjalankan pemungutan suara. Beberapa kejadian anggota KPPS yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia selama menjalankan tugasnya adalah secuplik gambaran betapa pekerjaan mereka tidaklah ringan.
Selama menjalankan tugasnya para anggota KPPS adalah orang yang pertama kali datang sekaligus yang terakhir meninggalkan TPS. Dalam bekerja anggota KPPS juga dituntut memahami peraturan pemilu dan teknis pemungutan suara sekaligus menjadi pelayan demokrasi” yang memfasilitasi rakyat dengan peserta pemilu. Selama berjam-jam mereka melayani pemilih yang datang untuk menggunakan hak pilihnya. Tak jarang selama pemungutan suara berlangsung mereka harus kembali menjelaskan teknis pemungutan suara kepada masyarakat yang belum memahami cara menggunakan hak pilih.
Selama menjalankan tugasnya para anggota KPPS adalah orang yang pertama kali datang sekaligus yang terakhir meninggalkan TPS. Dalam bekerja anggota KPPS juga dituntut memahami peraturan pemilu dan teknis pemungutan suara sekaligus menjadi pelayan demokrasi” yang memfasilitasi rakyat dengan peserta pemilu. Selama berjam-jam mereka melayani pemilih yang datang untuk menggunakan hak pilihnya. Tak jarang selama pemungutan suara berlangsung mereka harus kembali menjelaskan teknis pemungutan suara kepada masyarakat yang belum memahami cara menggunakan hak pilih.
Petugas linmas dengan wajah letih membantu pelipatan surat suara usai dihitung di TPS
Quote:
Setelah pemungutan suara ditutup pekerjaan selanjutnya tak kalah penting bahkan boleh dibilang sangat vital sekaligus menentukan yakni menghitung perolehan suara. Penghitungan suara adalah pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan pikiran. Ketelitian dan ketegasan sangat diperlukan untuk menjalankan tugas ini. Tak mudah menjaga konsentrasi untuk meneliti surat suara yang sah dan tidak sah. Di saat yang bersamaan ketegasan mereka diuji karena tak jarang letupan-letupan kecil hingga perdebatan sengit muncul di tahap penghitungan suara yang dihadiri oleh para saksi parpol atau tim sukses caleg.
Fenomena yang sering terlihat selama penghitungan suara di TPS adalah keletihan luar biasa yang mendera para anggota KPPS. Secara maraton mereka memeriksa, menghitung sekaligus membuat rekapitulasi TPS. Mereka juga harus mengamankan surat suara dan semua celah kecurangan dari pihak luar. Suara serak, mata sayu hingga air muka letih begitu mudah terlihat dari para petugas TPS. Tak jarang faktor keletihan ini menyebabkan beberapa kekeliruan kecil namun bisa berdampak besar terjadi seperti keliru menuliskan turus di kolom partai atau caleg yang mendapatkan suara, salah melipat ulang surat suara atau kurang teliti dalam melihat lubang hasil coblosan. Sepele memang tapi bagian inilah yang paling sensitif selama penghitungan suara. Untuk itulah pekerjaan anggota KPPS sebenarnya layak dikategorikan sebagai tugas negara.
Fenomena yang sering terlihat selama penghitungan suara di TPS adalah keletihan luar biasa yang mendera para anggota KPPS. Secara maraton mereka memeriksa, menghitung sekaligus membuat rekapitulasi TPS. Mereka juga harus mengamankan surat suara dan semua celah kecurangan dari pihak luar. Suara serak, mata sayu hingga air muka letih begitu mudah terlihat dari para petugas TPS. Tak jarang faktor keletihan ini menyebabkan beberapa kekeliruan kecil namun bisa berdampak besar terjadi seperti keliru menuliskan turus di kolom partai atau caleg yang mendapatkan suara, salah melipat ulang surat suara atau kurang teliti dalam melihat lubang hasil coblosan. Sepele memang tapi bagian inilah yang paling sensitif selama penghitungan suara. Untuk itulah pekerjaan anggota KPPS sebenarnya layak dikategorikan sebagai tugas negara.
Menerawang surat suara untuk menemukan tanda pencoblosan. Pekerjaan ini tampak sepele namun tidak mudah dan sangat sensitif
Quote:
Perannya sering dianggap remeh, bahkan kerap menjadi sasaran kemarahan dan tuduhan curang oleh pihak yang tak menerima kekalahan, jasa para petugas KPPS sangatlah besar. Mereka memang bukan kontestan pemilu, tapi kerja dan pengorbanan mereka adalah jaminan terselenggaranya pesta demokrasi Indonesia. Terima kasih bapak dan ibu KPPS.
Update gan
Spoiler for salah satu pengorbanan KPPS:
Quote:
Kelelahan, Ketua KPPS Meninggal saat Bertugas
Quote:
BALIKPAPAN - Ketua Kelompok pemungutan dan Perhitungan Suara (KPPS) 11 keluruhan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, meninggal dunia. Korban diketahui bernama Arbain bin Mahyuddin (43) meninggal saat menjalankan tugas.
"Meninggal pukul 03.00 tadi saat menjalankan tugas negara. Dia memang memiliki riwayat penyakit jantung, liver dan maag. Di lingkungan rumahnya, beliau memang banyak memahami tugas-tugas sebagai KPPS. Dari tahun ke tahun dan setiap ada pemilu, beliau selalu menjadi Ketua KPPS Baru Tengah," kata Ketua KPUD Balikpapan Noor Thoha, di kantor KPUD, Kamis (10/4/2014).
Warga Balikpapan Tengah itu sebelumnya dinyatakan sehat dalam pemeriksaan kesehatan menjadi seorang KPPS. "Beliau semangat sekali menjalankan tugas, mungkin kelelahan. Kalau ada riwayat penyakit jantung dan liver memang nggak boleh lelah," ucapnya.
Korban meninggal saat melakukan rekap terakhir penghitungan suara di TPS yang dipimpinnya.
"Penghitungan sudah selesai tapi tinggal rekap suara sampai pagi. Jadi almarhum pusing-pusing, lalu pingsan di TPS kemudian lalu di bawa ke RS Tentara dan nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Rencananya korban akan dimakamkan di TPU sekitar rumahnya di Balikpapan Barat pada Kamis sore. Dijadwalkan Walikota dan jajaran KPUD kota dan KPPS akan mengantar jenazah ke pemakaman.
"Pagi tadi kita nyelawat di rumah duka, nanti sore dimakamkan. Kita akan ke makam bersama walikota," tambahnya.
Meski demikian, proses penghitungan suara di KPPS tersebut sudah selesai. " Penghitungan di tingkat kelurahan mulai hari ini sampai 15 April," paparnya.
sumber
"Meninggal pukul 03.00 tadi saat menjalankan tugas negara. Dia memang memiliki riwayat penyakit jantung, liver dan maag. Di lingkungan rumahnya, beliau memang banyak memahami tugas-tugas sebagai KPPS. Dari tahun ke tahun dan setiap ada pemilu, beliau selalu menjadi Ketua KPPS Baru Tengah," kata Ketua KPUD Balikpapan Noor Thoha, di kantor KPUD, Kamis (10/4/2014).
Warga Balikpapan Tengah itu sebelumnya dinyatakan sehat dalam pemeriksaan kesehatan menjadi seorang KPPS. "Beliau semangat sekali menjalankan tugas, mungkin kelelahan. Kalau ada riwayat penyakit jantung dan liver memang nggak boleh lelah," ucapnya.
Korban meninggal saat melakukan rekap terakhir penghitungan suara di TPS yang dipimpinnya.
"Penghitungan sudah selesai tapi tinggal rekap suara sampai pagi. Jadi almarhum pusing-pusing, lalu pingsan di TPS kemudian lalu di bawa ke RS Tentara dan nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Rencananya korban akan dimakamkan di TPU sekitar rumahnya di Balikpapan Barat pada Kamis sore. Dijadwalkan Walikota dan jajaran KPUD kota dan KPPS akan mengantar jenazah ke pemakaman.
"Pagi tadi kita nyelawat di rumah duka, nanti sore dimakamkan. Kita akan ke makam bersama walikota," tambahnya.
Meski demikian, proses penghitungan suara di KPPS tersebut sudah selesai. " Penghitungan di tingkat kelurahan mulai hari ini sampai 15 April," paparnya.
sumber
Quote:
Hujan Angin dan Mati Listrik, Hitung Suara Lanjut
Quote:
TRIBUNNEWS.COM. MANADO - Penghitungan suara di TPS Batukota Malalayang masih terus dilanjutkan meski hujan angin dan mati listrik, Rabu (9/4/2014), pukul 15.00 Wita. Penghitungan suara sebelumnya menggunakan pengeras suara namun karena mati listrik sehingga penghitungan suara tanpa pengeras suara.
Saat berita diturunkan untuk TPS Batukota Malalayang sudah muncul satu nama caleg yang mendominasi suara di TPS tersebut. Saat ini penghitungan masih berlanjut. para warga yang ingin mengetahui caleg jagoan mereka menang atau kalah tetap berada di TPS. Beberapa orang yang awalnya berada di luar memilih masuk ke dalam tenda karena kehujanan.
sumber
Saat berita diturunkan untuk TPS Batukota Malalayang sudah muncul satu nama caleg yang mendominasi suara di TPS tersebut. Saat ini penghitungan masih berlanjut. para warga yang ingin mengetahui caleg jagoan mereka menang atau kalah tetap berada di TPS. Beberapa orang yang awalnya berada di luar memilih masuk ke dalam tenda karena kehujanan.
sumber
Quote:
Saat Hitung Suara, Ketua KPPS Meninggal Dunia
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Abdul Jalil (57 tahun), ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Tempat Pemungutan Suara 8 Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Medan, meninggal dunia saat penghitungan suara pileg, Rabu (9/4) sekitar pukul 23.00 WIB.
Endah Minarni (53) istri Abdul Jalil mengatakan, suaminya tersebut tiba-tiba saja jatuh dan lemas ketika sedang menghitung surat suara.
Suaminya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Imelda Medan untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah dirawat beberapa jam oleh dokter, akhirnya Ketua KPPS tersebut menghembuskan napas terakhirnya.
"Jenazah Abdul Jalil langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jalan Jemadi Medan, Kamis (10/4) siang," ucap Minarni di Kompleks Amal Permai di Medan, Kamis (10/4).
Setelah Ketua KPPS Abdul Jalil meninggal secara mendadak, penghitungan surat suara sempat ditunda hingga beberapa jam.
Penghitungan surat suara tersebut dilanjutkan kembali oleh anggota KPPS, Rabu (9/4) tengah malam hingga selesai Kamis (10/4) pukul 02.00 dini hari.
sumber
Endah Minarni (53) istri Abdul Jalil mengatakan, suaminya tersebut tiba-tiba saja jatuh dan lemas ketika sedang menghitung surat suara.
Suaminya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Imelda Medan untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah dirawat beberapa jam oleh dokter, akhirnya Ketua KPPS tersebut menghembuskan napas terakhirnya.
"Jenazah Abdul Jalil langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jalan Jemadi Medan, Kamis (10/4) siang," ucap Minarni di Kompleks Amal Permai di Medan, Kamis (10/4).
Setelah Ketua KPPS Abdul Jalil meninggal secara mendadak, penghitungan surat suara sempat ditunda hingga beberapa jam.
Penghitungan surat suara tersebut dilanjutkan kembali oleh anggota KPPS, Rabu (9/4) tengah malam hingga selesai Kamis (10/4) pukul 02.00 dini hari.
sumber
Spoiler for sumber:
Spoiler for Komentar Kaskuser:
Quote:
Original Posted By comANDRE►iya, tps depan rumah gw juga baru kelar ngitung dini hari
petugas kpps-nya juga bapak2 sepuh semua gitu :
petugas kpps-nya juga bapak2 sepuh semua gitu :
Quote:
Original Posted By ayah.rojak► apalagi dengan pemilu sekarang dengan daftar caleg yang banyak jadi kertas sangat besar, jadi mata sakit karena silau dll, petugas tps saat ini kalau kata mereka tidak sesuai dengan upahnya
Quote:
Original Posted By meutuah►Ane kemarin jadi PPS. Start mulai jam 8 selesainya jam 3 besok sorenya. Pulangnya langsung tepar sampai jam 8 tadi pagi. Caleg yang menang di TPS ane kalau ada yg korup ane sumpahin masuk neraka.
Quote:
Original Posted By raja25►Gua jadi KPPS beres jam 2 dini hari, KPU kampret nulis ajj ampe harus 400 halaman per bundel laporan.. jadi kurang efektif, belum terlalu banyak sampul dari VS1 ampe VS3.4..
Quote:
Original Posted By namdokmai►di TPS tetangga malah penitianya baru jam 8 pagi keesokan harinya kerjaan mereka selesai katanya sih waktu laporan di kelurahan ada selisih jumlah yang besar dan harus dihitung ulang saat itu juga di kelurahan mana angka partisipasi warga TPS itu tinggi lagi sekitar 90% dari DPT sekitar 400an
Quote:
Original Posted By Hendrakert►Bener gan....para PPS yang kerja tulus ikhlas dan jujur adalah pahlawan demokrasi tapi bagi mereka yang curang adalah penjahat demokrasi......
Quote:
Original Posted By sempaktre.wasyu►Dengan kerja berat dan tanggungjawab yg besar, honor utk ketua KPPS sebesar 400rb dan anggota KPPS 350rb (belum kepotong PPH 6% ...) rasanya emang merekalah PAHLAWAN DEMOKRASI YG SEBENAR-BENARNYA...
Kerja mulai dari penulisan C6 (undangan utk pemilih), membagi C6, persiapan TPS, pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan suara DPR RI, DPD, DPR Provinsi, DPR Kabupaten/kota, rekapitulasi hasil penghitungan suara yg ditulis dlm form C, C1, lampiran C1 rangkap banyak yg disesuaikan dgn jumlah saksi partai yg hadir (di tempat saya bikin 13 rangkap) ke semuanya memakan waktu minimal 4 hari. Saya pikir honor segitu belumlah layak dgn kinerja mereka yg all out. Harapannya, mudah-mudahan ke depannya Pemerintah memperhatikan hal ini...
Kerja mulai dari penulisan C6 (undangan utk pemilih), membagi C6, persiapan TPS, pelaksanaan pemungutan suara, penghitungan suara DPR RI, DPD, DPR Provinsi, DPR Kabupaten/kota, rekapitulasi hasil penghitungan suara yg ditulis dlm form C, C1, lampiran C1 rangkap banyak yg disesuaikan dgn jumlah saksi partai yg hadir (di tempat saya bikin 13 rangkap) ke semuanya memakan waktu minimal 4 hari. Saya pikir honor segitu belumlah layak dgn kinerja mereka yg all out. Harapannya, mudah-mudahan ke depannya Pemerintah memperhatikan hal ini...
Quote:
Original Posted By popocoy►Makanya mari berdoa ramai2 semoga jumlah partae tahun 2019 tinggal 5 biji. Pusssiinggg kebanyakan partae, banyak yang harus dikasi makan, banyak proyek yang harus dicadangkan buat boncengan2 mereka (pengusaha2 pendonor duit partae), banyak omongan gak jelas, provokatif bin tolol berseliweran di koran2. Partae dikit, hidup ini lebih indah.
Quote:
Original Posted By azzaniaditya2►Gara2 bokap gua jadi ketua kpps, beliau sampe melewatkan acara keluarga yang penting. Perkiraan jam 9malam uda selesai dan bisa nyusul eh ternyata baru selesai jam 3pagi
Quote:
Original Posted By winatayani►ane jadi kpps gan .. ane masih muda ..
bener banget gan .. capek hati capek pikiran .. kelar jam 24.00 aka 12 malam ..
sms pacar ga dibales telp apalagi .. demi menjalankan tugas negara ..
bener banget gan .. capek hati capek pikiran .. kelar jam 24.00 aka 12 malam ..
sms pacar ga dibales telp apalagi .. demi menjalankan tugas negara ..
Quote:
Original Posted By fadzlicious►Nahhh iniihhh.... Bapak ane gan jadi ketua KPPS. Gila aja mulai jam 7 pagi udah di TPS. Maghrib pulang bentar buat mandi sholat, habis sholat Isya balik lagi ke TPS buat ngelanjutin ngitung. Trus jam 2 dini hari bapak ane pulang, ane kirain udah selesai tuh ngurusin coblosan, eh ternyata keluar lagi ke Kelurahan buat ngumpulin hasil. Alhasil jam 3an baru pulang. Gilak kasian banget... mana pagi harinya Bapak ane harus ngajar di sekolahan. Upah buat mereka di KPPS berapa sih? ane liat cuma sekitar 350 ribuan. Itu pun sama bapak ane kepotong buat rapat, trus beliin makanan anggota KPPS yang lain. Semua make uang pribadi bapak ane gan... Udah pasti tiap ada pemilu, pilkada bapak ane jadi ketua KPPS. Ane tanyain kenapa ga nolak aja waktu ditawarin pak? Uangnya cuma segini... belum dibuat pengeluaran rapat, konsumsi, dll... Belum lagi kalo bapak dituduh yang macem-macem. Mainin suara lah, nyalahin wewenang lah... Bapak ane cuma jawab, "Ini tuh pengabdian buat Negara, gak perlu dilihat yang macem-macem. Yang penting tetep positif. Kalau diberi amanat ya jalankan, sepahit apapun resikonya, le..."
Bapaaakkkkk.... ane langsung mewek gan...
Buat semua caleg terpilih yang kerjanya ga bener ataupun malah korupsi ane sumpahin neraka Jahannam buat kalian!!!
Page one kalo berkenan gan...
Bapaaakkkkk.... ane langsung mewek gan...
Buat semua caleg terpilih yang kerjanya ga bener ataupun malah korupsi ane sumpahin neraka Jahannam buat kalian!!!
Page one kalo berkenan gan...
Quote:
Original Posted By dhani5►emang capek bgt gan jadi kpps, bapak ibu ane kebetulan ketua rw di perumahan ane, dan otomatis jadi ketuanya. dimulai persiapan dari sehari sebelumnya, bapak ibu ane udah udah rapat di masjid dari abis isya sampe jam satu malem. terus abis shubuh lgsg berangkat lagi ke tps, istirahat pas abis dzuhur doang, abis itu lanjut lagi penghitungan suara sampe jam 9an baru kelar. ibu ane balik duluan karna udah capek bgt, tapi bapak ane sampe jam 2 malem karna ke kelurahan dulu. sayangnya ane ga bisa bantu banyak karna lagi sibuk jg
Quote:
Original Posted By sc001►iya nih, kemarin kebetulan ane jadi panitia, sepintas sih gampang, tapi kalau di lakuin pasti gak segampang kelihatannya..
di desa ane malahan ada yang sampai nyerah panitia nya, sehingga di lanjutkan keesokan hari pneghitungan suaranya.
di TPS ane selesai ngitung sekitar jam 9 malam, ngurus administrasi buat saksi sampai jam 12an, beres beres administrasi buat PPS hingga TONG di kirim ke PPS jam 3 pagi, pulang ke rumah jam setengah empat, lumayan gempor ane..
yang paling ribet di KPPS tuh sebenearnya masalah administrasi semisal penghitungan suara mesti teliti, salah hitung bisa berabe, salah-salah mesti hitung ulang, untung ketua KPPS ane orang nya pengalaman dan bertanggungjawab, sehinga tidak ditemukan masalah yang berarti, sehingga semuanya berjalan lancar..
di desa ane malahan ada yang sampai nyerah panitia nya, sehingga di lanjutkan keesokan hari pneghitungan suaranya.
di TPS ane selesai ngitung sekitar jam 9 malam, ngurus administrasi buat saksi sampai jam 12an, beres beres administrasi buat PPS hingga TONG di kirim ke PPS jam 3 pagi, pulang ke rumah jam setengah empat, lumayan gempor ane..
yang paling ribet di KPPS tuh sebenearnya masalah administrasi semisal penghitungan suara mesti teliti, salah hitung bisa berabe, salah-salah mesti hitung ulang, untung ketua KPPS ane orang nya pengalaman dan bertanggungjawab, sehinga tidak ditemukan masalah yang berarti, sehingga semuanya berjalan lancar..
Quote:
Original Posted By heldaandi►Bapak gw jg ketua kpps gan.kasian kmr brgkt pagi jam 6 pulang larut malem.padahal hari itu jg keluarga pada kumpul krn pada libur.pulang2 sampe rmh keliatan capeknya.bsk paginya balik lg.
Didaerah2 laen jg sprti itu.kadang mereka sering terlupakan.
Pahlawan sesungguhnya emang gag keliatan di mata tapi kontribusinya besar.respect buat panitia kpps di selurih Indonesia.
Didaerah2 laen jg sprti itu.kadang mereka sering terlupakan.
Pahlawan sesungguhnya emang gag keliatan di mata tapi kontribusinya besar.respect buat panitia kpps di selurih Indonesia.
Quote:
Original Posted By hikageueki►Ane tau gan, ayah ane dari tiap pemilu ke pemilu selalu jadi ketua KPPS di wilayah TPS ane, kemarin waktu pemilu caleg itu ayah ane jadi ketua KPPS lagi.. , ane sama nyokap nungguin bokap belum kelar2 sampe jam 11 malem.. Ane SMS terus2an tanya kenapa belum pulang beliau hanya jawab belum selese, sabar yak
Terus ane Bobo dah, pas ke bangun jam set 3 pagian (buat pipis + minum air putih), ane denger akhirnya papa ane buka pintu pagar, akhirnya pulang
Dalam kondisi cape banget kasian ane liatnya terus beliau saking capenya langsung aja masuk kamar + tidur, paginya berangkat kerja lagi jam 7 ! Ayah ane umurnya Udah 50+ gan
Tapi ane salut sama bokap ane dan temen2nya lainnya yg tetep berjuang sampe cape gitu, makanya kadang suka kesel sama yg golput, ga ngira capenya kayak apa bagi yg myiapin Susah2 sampe segitunya
Kalo berkenan mohon pejwan gan
Terus ane Bobo dah, pas ke bangun jam set 3 pagian (buat pipis + minum air putih), ane denger akhirnya papa ane buka pintu pagar, akhirnya pulang
Dalam kondisi cape banget kasian ane liatnya terus beliau saking capenya langsung aja masuk kamar + tidur, paginya berangkat kerja lagi jam 7 ! Ayah ane umurnya Udah 50+ gan
Tapi ane salut sama bokap ane dan temen2nya lainnya yg tetep berjuang sampe cape gitu, makanya kadang suka kesel sama yg golput, ga ngira capenya kayak apa bagi yg myiapin Susah2 sampe segitunya
Kalo berkenan mohon pejwan gan
Spoiler for cendol:
Makasih sekali gan Cendolnya
maaf kalo ada yang ga kecantum gan
maaf kalo ada yang ga kecantum gan
Quote:
Yang TS Harapakan
Quote:
Komen dari agan-agan
Yang udah ISO bisa bagi
TS tidak ingin
Yang udah ISO bisa bagi
TS tidak ingin
0
87.5K
Kutip
696
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya